Rabu, 26 November 2008

Belajar Beberapa Hal dari Kota Batam (3/Habis)


KEBERSAMAAN : Para pejabat Pemko Banjarmasin dan Pemko Batam berfoto bersama Wakil Walikota Banjarmasin Drs H Alwi Sahlan MSi dan Wakil Walikota Batam Ir Ria Saptarika usai dialog bersama (Foto : Mer’s/Brt)

Gandeng Telkom dan PLN Sediakan Layanan Hot Spot Gratis


MENJADIKAN Kota Banjarmasin yang bersih dan hijau (green and clean) serta tertata dengan baik itulah tekad Pemerintah Kota Banjarmasin. Selain terus meningkatkan peran aktif masyarakat, berbagai strategi kebijakan terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan studi banding ke Kota Batam, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang selain lepas dari predikat kota terkotor bahkan melejit dengan memboyong Piala Adipura, yang menjadi simbol kota terbersih di tanah air.
Atas dasar itulah, Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi disertai Kadis Infokom Drs H Bambang Budiyanto MSi, Kadistako Drs H Hamdi, Asisten Bidang Admnistrasi Drs H Khairil Anwar MSi, Dirum PDAM Bandarmasih RahmatulahSE, dan beberapa pejabat distako dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik merasa perlu melakukan kunjungan kerja ke Batam, Rabu (5/11) lalu .


Berikut laporan wartawan Barito Post, Mercurius

Terobosan lain yang dilakukan Pemko Batam selain penataan kota dan kebersihan juga mendukung kemajuan teknologi informasi yakni gratis pemakaian internet
.“Kami tahu saat ini Pemko Batam telah menyediakan fasilitas hot spot untuk pelayanan internet bagi masyarakat, langkah apa yang dilakukan”tanya Kadis Infokom Kota Banjarmasin Drs H Bambang Bhudiyanto,MSi pada sesi dialog yang dipandu Wakil Walikota Banjarmasin Drs H Alwi Sahlan MSi dan Wakil Walikota Batam Ir H Ria Saptarika, di ruang rapat lantai V Kantor Walikota Batam pada pukul 14.00 WIB.
Menjawab hal itu, Kepala Badan Kominfo, Muramis, SE menjelaskan, untuk mendukungnya, Pemko Batam menggandeng PT Telkom Riau Kepulauan untuk menyediakan layanan hot spot .
“ Saat ini ada 4 shelter hotpot hotspot yang bisa diakses oleh publik. Sampai dengan akhir tahun 2009, kami menargetkan terdapat sebanyak 10 shelter hotspot yang menjadi andalan pelajar, mahasiswa, umum di Kota Batam untuk memakai jaringan internet secara gratis selama 24 jam,” ujar Muramis.
Harapannya , kebiasaan berinternet harus terus dibudayakan. Sehingga sasaran pemerintah untuk menjadikan Batam Cyber City bisa terwujud
Ke depan, Pemko Batam mengajak provider-provider yang lain seperti Telkomsel dan Indosat, untuk bersama-sama merealisasikan langkah serupa, yaitu menyediakan hotspot gratis di tempat-tempat lain. Misalnya taman Inspirasi di depan kantor DPRD dan taman kolam di belakang Graha Pena Batam Centre
*****

19-11-2008

Belajar Beberapa Hal dari Kota Batam (2)


MINIATUR KAPAL : Wakil Walikota Batam Ir H Ria Saptarika mengagumi miniatur kapal tradisional Banjar yang terbuat dari kulit kayu yang diserahkan Wakil Walikota Banjarmasin Drs H Alwi Sahlan MSi sebagai cinderamata dari Pemko Banjarmasin.
(foto : mer’s/brt)



Pungut PAD 20 Persen dari Penyedia Menara Telekomunikasi


MENJADIKAN Kota Banjarmasin yang bersih dan hijau (green and clean) serta tertata dengan baik itulah tekad Pemerintah Kota Banjarmasin. Selain terus meningkatkan peran aktif masyarakat, berbagai strategi kebijakan terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan studi banding ke Kota Batam, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang selain lepas dari predikat kota terkotor bahkan melejit dengan memboyong Piala Adipura, yang menjadi simbol kota terbersih di tanah air.
Atas dasar itulah, Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi disertai Kadis Infokom Drs H Bambang Budiyanto MSi, Kadistako Drs H Hamdi, Asisten Bidang Admnistrasi Drs H Khairil Anwar MSi, Dirum PDAM Bandarmasih RahmatulahSE, dan beberapa pejabat distako dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik merasa perlu melakukan kunjungan kerja ke Batam, Rabu (5/11) lalu .


Berikut laporan wartawan Barito Post, Mercurius

Dengan luas wilayah 72 kilometer persegi, saat ini sebanyak 84 menara tower telekomunikasi berdiri tegak di Kota Banjarmasin. Seiring dengan perkembangan bisnis seluler dan bisnis lain yang menggunakan tower, jika pembangunannya tak dikendalikan, dikhawatirkan Banjarmasin akan menjadi seperti “Hutan Tower”.
Karena itu, Pemko Banjarmasin berupaya mengendalikannya dengan membuat kebijakan tak akan memberikan izin pembangunan tower untuk sebuah perusahaan satu tower. Kebijakan ini didasarkan kepada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2008 tentang pembangunan dan penggunaan menara telekomunikasi.
“Lantas bagaimana Kota Batam dalam melakukan kebijakan pengelolaan tower bersama, ini yang ini kami pelajari” tanya Kadistako Banjarmasin, Drs H Hamdi pada sesi dialog yang dipandu Wakil Walikota Banjarmasin Drs H Alwi Sahlan MSi dan Wakil Walikota Batam Ir H Ria Saptarika, di ruang rapat lantai V Kantor Walikota Batam pada pukul 14.00 WIB.
Menjawab hal itu, Kepala Badan Kominfo, Muramis, SE mengatakan, secara spesifik, pengelolaan tower di Batam akan dikerjasamakan dengan Otorita Batam (OB), selaku penyedia menara. Sesuai Detail Enginering Design (DED) yang disusun, kuota untuk tiang tower di Kota Batam dibatasi hanya untuk 150 menara.
Dari angka itu, 41 tiang sudah dikerjakan Otorita Batam sejak tahun 2005. Sisanya, akan dibangun setelah adanya aturan kerjasama dengan pemda. Sesuai target, kerjasama itu sudah terealisasi pada januari 2009. “Tower sebanyak 150 tiang akan disewakan oleh penyedia menara yaitu OB kepada operator untuk jangka waktu 20 s/d 30 tahun kedepan”beber Muramis.
Draft MoU kerjasama antara OB-Pemko sudah siap dan kini tengah dipelajari oleh OB. Setelah disepakati akan ada Peraturan Walikota (Perwako) yang akan mengatur kontribusi sumbangan pihak ketiga dari penyedia menara yang menyewakan tower bersama tersebut ke operator. “Dalam draf tersebut, pemko meminta kontribusi PAD 10 sampai 20 persen dari hasil sewa ke operator oleh penyedia menara,” sebutnya.

Bersambung

18-11-2008

Kamis, 20 November 2008

Belajar Beberapa Hal dari Kota Batam (1)


KOTA BATAM : Salah satu sudut jalan di Kota Batam yang hampir mirip dengan Jalan Lambung Mangkurat di Kota Banjarmasin (foto: net/brt)

Soal Kebersihan, Singapura Selalu Jadi Perbandingan

MENJADIKAN Kota Banjarmasin yang bersih dan hijau (green and clean) serta tertata dengan baik itulah tekad Pemerintah Kota Banjarmasin. Selain terus meningkatkan peran aktif masyarakat, berbagai strategi kebijakan terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan studi banding ke Kota Batam, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang selain lepas dari predikat kota terkotor bahkan melejit dengan memboyong Piala Adipura, yang menjadi simbol kota terbersih di tanah air.
Atas dasar itulah, Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi disertai Kadis Infokom Drs H Bambang Budiyanto MSi, Kadistako Drs H Hamdi, Asisten Bidang Admnistrasi Drs H Khairil Anwar MSi, Dirum PDAM Bandarmasih RahmatulahSE, dan beberapa pejabat distako dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik merasa perlu melakukan kunjungan kerja ke Batam, Rabu (5/11) lalu .


Berikut Laporan Wartawan Barito Post, Mercurius

NAMA Batam kian moncer di tingkat nasional. Bukan hanya di bidang investasi yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional, Batam mampu membuat terobosan di bidang kebersihan.
Ya, Batam mampu memboyong Piala Adipura yang menjadi simbol kota terbersih di tanah air. Bahkan kebersihan Batam melejit menjadi peringkat ke-3 secara nasional di bawah Pekanbaru dan Padang.
. Padahal, sejak tahun 2005 hingga 2006 lalu, Batam masih berpredikat sebagai kota terkotor se-Indonesia.
Dibandingkan Kota Banjarmasin yang juga sama-sama berhasil lepas dari predikat kota terkotor, Kota Batam memang beberapa langkah lebih maju, karena mereka berhasil memboyong Piala Adipura setelah lepas dari predikat kota terkotor. Sebaliknya Kota Banjarmasin masih dalam upaya berjuang menaikan peringkat dari peringkat sembilan tahun lalu ke peringkat enam tahun 2009 mendatang” “Bagi kami di Banjarmasin, Batam layak menjadi kota referensi. Selain 2 kali berturut-turut meraih Adipura, pada hari habitat sedunia 2008, Batam juga ditetapkan sebagai juara I tingkat nasional untuk pengelolaan rusun sewa di Indonesia,”” ujar Wakil Walikota Banjarmasin H Alwi Sahlan di depan Wakil Walikota Batam, Ria Saptarika di ruang rapat lantai V Kantor Walikota Batam pada pukul 14.00 WIB.
Dalam sesi dialog yang dipandu Wakil Walikota Banjarmasin H Alwi Sahlan itu, Wakil Walikota Batam Ria Saptarika mengakui, keberhasilan mereka bukan semata prestasi Walikota dan Wakil Walikota Ahmad Dahlan dan Ria Saptarika. Namun lebih ke capaian seluruh warga Batam.
Ria Saptarika mengakui, beban kota yang berdekatan dengan Negara Singapura (Batam-Singapura jaraknya hanya ditempuh lebih kurang satu jam dengan menggunakan ferry, red) menjadi cambuk Pemko Batam untuk untuk terus bersolek”Ini memang beban dan cambuk bagi kita,karena masyarakat selalu membandingkan soal kebersihan dengan Singapura” paparnya.
Sementara soal partisipasi pemerintah nampaknya sama dengan yang dilakukan Pemko Banjarmasin yang bahkan setiap Jumat menggalakkan Jumat bersih, dalam menggalang partisipasi masyarakat, sementara Kota Batam hanya satu bulan sekali.

Bersambung

17-11-2008

Mall Diharapkan Memberikan Tempat Khusus bagi UKM


LEPAS JCH : Walikota H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman mengucapkan selamat kepada salah seorang Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Banjarmasin 2008, saat melepas keberangkatan JCH Kota Banjarmasin, Jumat (14/11) malam (foto: nash/brt)


Banjarmasin, BARITO
Agar roda perekonomian antara Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mal atau pasar modern seimbang, DPRD Kota Banjarmasin berusaha melakukan terobosan dengan membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Khusus tentang Kemitraan Pasar Modern, Toko Modern, dan UKM. Raperda yang mulai digodok pansus DPRD Kota Banjarmasin ini, diharapkan bisa menghidupkan UKM di tengah-tengah pasar modern yang sekarang ini banyak berdiri di Banjarmasin.
Diungkapkan salah satu anggota pansus Awan Subarkah STP, kekhawatiran akan dampak terjadinya persaingan kurang sehat dan bisa mematikan usaha khususnya pedagang kecil, mendasari dewan mengajukan raperda inisiatif tersebut kepada pihak eksekutif.
Karena tak dipungkiri banyaknya mal atau pasar modern dan toko modern yang bermunculan di kota ini, memunculkan persaingan yang cukup ketat bagi UKM yang biasa berusaha di pasar tradisional.
Nah dengan adanya perda yang akan segera disahkan itu nantinya, papar Awan, maka setiap pusat perbelanjaan modern yang berdiri diharapkan dapat memberikan skala prioritas atau tempat bagi pedagang kecil menengah untuk berusaha.
“Tidak seperti sekarang, rata-rata di pasar modern atau toko modern ditempati pedagang besar dan memiliki modal besar,” katanya.
Di dalam raperda yang sedang digodok hal itu diharapkan bisa dihilangkan. Artinya mall atau pasar dan toko modern baik yang dibangun swasta maupun pemerintah, semuanya harus memberikan tempat khusus untuk pedagang kecil dan menengah untuk berusaha.
Sebagai contoh, ujar politisi dari FPKS ini melanjutnya. Dari hasl studi banding pansus ke Surabaya dan Palu. Di Surabaya misalnya, untuk mengantisipasi tumbuhnya pasar modern, provinsi berjuluk kota buaya ini memiliki perangkat hukum untuk melindungi pedagang kecil dan menengah.
“Bahkan tidak itu saja, agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat, kota Surabaya juga melakukan pembatasan terhadap berdirinya pasar modern atau mall,” ujarnya.
Hal yang sama juga dilakukan Kota Palu. Bedanya, di Palu beber dia, khusus pasar dan pertokoan modern dikelola oleh pemerintah daerah setempat dalam hal ini perusahaan daerah. “Sehingga mereka sangat mudah memberikan skala prioritas untuk pedagang kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya. rif

17-11-2008

Anggaran Pertanian Minim

Banjarmasin, BARITO
Dari total anggaran sekitar Rp6,6 miliar yang diajukan Dinas Pertanian dan
Peternakan (Dispertanak) Kota Banjarmasin, hanya Rp225 juta dialokasikan
guna meningkatkan sektor pertanian.
Kenyataan itu sangat disayangkan anggota panitia anggaran (panggar) DPRD
Kota Banjarmasin, Akliani R Kab. Menurutnya, meski lahan pertanian di kota
ini yang menyempit maka malah jadi alasan mengabaikan sektor pertanian
dengan mengurangi anggaran. “Sebab masih ada masyarakat yang menggeluti usaha tani sebagai sumber penghasilan, jika diabaikan sepertinya sama saja secara pelan-pelan
mematikan pertanian di kota ini,”ujar Akliani.
Dikatakan politisi asal Partai Bulan Bintang (PBB) ini, meskipun lahan pertanian yang tinggal seluas 1500 hektar karena sedikit karena tergiurnya masyarakat pertanian yang menjual lahan pertanian (sawahnya) kepada investor. Akibat itu maka pembangunan pertokoan dan perumahan semakin menjadi. “Tetapi dengan kondisi seperti itu bukan berarti pula dinas pertanian mengabaian sektor pertanian ini, untuk ini mesinya pemko tetap memberikan perhatian dengan tetap memberikan anggaran,”sesalnya.
Sementara Plt Kadistanak Kota Banjarmasin, drh Eko Priyo yang kerap
disapa Yoyo mengakui, Distanak memang menganggarkan dana hanya Rp225 juta
untuk sektor pertanian. Itu karena sebagaian besar anggaran dialihkan
untuk sektor-sektor lain yang lebih berpotensi seperti produksi ayam
potong dan budidaya tanaman hias yang saat ini sedang digemari..
Sementara untuk sektor pertanian atau tanaman padi sekarang mengalami
penurunan
produksi karena menyempit lahan.”Terlebih bibit yang digunakan
petani hanya bibit lokal. Akibatnya kualitas padi menurut,” ujarnya.
Itu lah yang menyebabkan sektor pertaniaan, khususnya tanam padi di kota
ini kurang ada gairah.rif

17-11-2008

BNK Terkendala Dana Sosialisasikan Bahaya Narkoba


Banjarmasin, BARITO
Untuk memberantas peredaan narkoba di kalangan generasi muda, khususnya di Kota Banjarmasin tentunya bukan hanya tugas pemerintah, namun harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terutama para orang tua.
Peran orang tua terhadap anak agar tidak terjerumus dalam lingkaran setan zat-zat psikotropika sangat diperlukan. Karenanya Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Banjarmasin yang sebentar lagi akan berganti nama menjadi organisasi dan tata kerja pelaksana harian BNK Banjarmasin ke depan memprogramkan akan lebih banyak melakukan sosialisasi masalah narkoba ke masyarakat khususnya orang tua.
“Kita akui selama ini sosialisasi masalah narkoba sangat terbatas, terutama ke masyarakat masih sangat kurang,” aku Ketua BNK Kota Banjarmasin H Alwi Sahlan kepada anggota Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian BNK Banjarmasin, baru-baru tadi.
Padahal menurutnya, peran orang tua terhadap pemberantasan narkoba sangat besar. Apalagi masyarakat atau generasi muda sangat rentan terhadap narkoba. “Di sinilah peran mereka (keluarga atau orang tua, red) diperlukan,” katanya.
Sosialisasi sendiri amat penting, karena mungkin bahkan banyak keluarga atau orang tua yang kurang mengetahui akan seluk beluk narkoba. Bagaimana ciri-ciri seorang anak yang sudah masuk dalam dunia narkoba? Lalu bagaimana membina mereka yang sudah ketergantungan sehingga bisa kembali diterima masyarakat? Mungkin banyak orang tua yang tidak memahami karena kurangnya pengetahuan akan hal tersebut.
“Untuk itulah dalam penyusunan program organisasi dan tata kerja pelaksana harian BNK Kota Banjarmasin kami akan berusaha lebih banyak melakukan sosialisasi masalah narkoba ke masyarakat. Mudah-mudahan hal itu bisa menekan perdaran narkoba di daerah ini,” harapnya
Untuk sosialisasi sebenarnya terang wakil dari PKS ini, BNK sudah sering melakukanya namun hanya sebatas pada sosialisasi ke sekolah-sekolah saja. Hal itu disebabkan karena kurangnya dana. Namun dengan akan dijadikannya pelaksana harian, diharapakan menyangkut dana tidak akan menjadi kendala lagi,” ucapnya.
Menyangkut dana, beberapa anggota pansus mengharapkan agar untuk pemberantasan narkoba diberikan alokasi dana dari APBD yang cukup. Sehingga apa yang diprogamkan BNK bisa dilakukan sepenuhnya. Namun demikian tentunya menurut mereka dana itu nantinya harus bisa diukur dengan kinerja pelaksana harian BNK. rif/mun


17-11-2008

Insentif RT Diusulkan Naik jadi Rp300.000

Banjarmasin, BARITO
Kabar gembira datang dari panitia anggaran (panggar) DPRD Kota Banjarmasin untuk seluruh ketua RT. Dalam usulan rencana kenaikan insentif ketua RT, para wakil rakyat di DPRD Kota ini menghendaki agar gaji untuk ‘raja kecil’ itu dinaikkan hingga mencapai 200 hingga 300 persen.
Artinya ada kemungkinan bisa menjadi Rp200.000 hingga Rp300.000 per bulannya dari yang sekarang diterima hanya Rp50.000.
Diungkapkan salah satu anggota panggar, Akliani R Kab, menyusul keinginan Walikota Banjarmasin H Yudhi Wahyuni yang menginginkan agar insentif ketua RT dinaikkan, pihaknya sangat mendukung usulan tersebut. Apalagi kalau melihat tugas ketua RT ke depan yang dirasa akan semakin berat.
“Kita sangat setuju insentif ketua RT dinaikkaan, malah kalau bisa menjadi Rp300.000 perbulannya,” ujar Akliani.
Usulan bujangan dari F-PBB ini memang sangat jauh dari usulan walikota yang hanya menghendaki kenaikan 100 persen sampai 150 persen atau menjadi Rp100.000 hingga Rp150.000 perbulannya. “Kalau cuma dinaikan menjadi Rp150.000 saya kira masih sangat kecil. Apalagi di jaman yang serba sulit seperti ini, apalah artinya uang segitu,” katanya.
Sehingga secara pribadi, tandas dia, dirinya lebih condong mengharapkan paling tidak insentif ketua RT perbulannya Rp300.000. Karena nilai itu tuturnya dirasa cukup untuk tugas-tugas ketua RT yang dinilai akan semakin berat. “Dengan kenaikan itu pula saya kira RT akan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannaya, karena paling tidak mereka akan merasa punya tanggung jawab sebagai pimpinan di kampung masing-masing,” ujarnya.
Untuk dana, Akliani menyarankan, Pemko bisa menggunakan dana silpa tahun lalu yang hingga kini masih belum terpakai. “Kita kan punya dana silpa, dan itu bisa dipergunakan,” ucap dia.
Beda dengan Akliani, salah satu anggota pangar lainnya dari F-Golkar H A Salim Fachri hanya berani mengusulkan intensif Rt Rp200.000 perbulannya. Menurutnaya nilai itu sudah cukup besar, dibandingkan dengan insentif yang ada sekarang. “Kalau kita cenderung menginginkan Rp200.000 perbulan saja, saya kira itu sudah cukup,” katanya. rif/

15-11-2008

Yudhi-Alwi Safari Jumat di Masjid Hidayatullah

Banjarmasin, BARITO


Kegiatan Safari Jumat Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni dan Wakil Walikota H Alwi Sahlan, serta Sekdako H Didit Wahyuni dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemko Banjarmasin, dilaksanakan di Masjid Hidayatullah Jl Belitung Darat Gang Abadi RT 17.
“Selain menyerahkan bantuan sebesar Rp10 juta untuk membantu pembangunan masjid yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan, Walikota juga menyerahkan bantuan kitab tafsir untuk perpustakaan masjid.” terang Kadis Infokom Pemko Banjarmasin Drs H Bambang BudiyantoMSi melalui Kasi Pemberitan dan Media Infokom, Drs Kurnadiansyah melalui siaran pers yang diterima Barito Post kemarin
Menurut Ketua Umum Pembangunan Masjid Hidayatullah Zainal Abidin, hingga saat ini pengerjaan pembangunan masjid sudah memasuki tahap ke 7, dengan menghabiskan dana Rp1,7 miliar dari anggaran sekitar Rp2,2 miliar.
90 persen dana pembangunan berasal dari swadaya masyarakat, karenanya warga setempat sangat mengharapkan bantuan dari para donatur dan dermawan lainnya untuk penyelesaian bangunan masjid tersebut, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2009.
Sementara itu Walikota, menyampaikan rasa bangga dengan semangat kebersamaan yang ditunjukan warga sekitar dan jamaah Masjid Hidayatullah sehingga dapat membangun masjid yang sangat megah tersebut, dengan anggaran dana yang mencapai Rp2,2 miliar.
Ia yakin da percaya pembangunan masjid tersebut akan dapat selesai atau rampung sesuai target yang telah ditetapkan.
Pihaknya juga mengharapkan agar bantuan yang diserahkan tidak dilihat dari jumlahnya, namun yang pasti bantuan tersebut merupakan wujud perhatian dari Pemko untuk pembengunan keagamaan.
Sementara itu Wakil Walikota H Alwi Sahlan dalam khutbahnya mengajak jamaah untuk melakukan amar ma`ruf nahi munkar, yakni mengajak pada jalan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
mr’s/

Perempuan Telaga Biru Dukung Kebersihan Kota
Banjarmasin, BARITO
Para ibu-ibu atau kaum perempuan di Kelurahan Telaga Biru Kecamatan Banjarmasin Barat menyatakan dukungannya terhadap program Adipura yang dicanangkan Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman
Kesiapan itu terungkap pada Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Kebersihan di Kota Banjarmasin, di Kelurahan Telaga Biru Kecamatan Banjarmasin Barat, Jumat (14/11)
Menurut Kasi Pers dan Media Dinas Infokom Pemko Banjarmasin Drs Kurnadiansyah, sosialisasi yang digelar Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah dan Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kota Banjarmasin serta Pokja Banua Barasih itu diikuti para Ketua Tim Penggerak PKK tingkat RT se-Kelurahan Telaga Biru .
Mengapa sosialisasi kebersihan kali ini lebih didominasi kaum ibu, menurut Kurnadiansyah karena rata-rata para ibu rumah tangga lah yang lebih banyak “menghasilkan” sampah khusus di lingkungan rumah tangga.
Senada dikatakan Lurah Telaga Biru , Drs Akhmad Safari masalah kebersihan merupakan tanggung jawab semua, untuk itu diharapkan dengan Sosialisasi ini dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kebersihan,”Dan kebersihan itu nantinya dapat muncul dari faktor internal (kesadaran masyarakat sendiri) bukan hanya dari ekternal,sekaligus merubah persepsi budaya masyarakat yang selama ini kurang peduli terhadap kebersihan.”pungkasnya
mr’s

15-11-2008

Informasi Penerimaan CPNS Ditempel di Balai Kota

Ijazah Pelamar PTS Mesti Tercantum Nomor Akreditasi
Banjarmasin, BARITO
Terbuka kini kesempatan bagi warga Kota Banjarmasin yang berminat mengabdikan dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemko Banjarmasin. Ada kuota sebanyak 342 orang untuk formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam perekrutan pegawai negeri di lingkungan Pemko Banjarmasin tahun 2008 ini.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Banjarmasin, Drs M Nispuani MAP, ke-342 formasi tersebut terdiri dari 69 untuk tenaga kesehatan, 227 orang untuk tenaga pendidikan, dan 43 formasi untuk tenaga teknis lainnya.
Adapun pendaftaran CPNS dimulai pada 20-27 November 2008 dan test dilaksanakan serentak pada 14 Desember mendatang.
Menurut Nispuani, guna memberikan informasi kepada pelamar CPNS, BKD Kota Banjarmasin menempelkan pengumuman persyaratan di kantor Walikota Banjarmasin di Jalan RE Martadinata dan di kantor Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Jl Piere Tendean Banjarmasin.”Pengumuman mulai kami tempelkan Jumat kemarin. Dengan demikian mereka bisa bersiap-siap sebelum melakukan pendaftaran,” beber Nispuani, yang dicegat wartawan di ruang tunggu Sekdako Banjarmasin, Jumat (14/11).
Khusus untuk pelamar lulusan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menurut Nispuani, ijazahnya mesti tercantum nomor akreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. ”Yang tidak bisa harus menunjukkan surat akreditasi tahun terakhir,”sambungnya.
Seperti yang sudah-sudah, usia pelamar pun dibatasi dalam rentang 18-35 tahun. Namun khusus bagi guru, tenaga kesehatan, dan tenaga penyuluh, diberi kelonggaran sampai usia 40 tahun, dengan catatan, sudah mengabdi di bidang tersebut minimal selama 11 tahun 8 bulan.”Dan harus dibuktikan dengan SK atau semacamnya,” ujar Nispuani Hal ini, sebut Nispuani, bukan kebijakan Pemko, tetapi sesuai aturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Jumlah formasi guru yang mendapat porsi paling besar, Nispuani menyebut karena memang usulan kebutuhan terbanyak masuk dari SKPD Dinas Pendikan Kota Banjarmasin. ”Usulan kita bahkan lebih dari itu,” katanya.
Khusus untuk formasi guru, mesti mengantongi ijazah minimal setingkat strata 1 (S1) dengan IPK minimal 3,00 . Sementara untuk guru TK dan SD, dibuka kesempatan bagi pemegang ijazah Diploma 2 (D2) PGTK dan PGSD. ”Kalau tidak salah rencananya penerimaan sekitar 120 orang,” ujarnya.
mr’s

15-11-2008

400 Bibit Pohon Ditanam di Sepanjang Jalan Tembus Mantuil


BELUM HIJAU: Pemko Banjarmasin terus bekerja keras mewujudkan Kota Banjarmasin yang bersih dan hijau. Nampak sudut kota di Jalan Lambung Mangkurat yang masih belum banyak ditumbuhi pepohonan (foto: nash/brt)

Banjarmasin, BARITO
Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni bersama aparat TNI dan Kecamatan Banjarmasin Timur kembali melaksanakan penghijauan serta aksi bersih-bersih di kawasan Gatot Subroto, Jumat (14/11). Selain itu, jajaran petinggi dan pegawai Pemko Banjarmasin juga melaksanakan penanaman pohon penghijauan dengan dibantu aparat kecamatan dan kelurahan di sepanjang kiri-kanan jalan tembus Mantuil Kelurahan Kelayan Selatan Banjarmasin Selatan.
Kadis Infokom Banjarmasin Drs H Bambang Budiyanto MSi melalui Kasi Pemberitaan dan Media Dinas Infokom Kota Banjarmasin, Drs Kurnadiansyah menyebutkan, 400 bibit pohon yang ditanam, terdiri dari jenis mahoni, angsana, flamboyant, dan ketapang yang berasal dari Dinas Tata Kota, Bapedalda, dan Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Kegiatan penghijauan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemko Banjarmasin untuk penghijauan semua kawasan di Kota Banjarmasin.
Menurut Walikota, kegiatan penghijauan bagian dari program clean and green, dengan kegiatan penanaman sejuta pohon di seluruh kawasan Kota Banjarmasin.
Ia berharap kegiatan tersebut mendapat dukungan dari semua pihak, sehingga diharapkan satu tahun ke depan Banjarmasin akan lebih hijau lagi dibanding saat ini, serta dalam rangka mengurangi polusi udara dan dampak pemanasan global yang saat ini sudah mulai dirasakan. Pihaknya juga berharap warga sekitar tempat penghijauan untuk dapat membantu memelihara bibit pohon yang telah ditanam. Masyarakat juga dihimbau untuk ambil bagian pada kegiatan penghijauan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, termasuk menjaga kebersihan serta tidak membuang sampah sembarangan.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Sekdako H Didit Wahyuni, Kepala Bapedalda drh Rusmin, Kadis Kimprasko Fajar Desira, Kadis Kebersihan Syahidin Noor, dan Camat Banjarmasin Selatan Kasman.
Usai aksi bersih-bersih dan penghijauan, Walikota dan rombongan juga menyempatkan diri untuk meninjau pembangunan rumah penampungan ayam dan rumah potong unggas yang berlokasi di samping kantor Dinas Pertanian di Banjarmasin Selatan.
Bangunan yang rencananya akan rampung pada 20 Desember 2008 mendatang menghabiskan dana Rp2,6 miliar lebih yang berasal dari DAK Pertanian dan APBD Kota Banjarmasin serta akan dioperasionalkan pada tahun 2009 nanti.
Walikota Yudhi Wahyuni berharap pengerjaan proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan, sehingga para broker, pengusaha ayam dan para pengecer dapar segera memanfaatkan rumah penampungan ayam dan rumah potong unggas tersebut. mrs

21-11-2008

Pengajian Berpotensi Daya Tarik Wisata



Izin RM dan Restoran Didata
Banjarmasin, BARITO
Kota Banjarmasin selain dikenal sebagai kota dagang dan jasa, juga dikenal sebagai kota yang agamis dengan masyarakatnya yang religius. Karena itu, tak heran banyak berbagai kegiatan pengajian yang digelar dengan menghadirkan ulama-ulama atau tuan guru baik lokal maupun nasional.
Dan terbukti banyaknya pengajian itu merupakan asset berguna sebagai daya tarik wisata (wisata religius) bagi para turis lokal baik dalam maupun luar negeri misalnya dari Brunei atau Malaysia. “Pengajian adalah aset berguna bagi pariwisata di Kota Banjarmasin.Banyak orang yang dari luar daerah yang datang pada pengajian di tempat kita, ini sebenarnya menjadi peluang bagi potensi pariwisata kita menjelang Visit Kalimantan Selatan Year Tahun 2009,” terang Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Kadisparsenibud) Kota Banjarmasin H Hesly Junianto SH MH usai rehat Workshop Industri Kepariwisataan Bagi Restoran dan Rumah Makan (RM) se Kota Banjarmasin, Kamis (13/11) di Hotel Blue Atlantic Banjarmasin.
Hesly mengakui, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Banjarmasin ini memang masih jauh dari harapan. Dari 300 000 jumlah turis yang ditargetkan, hingga bulan November ini baru terealisasi 35%. Meski demikian disparsenibud akan terus melakukan terobosan –terobosan guna menarik wisatawan datang ke Banjarmasin, salah satunya wisata kuliner
Terkait dengan workshop, mantan kepala bapedalda ini menambahkan, kegiatan itu bertujuan memberikan wawasan kepada pengusaha restoran dan rumah makan agar dalam pengolahan dan menyiapkan penyajian harus selalu higenis.” Juga supaya mereka bisa menerima tamu dari luar dengan ramah tamah.” tukasnya
Saat ini sambungnya, tercatat ada 100 restoran dan rumah makan yang memiliki izin, sementara sebagian lainnya belum mengantongi izin
Pihaknya nanti akan berusaha mendata supaya restoran dan RM yang belum memiliki izin agar segera melengkapinya, sesuai Peraturan Daerah No 33 tahun 2004 tentang RM dan restoran.”Memang banyak yang belum memahami ini kita berharap melalui sosialisasi ini bagi mereka yang belum memiliki izin segera melengkapinya”pungkasnya.
Sayangnya dari 75 restoran dan rumah makan yang diundang disparsenibud tercatat hanya 30 peserta yang mengikuti kegiatan work-shop itu.
Namun Hesly Junianto mengakui bisa memahami karena rata-rata rumah makan tutup pada tengah malam bahkan menjelang subuh.
Sementara itu salah seorang peserta work shop , Hari Mulyadi mengaku sangat respek pada pelatihan semacam ini”Sebab melalui kegiatan ini saya bisa belajar guna kemajuan rumah makan yang ia miliki.”pungkas Pengelola RM Cianjur ini
Sebelumnya Asisten III Bidang Admnistrasi Pemko Banjarmasin Drs H Khairil Anwar MSi, yang mewakili Walikota Banjarmasin dalam sambutannya mengharapkan kegiatan work shop berguna untuk memajukan usaha restoran dan rumah makan di kota ini
M-01/mr’s

14-11-2008

Pemko Lepas Aset TK Adhyaksa

Banjarmasin, BARITO
DPRD Kota Banjarmasin akhirnya menyetujui usulan Pemko Banjarmasin melepaskan aset berupa tanah seluas seluas 800 m2 yang sekarang dikelola Yayasan Tridaya Kejaksaan Tinggi Kalsel.
Dalam rapat gabungan antara Komisi I dan II serta pejabat terkait Pemko Banjarmasin, sekarang ini para wakil rakyat masih menunggu hasil paparan Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Pada prinsipnya kita setuju saja untuk dihapus, apalagi itu kan digunakan untuk pendidikan,” ujar Ketua Komisi I Rusliannor SE.
Namun supaya tidak dipersalahkan, sekarang ini pihaknya, katanya, masih menunggu paparan BPN terutama menyangkut prosuder pelimpahan lahan.
Maksudnya terang politisi dari FPDIP ini, apakah lahan itu langsung dibuatkan sertifikatnya atau apakah Pemko dulu yang bikin sertifikat baru diubah lagi.
“Kita masih belum jelas mengenai hal itu,” ucapnya.
Agar pelepasan aset itu cepat selesai, pihaknya ini dalam waktu dekat akan segera mengundang BPN untuk mempertanyakan hal itu.
Lelaki yang akrab disapa Tolen ini juga berharap setelah dilepaskan, pihak yayasan bisa memegang janji dan kepercayaan yang diberikan Pemko. Diharapkan lahan itu tidak dialihfungsikan seperti kekhawatiran selama ini. “Mudah-mudahan sesuai dengan tujuan semula yakni hanya untuk dunia pendidikan,” ucapnya.
Untuk mengingatkan, menyusul adanya keiinginan Yayasan Tridaya Kejaksaan Tinggi Banjarmasin untuk membuat sertifikat atas nama yayasan, mereka meminta agar Pemko menghibahkan lahan tersebut.
Bangunan TK Adhyaksa sendiri milik Yayasan Tridaya Kejaksaan Tinggi Banjarmasin berasal dari ahli waris Halim. Yang kemudian dihibahkan ke pemko Banjarmasin.
Dari rapat sebelumnya beberapa anggota dewan memang sempat menolak penghapusan tersebut dengan berbagai alasan.
Namun, menanggapi hal itu, Kabag Hukum Pemko Banjarmasin Fathurrahim SH mengatakan, sesuai dengan PP 38 Tahun 2008 tentang perubahan atas PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Mendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Dimana tutur Fathurrahim, salah satu pasal yakni pasal 78 ayat 1 menyebutkan, hibah barang milik daerah dapat dilakukan dengan pertimbangan untuk aset itu digunakan untuk sosial, keagamaan, kemanusian atau penyelenggaraan pendidikan.
“Artinya kalau memang untuk pendidikan, kita bisa saja menghibahkan aset tersebut,” ucapnya.
rif

14-11-2008

SPSI Pasrah Soal UMP

Banjarmasin, BARITO


Diputuskannya Upah Minumum Propinsi (UMP) sebesar Rp930.000 ternyata menyimpan kekecewaaan para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Suluruh Indonesia (SPSI) Kalsel. Walaupun menerima, namun SPSI menyatakan menerima secara terpaksa.
Seperti yang diungkapkan Ketua SP Kahut SPSI Kota Banjarmasin, Sumarlan. Dituturkannya dengan keputusan itu pihaknya terpaksa pasraha saja. Apalagi saat voting tertutup dilakukan, SPSI menyatakan work out. Hal itu dilakukan Karena SPSI masih bersikukuh dengan usulan agar UMP 2009 Rp975.000. dari Rp1.040.000 yang semula diajukan dan turun menjadi Rp1.000.000.
Hal itu karena pihaknya mengacu pada kebutuhan hidup layak (KHL) dan pertumbuhan ekonomi di Kalsel pada Agustus hingga Oktober.
Namun itu ditolak Apindo dan pemerintah, dengan alasan untuk penetapan UMP tahun 2009 masih mengacu pada KHL Januari hingga Agustus, yakni sebesar Rp Rp817.724.
Padahal kalau melihat laju inflasi di daerah ini pada sekitar Agustus hingga Nopember KHL Kalsel kita sudah diatas nilai tersebut (Rp817.724).
“Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi Apindo dan pemerintah untuk tetap mengacu pada KHL Januari dan Agustus. Makanya saat itu (dalam rapat) kita tetap menolak pengajuan usulan UMP yang diajukan Apindo dan pemerintah,” tandasnya.
Diungkapkan, saat rapat Apindo sempat mengajukan usulan UMP sebesar Rp896.000. Sedangkan pemerintah mengajukan Rp919.000 hingga 942.000. Dan SPSI Rp1040.000.
Masih menurut dia, saat itu terjadi tawar menawar. Yang mana pada akhirnya SPSI menurunkan untuk UMP menjadi Rp1.000.000 hingga akhirnya menjadi Rp975.000. Sedangkan Apindo pada saat itu menaikkan menjadi Rp915.000.
Namun pada saat itu imbuh dia, SPSI tetap bertahan pada Rp975.000, dengan tujuan keputusan bisa dilakukan fifty-fifty. Namun hal itu ditolak Apindoa dan pemerintah, sehingga dilakukanlah voting tertutup. “Dan karena kita tetap ngotot akhirnya mengambil jalan work out dari rapat. Dimana akhirnya putusan UMP Rp930.000 hanya disetujui Apindo dan pemerintah saja,” ujarnya membeberkan.
“Dan karena sudah diputuskan, maka secara terpaksa kami menyetujuinya, dengan harapan masih ada Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) dari perkayuan sebesar 5 persen yang akan menutupinya,” ucapnya.
Walaupun sudah disetujui Rp930.000, namun hingga kini persetujuan UMP dari Gubernur Kalsel masih belum jelas. Buktinya hingga kini belum bisa dipastikan kapan gubernur akan menandatangi hasil putusan tersebut.
UMP sendiri selain harus mengacu pada KHL dan factor kemiskinan, juga harga konsumen, inflasi, perubahan ekonomi, dan kemampuaan dan perkembangan usaha. Kemudian kondisi pasar kerja serta upah yang berlaku di daerah tertentu dan anatar daerah. dan yang terpenting hasil kesepakatan antar pekerja dan pengusaha. rif

14-11-2008

UMP Kalsel Rp930.000

Pengusaha Diminta Mematuhinya

Banjarmasin, BARITO
Melalui rapat yang digelar sebanyak 9 kali, akhirnya Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalsel untuk tahun 2009 disepakati dan disetujui. Hasil rapat sendiri menyatakan untuk tahun 2009 ditetapkan bahwa pengusaha diwajibkan membayar UMP kepada setiap karyawannya sebesar Rp930.000.
UMP tersebut mengalami kenaikan sekitar 12,47 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp825.000.Dengan sudah ditetapkan UMP Kalsel untuk tahun 2009 ini, diharapkan, ujar Ketua Sektor Dominan Dewan Pengupahan Provinsi Kalsel, H Salim Fachri, para pengusaha bisa mematuhi atuan tersebut. “Kita meminta pengusaha mau mematuhi dengan membayar gaji sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” ujar Salim.
Karena kalau tidak, sesuai dengan sanksi yang berlaku, terangnya, setelah mendapat teguran sebanyak 2 kali, maka bisa saja izin usaha mereka dicabut. “Kita berharap hal itu tidak ada terjadi di Kalsel. Artinya semua pengusaha mau menaati aturan yang sudah disepakati bersama,” katanya.
Dibeberkan, dalam penetapan UMP tahun 2009 memang sempat alot dan terjadi perdebatan. Diungkapkan, pada saat itu pengusaha sempat mengusulkan UMP sekitar Rp875.000 saja. Namun Pekerja yang diwakili SPSI meminta agar UMP tahun 2009 sebesar Rp975.000. Sedangkan pemerinatah saat itu mengusulkan sekitar Rp945.000.
Karena masing-masing pada pendirian, akhirnya disepakati diambil voting tertutup. Dari sekitar 30 undangan atau ada beberapa yang tidak hadir, hasil voting 14 orang menyetujui memilih UMP tahun 2009 sebesar Rp930.000; sebanyak 7 orang menghendaki UMP sekitar Rp945.000. Sedangkan 2 orang lainnya abstain.
“Dan berdasarkan hasil voting tersebut, maka ditetapkan dan disepakati UMP tahun 2009 sebesar Rp930.000. Rencananya hasil putusan itu akan segera ditandatangi Gubernur Kalsel besok (hari ini),” ujarnya.
Yang cukup menyenangkan, lanjut dia, UMP Kalsel kali ini di atas kebutuhan hidup layak. Kebutuhan hidup layak di Kalsel rata-rata Rp817.724.
Ditambahkan, upah tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan, terutama kebutuhan hidup layak masyarakat Kalsel dan faktor kemiskinan. Seperti sebut dia, harga konsumen, inflasi, perubahan ekonomi, dan kemampuan atau perkembangan usaha. Kemudian, kondisi pasar kerja serta upah yang berlaku di daerah tertentu dan antardaerah.
“Faktor-faktor tersebut yang bisa menentukan naik atau tidaknya UMP di setiap daerah. Walaupun memang akhirnya tergantung hasil kesepakatan antara pekerja dan pengusaha,” terangnya. rif

mr's

Pemko Anggarkan Rp35 M untuk Pembebasan Lahan

Termasuk Lahan Rumdin Wawali
Banjarmasin, BARITO
Untuk melaksanakan berbagai program khususnya yang berkaitan dengan pembebasan lahan, Pemko Banjarmasin mengusulkan dana sekitar Rp35 miliar pada APBD 2009 mendatang. Usulan anggaran sendiri sudah mulai dibahas panitia anggaran (panggar) DPRD Kota Banjarmasin.
Menurut salah satu anggota panggar Drs Khairul Saleh, dalam usulan yang diajukan, Pemko menyatakan kalau dana tersebut akan digunakan untuk membebaskan beberapa lahan yang sudah masuk program Pemko pada tahun 2009 mendatang.
Seperti, lahan Banjarmasin Park di Jalan Pierre Tendean, oprit jembatan Sungai Andai, jembatan Mantuil, serta jembatan Kelayan. Kemudian, pembebasan lahan Pasar Tungging, Jalan Veteran, Kantor Dinas Catatan Sipil (Capil), beberapa puskesmas, serta 7 kantor kelurahan.“Selain itu juga termasuk pembebasan lahan untuk perluasan rumah Wakil Walikota di Jalan Dharma Praja,” terangnya.
Usulan anggaran pembebasan lahan tersebut terangnya sudah masuk dalam pembahasan penyusunan perhitungan anggaran sementara (PPAS) dan kebijakan umum anggaran (KUA). “Karena sangat bersentuhan dengan masyarakat, kemungkinan besar usulan tersebut akan disetujui, walaupun besarnya masih belum disepakati. Artinya bisa saja anggaran itu dikurangi atau ditambah, tergantung hasil pembicaraan selanjutnya,” katanya.
Beberapa lahan yang dibebaskan di antaranya lahan di Jalan Veteran, Jembatan Sungai Andai dan Mantuil, serta Jembatan Kelayan, merupakan program lanjutan Pemko Banjarmasin. Kemudian, pasar tungging yang sudah beberapa tahun ini diwacanakan pindah dari Jalan Belitung karena di lahan yang ada dinilai melanggar jalur hijau, termasuk kantor Dispencapil yang dinilai tidak refresentatif lagi.
Pada bagian lain, Khairul Saleh mempertanyakan lahan di Jalan Piere Tendean atau eks SMPN 6 Banjarmasin tidak mendapat perhatian Pemko Banjarmasin. Padahal lahan tersebut pernah dibebaskan Pemko beberapa tahun lalu. Namun karena tidak ada pengawasan akhirnya kini banyak berdiri bangunan liar di lahan tersebut.
Seharusnya tambah politisi dari FPPP ini, setelah dibebaskan Pemko melakukan pengawasan secara kontinyu. “Kalau dibiarkan seperti sekarang, saya kira yang rugi kan Pemko juga. Karena bukan tidak mungkin para pemilik bangunan liar akan kembali meminta pembebasan, kena dana lagi,” katanya.
mr's


13-11-2008

Kenaikan Tarif PDAM Syarat Penghapusan Utang


KETERANGAN PERS: Direktur Utama (Dirut) PDAM Drs H Zainal Arifin, MSi didampingi Direktur Umum Drs Rahmatulah memberikan keterangan pers di ruang kerjanya terkait kenaikan tariff berkala PDAM Bandarmasih lebih kurang 10 persen (Foto : Mer’s/Brt)


Investasi untuk Antisipasi Perkembangan Penduduk
Banjarmasin, BARITO
Sesuai dengan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 17 Tahun 2008 yang ditetapkan pada 6 November 2008 dengan demikian warga Kota Banjarmasin khususnya pelanggan PDAM Bandarmasih sejak 1 Desember nanti mesti bersiap-siap untuk membayar lebih besar rekening pemakaian airnya lebih kurang 10 persen.(Biaya kenaikan tarif bisa dibaca di halaman 9 )
Karena semenjak pemakaian per tanggal 1 Desember, PDAM kembali menaikkan tarif sebesar 10 persen. “Kebijakan tersebut, berlaku terhitung sejak pemakaian 1 Desember 2008 dan dibayarkan rekening 1 Januari 2009 sama seperti tahun lalu” terang Direktur Utama (Dirut) PDAM Drs H Zainal Arifin, MSi didampingi Direktur Umum Drs Rahmatulah dan Bagian Humas Farida SE, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (12/11).
Sementara untuk biaya beban tetap, tidak pernah berubah sejak Maret 2001 lalu .
Menurut Zainal Arifin,
Secara khusus sambungnya, salah satu syarat yang mesti dilakukan PDAM agar pemerintah pusat bisa menghapuskan bunga dan denda utang PDAM sebesar Rp 70 miliar. Bila itu dihapuskan, PDAM hanya perlu membayar hutang pokok saja sebesar Rp 60 miliar yang secara berkala setiap tahunnya dibayar PDAM.”Jika kenaikan tarif tak disetujui, PDAM akan kehilangan Rp70 M yang semestinya bisa digunakan untuk pengembangan investasi baru” paparnya.
Misalnya tahun 2008 ini salah satu upaya peningkatan distribusi air bersih yang saat ini sedang membangun dua reservoir di Pangeran Hidayatullah, Banua Hanyar dan, Mantuil Banjarmasin. “Ini salah satu upaya memberikan pelayanan air bersih selama 24 di seluruh Kota Banjarmasin, termasuk bagi Kelurahan Mantuil dan Basirih dua kelurahan yang belum terlayani air bersih. Kalau kenaikan tarif tak disetujui mungkin pelayanan air bersih bagi dua kelurahan itu terpaksa ditunda
Selain itu kenaikan tarif digunakan biaya untuk pemeliharaan peralatan barang modal sehingga umur teknis pemakaian peralatan PDAM semakin panjang, serta adanya inflansi, kenaikan berkala beban PLN dan kenaikan upah.”Kita juga bisa melakukan pengembangan investasi sesuai perkembangan penduduk Kota Banjarmasin setiap tahunnya meningkat 3 persen yang artinya ada sekitar 3.000 pelanggan yang mesti dilayani” paparnya
Yang pasti Zainal Arifin mengatakan sejak business plan 2001- 2006 dan direvisi jadi business plan 2008-2013, cakupan pelanggan air bersih terus meningkat hingga saat ini sudah hampir 100 persen “Jika pelayanan air bersih tak terjadi peningkatan, kenaikan tari tak mungkin kita realisasikan. Dan kita tetap berpegang dengan komitmen business plan”pungkasnya
mr’s

DITERBITKAN 13-11-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

30 Peserta Diklat Manajemen Lulus

Banjarmasin, BARITO
Setelah berlangsung selama seminggu dari tanggal empat sampai 11 November, diklat manajemen kegiatan bagi aparat kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota (pemko) Banjarmasin angkatan I tahun 2008 ditutup secara resmi Wakil Walikota, H. Alwi Sahlan, Selasa (11/11).
Tercatat 30 peserta diklat yang mengikuti kegiatan ini dinyatakan lulus, dan diberikan suarat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTTPP).
Wakil Walikota Banjarmasin kepada wartawan mengatakan, pemko melalui badan diklat telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintahan.” Saya berharap melalui diklat ini aparat kelurahan memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik. Sehingga nantinya dapat merencanakan, menyusun serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan”ujarnya
Termasuk memahami tata aturan adninistrasi keuangan dan mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi, nepotism (KKN) sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Hj. Dwi Ahadiyati MH mengatakan, diklat bertujuan meningkatkan kualitas SDM, khususnya aparat kelurahan dalam mengelola keuangan, serta dalam rangka menyamakan pemahaman tentang pengelolan keuangan. Terutama dalam penyusunan rencana kegiatan anggaran. Serta terciptanya aparatur yang berwibawa, bertanggung jawab, dan bebas dari KKN.
M-01

13-11-2008

Program Green and Clean Ditularkan di Banjarmasin



GREEN : Environment Project Manager Yayasan Unilever Indonesia, Silvi Tirawaty di depan Walikota Banjarmasin H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin Drs H Syaiddin Noor beserta pejabat terkait lainnya, di Ruang Berintegerasi Kantor Walikota Banjarmasin, Rabu (12/11)

Banjarmasin, BARITO
Keberhasilan Program Green and Clean di Surabaya, Jakarta, Jogjakarta, dan Makassar akan ditularkan di Kota Banjarmasin.
Banjarmasin merupakan satu-satunya di kota di Kalimantan bersama Kota Medan yang mewakili Sumatera, yang dipilih masuk program yang diprakarsai, Yayasan Unilever Indonesia.
Hal itu diutarakan Environment Project Manager Yayasan Unilever Indonesia, Silvi Tirawaty di depan Walikota Banjarmasin H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin Drs H Syaiddin Noor beserta pejabat terkait lainnya, di Ruang Berintegerasi Kantor Walikota Banjarmasin, Rabu (12/11)
Dalam pertemuan tersebut, Silvi Tirawaty menjelaskan, program Green and Clean ini digelar dalam rangka 75 tahun PT Unilever berusaha di Indonesia.
Karena itulah tema yang akan diangkat pada launching program Green and Clean pada Sabtu 22 November 2008 ini yakni 75 Tahun Unilever Merangkai Cerita untuk Kehidupan yang Lebih Bersama Masyarakat Kota Banjarmasin. ”Rencananya kita akan melakukan penanaman pohon yang lokasinya masih disurvey oleh tim,” ujarnya.
Menurut Silvi, tim yang akan dibentuk di Banjarmasin ini nantinya akan melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi program, lomba kebersihan, roadshow, launching program dan award bagi lingkungan bersih dan hijau di Banjarmasin
Sementara itu, Walikota H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman menyatakan kesiapannya menyukseskan program Green and Clean yang diprakarsai, Yayasan Unilever Indonesia
Walikota berharap, program memberikan spirit baru bagi warga untuk peduli dengan lingkungannya.”Program Green and Clean ini sejalan dengan komitmen pemko yang sedang giat-giatnya melaksanakan kebersihan kota,” pungkasnya.
mr’s

13-11-2008

Kamis, 13 November 2008

Sampah yang Dibuang ke Drainase Capai 10 Pikap


SUMBAT DRAINASE : Sampah dan botol-botol plastik yang selama ini membuat drainase tersumbat, sehingga setiap hujan pasar-pasar selalu banjir dan air lambat turun. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sangat diharapkan
(foto: mer’s/brt)


Banjarmasin, BARITO
Pantas saja Dinas Pemukiman dan Prasarana Kota ( Kimprasko) Banjarmasin selalu dibuat pusing dengan kondisi banjir yang seringkali menggenangi sejumlah pasar di Banjarmasin, karena mampetnya drainase.
Pasalnya, pembersihan yang dilaksanakan setiap tiga kali setahun yang dilakukan itu belum mampu mengatasi banjir yang terjadi. Pasalnya, drainase di kawasan pasar itu selain pada bagian atasnya ‘ditumbuhi’ kios-kios dan bangunan lainnya, kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang.
“Setiap kali kita melakukan pembersihan, kita seringkali mendapati sampah-sampah plastic maupun botol-botol yang dibuang secara sengaja ke drainase. Kita harapkan kesadaran masyarakat untuk mendukung program pemerintah,” ujar Kasubdin Sungai dan Drainase Kimprasko Banjarmasin, Ir Muryanta MT saat mengkoordinir pembersihan drainase di Pasar Kujajing dan sejumlah pasar lainnya, Rabu (12/11) siang.
Menurut Muryanta, dalam setiap kali pembersihan yang dilakukan, sedikitnya terkumpul sampah yang dibuang ke drainase antara empat hingga sepuluh pikap.
“Bayangkan saja sendiri, bagaimana drainase tidak mampet jika sampah seperti botol-botol minuman dibuang ke drainase seperti ini,” ujarnya sambil menunjuk ke tumpukan sampah yang dibersihkan beberapa petugas kebersihan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, katanya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kebersihan. “Untuk menerapkan sanksi itu diatur oleh Dinas Kebersihan. Kita akan bekerjasama bagaimana cara mengatasinya misalkan dengan menempatkan petugas di lokasi itu,” katanya.
Sedangkan mengenai pembongkaran bangunan seperti kios-kios yang ada di atas drainase, ia mengaku belum ada rencana sampai ke arah sana. Hanya saja pihaknya akan membuat lubang-lubang yang memungkinkan petugas bisa masuk dan melakukan pembersihan.“Kita rencanakan dalam jarak setiap empat meter akan ada lubang-lubang yang bisa untuk petugas masuk dan melakukan pembersihan pada drainase yang di atasnya penuh dengan kios,” paparnya.
Pembersihan yang dilakukan, katanya, untuk sekali pembersihan dilakukan pada sepanjang 500 meter drainase, sama halnya seperti pembersihan yang dilakukan hari itu.
Di tempat yang sama Plt Kadis Pasar Banjarmasin, Drs Sukadani menyatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap kios-kios yang ada di atas drainase. Namun ia mengaku belum ada rencana untuk melakukan pembongkaran.“Sementara belum ada recana pembongkaran. Namun kita sudah mengirimkan surat pemberitahuan dan sosialisasi kepada seluruh pedagang, rata-rata pedagang mendukung rencana pemerintah,” paparnya.
mr’s

13-11-2008

Program Green and Clean Ditularkan di Banjarmasin


JELASKAN : Environment Project Manager Yayasan Unilever Indonesia, Silvi Tirawaty memberikan keterangan seputar program Green And Clean yang akan dilaksanakan di Kota Banjarmasindi depan Walikota Banjarmasin H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin Drs H Syaiddin Noor beserta pejabat terkait lainnya, di Ruang Berintegerasi Kantor Walikota Banjarmasin, Rabu (12/11)

Banjarmasin, BARITO
Keberhasilan Program Green and Clean di Surabaya, Jakarta, Jogjakarta, dan Makassar akan ditularkan di Kota Banjarmasin.
Banjarmasin merupakan satu-satunya di kota di Kalimantan bersama Kota Medan yang mewakili Sumatera, yang dipilih masuk program yang diprakarsai, Yayasan Unilever Indonesia.
Hal itu diutarakan Environment Project Manager Yayasan Unilever Indonesia, Silvi Tirawaty di depan Walikota Banjarmasin H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin Drs H Syaiddin Noor beserta pejabat terkait lainnya, di Ruang Berintegerasi Kantor Walikota Banjarmasin, Rabu (12/11)
Dalam pertemuan tersebut, Silvi Tirawaty menjelaskan, program Green and Clean ini digelar dalam rangka 75 tahun PT Unilever berusaha di Indonesia.
Karena itulah tema yang akan diangkat pada launching program Green and Clean pada Sabtu 22 November 2008 ini yakni 75 Tahun Unilever Merangkai Cerita untuk Kehidupan yang Lebih Bersama Masyarakat Kota Banjarmasin. ”Rencananya kita akan melakukan penanaman pohon yang lokasinya masih disurvey oleh tim,” ujarnya.
Menurut Silvi, tim yang akan dibentuk di Banjarmasin ini nantinya akan melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi program, lomba kebersihan, roadshow, launching program dan award bagi lingkungan bersih dan hijau di Banjarmasin
Sementara itu, Walikota H Ahmad Yudhi Wahyuni Usman menyatakan kesiapannya menyukseskan program Green and Clean yang diprakarsai, Yayasan Unilever Indonesia
Walikota berharap, program memberikan spirit baru bagi warga untuk peduli dengan lingkungannya.”Program Green and Clean ini sejalan dengan komitmen pemko yang sedang giat-giatnya melaksanakan kebersihan kota,” pungkasnya.
mr’s/mun

30 Peserta Diklat Manajemen Lulus
Banjarmasin, BARITO
Setelah berlangsung selama seminggu dari tanggal empat sampai 11 November, diklat manajemen kegiatan bagi aparat kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota (pemko) Banjarmasin angkatan I tahun 2008 ditutup secara resmi Wakil Walikota, H. Alwi Sahlan, Selasa (11/11).T
Tercatat 30 peserta diklat yang mengikuti kegiatan ini dinyatakan lulus, dan diberikan suarat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTTPP).
Wakil Walikota Banjarmasin kepada wartawan mengatakan, pemko melalui badan diklat telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintahan.” Saya berharap melalui diklat ini aparat kelurahan memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik. Sehingga nantinya dapat merencanakan, menyusun serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan”ujarnya
Termasuk memahami tata aturan adninistrasi keuangan dan mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi, nepotism (KKN) sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Hj. Dwi Ahadiyati MH mengatakan, diklat bertujuan meningkatkan kualitas SDM, khususnya aparat kelurahan dalam mengelola keuangan, serta dalam rangka menyamakan pemahaman tentang pengelolan keuangan. Terutama dalam penyusunan rencana kegiatan anggaran. Serta terciptanya aparatur yang berwibawa, bertanggung jawab, dan bebas dari KKN.
M-01

13-11-2008

Kejaksaan Bidik Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan

Banjarmasin, BARITO
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjarmasin saat ini sedang membidik pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.
Pelaksanaan proyek yang dulunya disebut Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Kota Banjarmasin ini terkait anggaran dana yang dikelola badan keswadayaan masyarakat (BKM) diduga terjadi penyimpangan.
Hal itu diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Banjarmasin Purwadi SH kepada wartawan di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (11/11)
Menurut Purwadi, kasus ini memang sedang dalam tahap penyelidikan pihaknya yakni masalah pembangunan jembatan.”Tapi memang masih tahap penyelidikan belum ada tersangka, kok,” kata Purwadi usai bertemu dengan Walikota Banjarmasin .
Terpisah, Kabid Sosbud Bappeko Banjarmasin Rahmi Kuswaty SH MH yang dihubungi via ponsel menolak memberikan data di kelurahan atau BKM mana yang diduga bermasalah, dengan alasan bukan kewenangannya.”Maaf saya tidak ada kewenangan memberikan keterangan, kami kan punya kepala bappeko yang berhak memberikan penjelasan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeko Banjarmasin Ir H Supriadi A Dahlan MM dihubungi via ponsel membenarkan soal itu. Menurut mantan kepala dinas pertanian ini memang ada satu BKM “nakal” yang tidak menyetor dana PNPM senilai lebih kurang Rp12 juta.”Tapi masalahnya sudah selesai, tadi kajari juga memang ada menanyakan masalah ini, dan kami jelaskan bahwa masalahnya sudah selesai,” ujarnya.
Supriadi sendiri mengaku tidak ingat BKM kelurahan mana yang disinyalir belum melakukan penyetoran dana karena datanya ada di kantor. “Silakan ke kantor saja besok untuk melihat datanya,” tawar pejabat yang dikenal ramah ini.
Data yang dihimpun Barito Post dalam periode 2005-2006 ada 35 kelurahan di Banjarmasin memperoleh P2KP (kini PNPM Mandiri Perkotaan). Sedangkan tahun 2007 masuk 12 kelurahan sasaran baru, yaitu 4 di Banjarmasin Tengah (Kertas Baru Ilir, Kertak Baru Ulu, Pasar Lama, dan Antasan Besar) serta 8 di Banjarmasin Barat (Belitung Selatan, Belitung Barat, Kuin Selatan, Kuin Cerucuk, Pelambuan, Telaga Biru, Teluk Tiram, dan Basirih).
Sementara untuk tahun 2009 Bappeko mengusulkan kepada Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen PU agar Telawang, Mawar, dan Teluk Dalam menjadi kelurahan sasaran baru PNPM Mandiri Perkotaan.
Untuk tahun 2008 ini dana PNPM Perkotaan Banjarmasin nilainya Rp6,6 miliar (APBD) plus dana sharing (APBN) Rp6,8 miliar. Totalnya menjadi Rp13,4 miliar yang akan dikelola oleh 47 BKM. Satu BKM memperoleh dana pemberdayaan senilai berkisar Rp200 juta - Rp500 juta.

mr’s

Sopir Truk Protes Pembatasan Truk Masuk Kota


Karena Kawasan Gudang Rata-rata di Jalan A Yani

Banjarmasin, BARITO
Wacana pengaturan truk masuk ke dalam kota yang akan dilakukan Pemko Banjarmasin dengan satuan lalu lintas Poltabes Banjarmasin dan berkoordinasi dengan Dishub Kalsel mendapat reaksi keras dari para sopir truk besar /tronton.
Ratusan sopir Senin (3/11) kemarin ngluruk ke Kantor Pemko Banjarmasin guna menolak pemberlakukan wacana yang membatasi jam masuk truk ke dalam kota
Kedatangan para sopir yang lengkap dengan truk trontonnya yang diparkir sepanjang halaman depan Kantor Pemko Banjarmasin membuat kawasan itu ditutup sementara bagi pengguna jalan karena tidak bisa dilintasi .
Setelah dilakukan negoisasi akhirnya perwakilan para sopir yang juga didampingi pengusaha ekspedisi melakukan perundingan dengan pihak Pemerintah Kota Banjarmasin, Satlantas Poltabes Banjarmasin, dan perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Angkutan Besar di ruangan Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemko Banjarmasin
Pemko Banjarmasin sendiri diwakili Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Drs H Djuhriansyah Baseri, Kadishub Drs H Rusdiansyah SH MH, sementara Poltabes langsung oleh Kasatlantas Poltabes, AKP Restika PN SIk . Sedangkan pihak sopir truk Ketua Angkutan Truk Besar, Fahmi
Perundingan berlangsung alot hingga satu jam hingga akhirnya disepakati para sopir akan mengikuti sosialisasi dan ujicoba tersebut selama satu bulan dan akhirnya pihak supir truk yang berdemo segera membubarkan diri.
Kepada wartawan usai melakukan perundingan, Ketua Angkutan Truk Besar, Fahmi menjelaskan pihaknya akan mengikuti sosialisasi dan ujicoba tersebut selama satu bulan. Namun jika hal itu berdampak terhadap kerugian bagi sopir, pengusaha ekspedisi dan buruh, pihaknya akan kembali berdemo lagi ke Pemko Banjarmasin.
Sekadar diketahui, terhitung 1 November ini Dishub dengan Poltabes Banjarmasin sudah akan melakukan sosialisasi selama sebulan penuh sebelum uji coba terhadap rencana pembatasan jam truk masuk kota dilaksanakan pada 1 Desember mendatang.
Sementara itu beberapa sopir truk kepada Barito Post mengakui jika mereka hanya diperbolehkan masuk mulai pukul 09-14-00 Wita saja hal ini sangat merugikan bagi mereka”Kami hanya bisa dapat satu rit saja, paling-paling persen kami hanya Rp25 ribu saja, disuruh makan apa kami, kalau diperbolehkan malam siapa yang jadi buruhnya” tanyanya.
Permasalahannya menurut mereka rata-rata pergudangan yang ada di Banjarmasin berada di Jalan A Yani seperti Duta Mal, Makro, Pulau Baru, Mie Sedap “Pergudangan itu kan sudah ada sebelum ada aturan ini”tukas mereka
mr’s

“Nanti tak Boleh Lagi Gudang di Tengah Kota”

Walikota H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman meminta para sopir truk agar bisa memahami kebijakan pemko dan untuk mencoba lebih dulu sebelum melakukan protes .
Pasalnya menurut Yudhi Wahyuni kebijakan ini mendapat dukungan semua masyarakat.
Kalaupun alasan karena kawasan pergudangan yang rata-rata berada di dalam kota, Yudhi Wahyuni Usman mengakui kedepannya ada kemungkinan pemko akan mengeluarkan kebijakan pemindahan kawasan pergudangan”Nanti ada saatnya tak boleh lagi ada gudang di tengah kota”pungkasnya.
mr’s



“Kalau sudah Dievaluasi Baru Dibuat Aturan Hukum”

Kasatlantas Poltabes, AKP Restika PN SIk mengungkapkan, konsep ini harus diuji coba dulu karena pasti akan menuai pro dan kontra. "Makanya uji coba konsep ini disosialisasikan melalui media massa dan pemberitahuan ke pengusaha-pengusaha, organda dan lain-lain," kata Restika usai perundingan
Restika mengakui setelah dilaksanakan sosialisasi mulai 1 November hingga 1 Desember, pada 1 Desember akan dilaksanakan uji coba selama 1 bulan hingga Januari “Setelah itu tentu kita akan melakukan evaluasi jika ada yang kurang akan kita perbaiki” ujarnya kepada wartawan .
Nah setelah semua konsep dinilai matang barulah walikota membuat aturan hukumnya”Kalau kita memiliki aturan hukumnya tentu aparat bisa bertindak jika ada truk yang melanggar aturan”pungkasnya
mr’s




04-11-2008

Trotoar Jalan Terusik Galian, Walikota pun Geram


BONGKAR TROTOAR – Trotoar sepanjang Jalan Pangeran Antasari hingga ke Jembatan Sudimampir Banjarmasin dibongkar oleh salah satu perusahaan operator telepon selular untuk proyek perluasan jaringan. Penggalian trotoar itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan dan masyarakat sekitar kawasan tersebut.(Foto: Nash-BRT)


Banjarmasin, BARITO
Wajah Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman nampak tegang, Senin (10/11) siang kemarin saat keluar dari mobil dinasnya. Sambil berjalan menaiki tangga menuju ke ruang kerjanya, dengan nada sedikit keras dia berbicara dengan seseorang melalui telepon genggamnya.
Usut punya usut, ternyata kemarahan walikota bersumber saat dia melintasi Jalan Pangeran Antasari dan melihat trotoar jalan mulai perempatan Jalan Pangeran Antasari- Sugiono hingga Jembatan Sudimampir dibongkar pasang dan terkesan asal-asalan pengembaliannya, tidak lagi seperti semula.
Trotoar yang berada di sebelah kiri jalan itu hancur diduga karena terkena proyek galian kabel jaringan PT Telkomsel yang beroperasi di kota ini..”Trotoar dan jalan kan dibongkar lagi itu di Jalan Pangeran Antasari, kalau perlu difoto saja itu, trotoar sudah hancur itu, amburadul, mengembalikannya juga tidak benar,” ujar Yudhi kepada wartawan, usai berbicara melalui telepon genggamnya .
Yudhi Wahyuni mengaku, pemko tidak bisa berbuat apa-apa lantaran tak ada koordinasi dari pelaksana proyek.”Mereka kan izinnya mungkin ke pemerintah provinsi, pemko tidak bisa berbuat apa-apa,” tegasnya.
Meski demikian, Yudhi berpendapat, siapapun yang melaksanakan pengaspalan jalan baik itu pemko atau pemprov , baik itu trotoar atau jalan sudah hak masyarakat. “Ini jangan dibongkar seenaknya saja,”ucapnya dengan kesal.
Yudhi meminta pelaksana proyek mengembalikan trotoar jalan yang hancur terkena galian seperti kondisi semula, tidak seperti kenyataan yang dilihatnya waktu itu.
Terpisah, Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Kota (Kimprasko) Banjarmasin Ir HN Fajar Descira CES yang dihubungi wartawan via ponsel mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dulu ke lapangan. Pasalnya, sesuai UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan, jalan dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. “Kita koordinasi juga dengan pihak pemprov, apakah ada perjanjian dengan pelaksana untuk mengembalikannya seperti semula dan sejauh mana pelaksanaannya,“ pungkasnya.
mr’s


Pengerjaan Pipa Dituntaskan Hingga Malam

Manager GRapari Telkomsel Kota Banjarmasin Ricky Ericson Panggabean ketika dikonfirmasi soal adanya proyek pemasangan jaringan mengakui, Telkomsel Banjarmasin memang ada pemasangan pipa koneksi guna menambah jalur ke luar kota. “Kami memang ada proyek pemasangan tambahan jaringan,” katanya.
Menyangkut soal bongkaran tanah proyek yang belum dikembalikan secara baik pihaknya akan mengecek kebenarannya. Tapi secara umum bila memang proyek pemasangan pipa koneksi mengganggu.pihaknya secara pribadi meminta maaf. “Kami terus pantau dan terima kasih atas koreksinya,” ujarnya.
Ricky mengatakan, pihaknya tentu tak akan mentolerir bila memang pengerjaan proyek pemasangan pipa tambahan mengganggu kenyamanan warga dengan adanya proyek tersebut. “Kami berharap proyek perbaikan jaringan bisa dituntaskan dengan baik oleh pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh Telkomsel. Mudah-mudahan sampai hari Selasa (11/11) semuanya bisa dituntaskan dengan baik, karena proyek dikerjakan sampai malam,” katanya. mr`s


11-11-2008

Tiga Jam diguyur Hujan Pasar Cempaka Calap



Banjarmasin, BARITO
Hujan lebat yang mengguyur Kota Banjarmasin, Selasa (11/11) siang membuat kawasan Pasar Cempaka calap atau terendam sampai mata kaki. Dari pantauan Barito Post, hujan lebat selama kurang lebih tiga jam itu membuat kawasan Pasar Cempaka terlihat kotor dan aktivitas para pedangang maupun warga yang ingin berbelanja cukup terganggu.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin, Drs H Sukadani MSi melalui surat pemberitahuan pembongkaran kios pedagang kaki lima (PKL) permanen yang diterima harian ini memberitahukan, genangan air yang terjadi pada kawasan Pasar Sudimampir, Pasar Cempaka, serta Pasar Niaga yang berdasarkan evaluasi di lapangan disebabkan oleh tertutupnya sebagian drainase (saluran air) yang berada di bawah kios dan bak para PKL.
Bekenaan dengan hal tersebut, para PKL samping Toko Laris, Toko Minseng, dan Sudimampir 2 diharapkan membongkar kios dan bak yang ada. Karena dalam waktu dekat ini Dinas Kimprasko Banjarmasin akan melaksanakan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan drainase sepanjang Jl Simpang Sudimampir serta Jl Niaga.
Seperti yang pernah diberitakan beberapa waktu yang lalu, Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni mengancam akan membongkar sejumlah kios yang menutup drainase. Hal ini supaya kelancaran pembuangan air ke Sungai Martapura bisa berjalan lancar.``Ini bukan ancaman, tetapi bisa dibuktikan jika memang pemilik kios tetap tidak memberikan jalan untuk melakukan pembersihan sampah pasar yang akhirnya menganggu fasilitas umum,’’ucap Yudhi.van

12-11-2008

Keliling Kota


Terapkan Semangat Kepahlawanan
Banjarmasin, BARITO
Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2008 di Kota Banjarmasin dilaksanakan dengan sederhana, ditandai dengan mengheningkan cipta selama 60 detik, yang dipusatkan di halaman Kantor Walikota Banjarmasin Jl RE Martadinata.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni, dengan komandan upacara Kapten (Inf) Sutrisno, serta peserta upacara dari Unsur Muspida, nggota DPRD, TNI/Polri, pelajar dan pramuka, OKP, Legium Veteran, dan karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Peringatan Hari Pahlawan juga diisi dengan pembacaan riwayat perlawanan rakyat Banjar 9 November 1945 oleh Anggota Legium Veteran H Aliansyah, serta pesan-pesan pahlawan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Sirajudin Habibi.
Menteri Sosial RI H. Bachtiar Chamsyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni mengharapkan, agar semangat dan nilai kepahlawanan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tema Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2008, “Dengan Semangat dan Nilai-nilai Kepahlawanan, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS) tahun 2008, serta pemberian Tali Asih bagi penerima kehormatan SLKS 2008, untuk masa bakti 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun bagi 376 orang PNS.
.Kegiatan diakhiri dengan peletakkan karangan bunga di Tugu Pahlawan 9 November Jl. Pangambangan oleh Dandim 1007 Letkol Bhakti Agus F, dan pemberian tali asih oleh Walikota Yudhi Wahyuni untuk 11 janda pejuang, serta peletakkan karangan bunga di Tugu Pahlawan 10 November di Jl. DI Panjaitan oleh Kompol Agus Lukito.
mr’s

Belajar Teknis Pemotongan Pajak agar tak Terjerat
Banjarmasin, BARITO
Badan Pengawas Daerah (Banwasda ) Kota Banjarmasin menggelar kegiatan Sosialisasi Teknis Pemotongan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh) selama dua hari mulai 10-11 November 2008.
Kegiatan yang dibuka Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi ini di Aula Kayuh Baimbai Senin (10/11) kemarin diikuti para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pejabat piñata-usahaan anggaran serta bendahara pengeluaran pada SKPD dan kelurahan
Sebagai upaya menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pemegang kas di lingkungan pemkot serta bagi wajib pajak baru.
Menurut Kepala Banwasda Kota Banjarmasin Drs M Arifin MM
sosialisasi ini merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dalam memahami arti pentingnya masalah pajak bagi suksesnya pembangunan di semua bidang,” Selain itu juga ssebagai upaya menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pimpinan SKPD dan pemegang kas di lingkungan pemko” ujarnya.
Sosialisasi ini penting sebut Arifin, sebab tak jarang hanya karena kesalahan administrasi atau teknis membuat pejabat terjerat oleh hukum, meski pada dasarnya kesalahan itu tidak disengaja.
Sebelumnya Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi mengatakan, keberhasilan pemungutan pajak akan ber-implikasi langsung terhadap penerimaan daerah. "Bendaharawan sebagai pemotong dan pemungut pajak akan mengalami kesulitan, apabila tidak memahami ketentuan dan tatacara pelaksanaannya. Untuk itu, perlu diadakan sosialisasi dan diberi buku panduan serta adanya pengarahan yang akurat dalam pelaksanaannya," katanya.
mr’s

11-11-2008

Pelayanan PDAM di atas Kebutuhan Pelanggan



Banjarmasin, BARITO
Peningkatan investasi dan pengelolaan manajemen secara profesional yang dilakukan PDAM Bandarmasih Banjarmasin, diakui membuat perusahaan milik daerah ini banyak membawa kemajuan bagi peningkatan akan pelayanan air bersih untuk masyarakat dan pelanggan di kota ini.
Terbukti, sejak berbagai terobosan melalui pengembangan investasi yang dilakukan secara terprogram, membuat PDAM Bandarmasih sudah mampu melayani air bersih bagi pelanggan di Banjarmasin hingga di atas kebutuhan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Bandarmasin Drs H Zainal Arifin kepada sejumlah wartawan baru-baru tadi mengatakan, PDAM sekarang ini sudah bisa memproduksi kapisitas air bersih sebanyak 1.600 liter/detik. ‘’Dengan jumlah pelanggan saat ini sebanyak 106.000,” ujarnya.
Dengan kebutuhan air bersih untuk melayani pelanggan sebanyak itu tambah dia lagi, hanya diperlukan sekitar 1.200 liter/perdetik. Artinya masih cadangan kelebihan sekitar 400 liter/detik.
Ketersediaan 400 liter/detik tersebut diharapkan bisa menjadi pasokan ke pelanggan apabila terjadi krisis air. “Artinya dengan kelebihan tersebut kita bisa mengantisipasi kalau-kalau terjadi krisis air,” ujarnya kembali.
Kendati sekarang PDAM kelebihan kebutuhan air bersih, namun tutur Zainal pihaknya tetap melakukan usaha lainnya untuk terus meningkatkan pasokan air bersih kepada pelanggan dan calon pelanggan. Seperti membuka jaringan baru di Barisih dan Mantuil, serta pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) di Sungai Tabuk.
“Kita punya target, tahun 2010 nanti, semua kelurahan di Banjarmasin sudah bisa terlayani,” katanya.
Untuk diketahui, pelayanan PDAM Bandarmasih kepada pelanggan dinilai sangat berhasil. Seperti komentar salah seorang dari Bank Dunia Mr Aldo beberapa waktu yang lalu. Dia memuji keberadaan PDAM Bandarmasih yang telah memberikan pelayanan cukup maksimal kepada masyarakat perkotaan.
Menurutnya, PDAM Bandarmasih memiliki banyak kelebihan dibanding PDAM lainnya di Indonesia, antara lain mengenai cakupan pelayanan yang mendekati 100 persen, artinya seluruh kelurahan sudah terlayani air PDAM.
rif

DITERBITKAN 06-11-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Pemadaman Listrik tak Pengaruhi Distribusi Air Bersih



Banjarmasin, BARITO
Pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN Cabang Kalselteng dipastikan tidak akan banyak berpengaruh pada distribusi air PDAM Bandarmasih. Soalnya, jauh-jauh hari PDAM sudah melakukan antisipasi dengan melakukan penyediaan genset.
Seperti diakui Direktur Utama (Dirut) PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin.
“Saya kira pemadaman yang terjadi tak ada pengaruhnya,” ujarnya ditemui usai menghadiri sidang paripurna tanggapan fraksi-fraksi mengenai penetapan kenaikan tarif PDAM tahun 2009, Senin (3/11).
Keyakinan tersebut menurutnya karena PDAM sudah menyiapkan beberapa genset kalau-kalau terjadi pemadaman. Malah penyediaan genset dilakukan sudah lama sebelum seringnya PLN melakukan pemadaman. “Jadi kita tak perlu khawatir kalau terjadi pemadaman,” ucapnya lagi.
Apalagi pemadaman yang dilakukan hanya berkisar 4 hingga 5 jam. Terkecuali berturut-turut selama satu minggu mungkin PDAM tak bisa mengantispasinya. Dan terpaksa distribusi mengalami hambatan, imbuhnya.
Namun begitu, Zainal tak membantah ada sedikit pengaruh, seperti pada tekanan air yang kemungkinan mengalami sedikit penurunan atau tidak deras seperti biasanya. Tapi air menurutnya akan tetap dan sampai ke pelanggan.
Diungkapkan, sekarang ini ketersediaan genset di PDAM Bandarmasih berjumlah 9 unit. Dan direncanakan untuk peningkatan pelayanan tahun depan PDAM akan kembali membeli 2 genset lagi. “Penambahan pembelian 2 genset tersebut sebagai bukti peningkatan pelayanan PDAM pada pelanggan,” katanya.
Seperti diketahui, terhitung dari tanggal 3 November hingga Desember 2008 mendatang, PLN Kalselteng melakukna pemadaman bergilir pada waktu siang dan malam hari.
Pemadaman tersebut terkait pemeliharaan (overhoul) di PLTU Asam-asam Unit 2 yang berimbas pada pasokan daya listrik.
rif

DITERBITKAN 05-11-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Perlu Dibangun Panti Rehabilitasi Narkoba



Banjarmasin, BARITO
Terbentuknya pelaksana harian Badan Narkotika Kota Banjarmasin diharapkan kegiatannya tidak hanya pada sosialisasi terhadap bahaya psikotropika, narkoba, napza, dan zat adiktif lainnya, namun lebih ditekankan pada penindakan terhadap pelanggaran tersebut. Selain turut memberikan perhatian berupa pembinaan atau rehabilitasi kepada pengguna yang telah ketergantungan terhadap zat tersebut, yakni dengan segera mendirikan panti rehabilitasi.
Harapan tersebut disampaikan FPAN, dalam tanggapannya pada sidang paripurna tentang Raperda Pembentukan Pelaksanaan Harian Badan Narkotika Kota Banjarmasin, baru-baru tadi.
Dengan adanya pembinaan dan rehabilitasi tersebut menurut fraksi ini, diharapkan para pengguna yang telah ketergantungan narkoba dapat kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut Pemko Banjarmasin dalam jawabannya terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi Rabu (5 /11) akan bekerja sama dengan semua strata untuk menyikapi permasalah narkoba, termasuk usulan pembentukan panti rehabilitasi.
“Apalagi pembentukan pelaksana harian BNK Kota Banjarmasin adalah salah satu bentuk kebijakan Pemko dalam rangka mengantisipasi kerusakan moral para generasi muda,” ujar Wakil Walikota Banjarmasin H Alwi Sahlan.
Mengenai tanggapan Fraksi Partai Bulan Bintang (F-PBB), Alwi juga mengatakan sangat setuju kalau permasalahan narkotika dan sejenisnya harus diperkuat dengan menstir nilai-nilai agama sebagai pedoman standar dalam berpikir dan bertindak.
“Karena apapun yang kita lakukan pada akhirnya akan dipertanggung jawabkan di hadapan sang khalik,” ucapnya.
Harapan fraksi PDIP, agar pelaksana harian BNK nantinya bisa bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya yang ada di kota Banjarmasin juga disambut baik Pemko Banjarmasin.
“Kita juga mengharapkan seperti itu. Karena tak dipungkiri dengan kerjasama yang baik ke inginan untuk menekan peredaran narkoba di daerah ini bisa dilakukan,” katanya.
mr's

06-11-2008

Penggunaan BOS SDN Sei Miai 5 Dinilai Tak Transparan

Banjarmasin, BARITO
Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sering menjadi pertanyaan banyak orang, tidak terkecuali di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sei Miai 5, puluhan ibu orangtua/wali murid ini protes, karena menilai penggunaan dana BOS di sekolah tersebut tidak transparan.
Kepada wartawan, ibu-ibu ini mengatakan, semenjak kepala sekolah yang dahulu, biasanya penggunaa dana BOS ditempel di dinding sekolah, sehingga mereka dapat melihat peruntukannya untuk apa saja. “Berbeda dengan sekarang, tidak ada lagi transparansi sekolah, sehingga kami tidak tahu penggunaan dana BOS untuk apa saja,” kata salah seorang ibu bernama Tina.
Mereka juga bingung, kenapa untuk buku sekolah, harus diwajibkan membeli baik orang yang mampu ataupun tidak mampu, bahkan mereka juga mengatakan kalau pihak sekolah dalam hal ini wali kelas terkesan ‘memaksa’ orangtua murid harus membeli buku pelajaran dengan sebelumnya membuat pernyataan dan ditandatangani oleh orang tua yang isinya mereka bersedia membeli buku pelajaran dan apabila nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saya bersedia jadi saksi.
“Terang ini adanya unsur pemaksaan dari pihak wali kelas, karena kami ‘dipaksa’ membuat pernyataan terlebih dahulu,” tandas Tina.
Di samping itu juga, kebijakan dari sekolah tersebut juga diprotes oleh orangtua murid, antara lain pungutan tiap Jumat dari sekolah untuk keperluan orang sakit atau meninggal, tapi menurutnya, nyatanya setiap ada yang jatuh sakit atau meninggal, pihak sekolah masih saja memungut sumbangan.
Bahkan hingga saat ini mereka juga mengaku kesulitan menjaga anak mereka di sekolah, karena pihak sekolah melarang para orang tua duduk di lingkungan sekolah untuk menunggu anak mereka.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SDN Sei Miai 5 mengatakan, dana BOS sudah sesuai dengan RAPBS (Rancangan Anggaran Belanja Sekolah), “Jadi tidak benar kami tidak transparan karena hal tersebut sudah sesuai dengan RAPBS, dan ada pembukuannya, namun saya tidak memegang uang BOS, karena semuanya sudah masuk ke kas bendahara,” kata Saberah.
Namun pihaknya mengakui tidak menempelkan penggunaan dana BOS tersebut di dinding sekolah, tapi dirinya berjanji ke depanya akan membuat laporan tentang penggunaan dana BOS tersebut supaya diketahui orangtua/wali murid.
Dan untuk larangan orangtua murid menunggu di lingkungan sekolah, kepala sekolah menilai para ibu-ibu tersebut sering mengganggu proses belajar dengan berbicara yang terlalu nyaring, jadi terpaksa pihak sekolah membuat kebijakan tersebut, belum lagi menurutnya sampah yang berserakan di tempat ibu-ibu yang menunggu anaknya tersebut.
Sedangkan mengenai sumbangan setiap Jumat, menurut Saberah pihaknya melakukan hal tersebut agar menanamkan rasa social yang tinggi terhadap anak didiknya dengan menyumbang dan ikut prihatin terhadap rekan mereka yang terkena musibah.
del
05-11-2008

Pelaksanaan Harian BNK Diharapkan Lebih Efektif


Banjarmasin, BARITO
Wakil Walikota (Wawali) Banjarmasin H Alwi Sahlan mengatakan, adanya rencana pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksanaan Harian Badan Narkotika Banjarmasin, dinilai akan lebih efektif dalam pemberantasan narkoba khususnya di Banjarmasin.
Apalagi sekarang ini terangnya, dalam pemberantasan narkoba oleh Badan Narkotika Banjarmasin (BNK) pihaknya banyak mengalami kendala, terutama menyangkut masalah dana.
“Nah kalau sekarang dijadikan perangkat daerah, maka kita tak perlu lagi harus memikirkan dana untuk pemberantasan narkoba, karena dana bisa dianggarkan di APBD,” ujarnya usai menghadiri sidang paripurna tanggapan fraksi-fraksi mengenai rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pembentukan organisasi dan tata kerja pelaksanaan harian BNK Banjarmasin, Senin (3/11).
Diakui selain kekurangan dana, fungsi BNK sendiri selama ini hanya melakukan sosialisasi-sosialisasi saja. Sedangkan penangkapan aatau operasional dilakukan pihak kepolisian. Namun dengan dijadikannya pelaksana harian, maka tugas BNK tidak hanya sebatas sosialisasi dan kampanye saja, tapi juga bisa melakukan aksi
“Seperti melakukan penangkapan pada pelaku-pelaku kejahatan narkoba,” terang dia.
Pembentukan organisasi dan tata kerja pelaksanaan harian BNK Banjarmasin, mendapat dukungan penuh DPRD Kota Banjarmasin. Hal ini bisa dilihat dari delapan fraksi yang menyatakan dukungannya terhadap pembentukan pelaksanaan harian BNK. Apalagi narkoba menurut mereka sekarang ini sudah menghantui generasi muda di Banjarmasin dan Kalsel.
Walaupun diakui hal tersebut tidak terlepas dari dampak globalisasi dan keterbukaan serta perdagangan bebas yang dialami berbagai negara di dunia ini, termasuk NKRI.
“Karena itu sangat diperlukan suatu lembaga narkoba yang solid dan refresentatif serta punya payung hukum yang jelas. Dan kita sangat mendukung pembentukan pelaksana harian BNK ini” ujar Aman Fahriansyah yang membacakan pemandangan umum dari FPPP.
mr's

04-11-2008

657 Santri TK/TPA BKPRMI Diwisuda

Banjarmasin, BARITO
Sebanyak 657 santri TK/TPA Al Qur`an BKPRMI Kota Banjaramsin mengikuti wisuda santi ke 21 tahun 2008 di halaman Balai Kota Banjarmasin, kegiatan wisuda merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 482 dan ulang tahun ke 19 Gerakan TK/TP Al Qur`an Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) 2008.
Direktur LPPTKA BKPRMI Kota Banjarmasin, H Ahmad Effendi mengatakan TK/TPA di Banjarmasin tumbuh dan berkembang dengan pesat, terbukti hingga saat ini tidak kurang dari 13 ribu alumni TK/TPA Al Qur`an Yang telah diwisuda, 14.041 santri aktif belajar, serta 1.206 ustadz usradzah tersebar di 233 unit TK/TPA Al Qur`an.
Sebagai bentuk keberhasilan tersebut Kota Banjarmasin mendapatkan peringkat ke 3 se Indonesia untuk aktivitas dan kiprahnya dalam pembinaan TK/TPA Al Qur`an, bahkan walikota Banjarmasin dan Ketua TP PKK Kota selaku pembina LPPTKA BKPRMI mendapat penghargaan di tingkat nasional.
Sementara itu Ketua TP PKK yang juga pembina LPPTKA BKPRMI Kota Banjarmasin, Hj Emmy Mariani Tajuddin berharap, melalui wisuda ini dapat menyiapkan generasi qur`ani guna menyongsong masa depan ge,ilang.
Dengan momentum wisuda santri ke 21 merupakan titik tolak bagi kita untukm menjadikan Al Qur`an sebagai jalan hidup, yakni dengan senantiasa membacanya, memahami, merenungkan maknanya, mengamalkan isinya dan kemudian mendakwahkannya.
Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni mengharapkan kepada para santri yang mengikuti wisuda untuk menjadikan Al Qur`an sebagai hidup. Ia juga mengharapkan agar anak-anak santri TK/TPA untuk terus mempelajari dan menggali, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang baca tulis dan isi kandungan Al Qur`an, karena dengan menguasai Al Qur`an akan membawa keselamatan di dunia dan diakhirat.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Sekdaprov, H Muhlis Gafuri. mr`s

03-11-2008

Kenaikan Tarif PDAM Berlaku pada Rekening Januari

Banjarmasin, BARITO
DPRD Kota Banjarmasin akhirnya menyetujui kenaikan PDAM sebesar 10 persen. Kenaikkan itu akan berlaku pada rekening bulan Desember atau tagihan Janauari 2009.
Persetujuan kenaikan dilakukan pada sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Taufik Hidayat SH dan dihadiri Wakil Walikota Banjarmasin H Alwi Sahlan, serta pejabat dilingkungan Pemko Banjarmasin.
Direktur Teknik PDAM Bandarmasih Drs Zainal Ariffin ditemui usai sidang menegaskan, kalau kenaikan itu merupakan program PDAM yang dilakukan setiap setahun sekali. Namun begitu, kenaikkan tersebut hanya berkisar antara 5 hingga 10 persen.
“Seperti kali ini kenaikkan disetujui sebesar 10 persen, sehingga dirasa tidak akan memberatkan masyarakat,” ujarnya.
Zainal sendiri berharap, kenaikkan tersebut bisa dipahami masyarakat. Apalagi kenaikan itu dilakukan dilakukan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Seperti penambahan reservoar, booster, pembelian ginset, dan penambahan instalasi.
“Sehingga kenaikkan ini bukan saja untuk pelanggan tapi juga calon pelanggan,” ucapnya lagi.
Khusus penambahan instalasi, terang dia lagi, tahun 2010 pihaknya menargetkan paling tidak sudah tersambung sekitar 120.000 pelanggan. Dibandingkan sekarang hanya 106.000 pelanggan.
Terpisah Ketua Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Abdul Gais mengharapkan kenaikkan hendaknya dibarengi dengan peningkatan pelayanan PDAM kepada masyarakat. Kenaikan tersebut, dinilainya wajar saja. Apalagi disaat pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, sehingga perlu ada penambahan jaringan baru. Yang tentunya bukan saja meningkatkan investasi, tapi juga peningkatan pelayanan, kualitas dan kuantitas. “Asal sesuai pelayanan saya kira masyarakat bisa memahani hal tersebut,” katanya.
Senada Sekretaris FPAN M Dafik As’ad juga menilai kenaikkan tarif PDAM tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan peningkatan pelayanan yang memerluakan cost yang cukup besar.
“Apalagi pemeliharaan yang dilakukan PDAM kan cukup besar, bila dibandingkan dengan kenaikan tersebut saya kira tidak terlalu..,” ucapnya.
rif

DITERBITKAN 03-11-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Rabu, 12 November 2008

Keliling Kota

Pemko Bantu Pengawas Sekolah 55 Kendaraan Dinas
Banjarmasin, BARITO
Untuk menunjang kegiatan operasional, khususnya bagi pengawas Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, serta untuk operasional Dinas Satpol PP, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Bagian Perlengkapan Setda Kota Banjarmasin menyerahkan bantuan 55 unit sepeda motor dinas operasional.
Penyerahan dilakukan di halaman Balai Kota Banjarmasin usai apel Linmas oleh Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni, disaksikan Wakil Walikota H Alwi Sahlan, para pejabat pemko, dan karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Walikota Yudhi Wahyuni berharap, dengan bantuan 51 unit sepeda motor dinas tersebut dapat lebih meningkat kinerja para pengawas sekolah dari TK hingga SMA di Kota Banjarmasin, khususnya untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional pengawasan.
Demikian juga bantuan 4 buah sepeda motor dinas yang diperuntukan bagi operasional Dinas Satpol PP diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat membantu kegiatan dilapangan petugas Satpol PP. Sepeda motor yang diserahkan diharapkan dipelihara, dirawat, serta digunakan sesuai dengan peruntukan, sehingga dapat bertahan lama.
Yudhi juga mengajak seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin dapat bekerja secara jujur dan amanah, serta bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan. Pihaknya juga mengajak pegawai untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Menyinggung ditemukannya beberapa kasus demam berdarah di Kota Banjarmasin, Yudhi meminta para lurah bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk mensosialisasikan kegiatan antisipasi demam berdarah dengan kegiatan 3 M plus (menguras, menutup dan mengubur, serta tindakan memberantas jentik dan menghindarkan gigitan nyamuk).
mr’s

30 PNS Kelurahan Ikuti Diklat Manajemen
Banjarmasin, BARITO
Sebanyak 30 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kelurahan dan Kecamatan se-Kota Banjarmasin mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Manajemen Kegiatan bagi Aparatur Kelurahan Angkatan I di Kantor Badan Diklat Kota Banjarmasin Jl Brigjen H Hassan Basry, mulai Selasa (4/11. Diklat direncanakan berlangsung selama tujuh hari kerja.
Acara itu dibuka Wakil Walikota Banjarmasin Drs H Alwi Sahlan MSi mewakili Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman SE Ketua Panitia Penyelenggara Diklat, Dra Norniati mengatakan diklat digelar untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan kemampuan teknispenyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan daerah, serta menyamakan persepsi dan untuk meningkatkan kompetensi teknis pemerintahan.
Sementara itu Plt Kepala Badan Diklat Kota Banjarmasin Dra Hj Sukartini menyebutkan, peserta diklat antara lain 8 orang dari Kecamatan Banjarmasin Selatan, 12 orang dari Kecamatan Banjarmasin Tengah. ”Serta 8 orang dari Kecamatan Banjarmasin Timur dan 2 orang dari Kecamatan Banjarmasin Barat,”sebutnya
Wakil Walikota Drs H Alwi Sahlan MSi dalam sambutannya meminta PNS selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mewujudkan pemerintah bersih, mampu dan berwibawa.
mr’s

05-11-2008

Menang karena Mendukung Target MDGs


PENGHARGAAN : Walikota H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman saat menerima penghargaan Metro TV MDGs Award 2008 di Balai Sarbini Jakarta (Foto :Ist/Brt)


PDAM Gagal Saingi China di Dubai Award
Banjarmasin, BARITO

PEMERINTAH Kota (Pemko) Banjarmasin dinilai mendukung mengurangi angka kemiskinan, kematian anak, kesehatan ibu dan lingkungan.
Karena memenuhi empat dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs) itulah Pemko Banjarmasin berhasil memenangi Metro TV MDGs Award 2008, penghargaan bergengsi hasil kerja sama Metro TV dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”

“Meski dari delapan target MDGs tidak tercantum masalah air bersih, namun Pemko melalui air bersih PDAM Bandarmasih dinilai mendukung pengurangan kemiskinan, kematian anak, kesehatan ibu dan lingkungan.”terang Direktur Utama PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin MSi dan Direktur Teknik, Ir H Muslih kepada wartawan, saat memperlihatkan Piala MDGs Award dan Certificate of Recognition dari Metro TV MDGs Awards yang diraih Pemko Banjarmasin, Jumat (31/10)
Sekadar catatan delapan target MDGs yakni kemiskinan, kematian anak, kesehatan ibu lingkungan, pendidikan, gender kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, lingkungan, dan kerja sama global.
Penyerahan penghargaan diserahkan kepada Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahuni Usman SE di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (29/10) .
Zainal menyebutkan, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Jember berhasil menyisihkan masing-masing dua kota dan dua kabupaten untuk nominasi pemerintah kota dan kabupaten
Untuk kategori pemerintah kota, yakni Pemko Banjarmasin, Pemko Bontang dan Jakarta Pusat/khusus “Sedangkan kategori pemerintah kabupaten, yakni Jember, Banjar dan Karanganyar”bebernya
Ada delapan juri yang melakukan penilaian MDGs Award yakni El Mostafa Benlamlin (PBB), Bambang Widianto, Henri Bastaman, Suryopratomo, Desi Anwar, dan Alit Merthayasa serta Erna Witoelar, Duta PBB untuk MDGs.
Sayangnya, untuk penghargaan Dubai International Award 2008, PDAM Bandarmasih yang diusulkan Pemerintah Pusat gagal meraih penghargaan yang juga cukup bergengsi itu . Seluruh wakil Indonesia di ajang itu dengan masing-masing kategori seperti Solo, Bogor, Malang dan Medan gagal meraih penghargaan berhadiah senilai 400.000 dollar AS itu.”Hampir semua pemenangnya didominasi China” terang Zainal Arifin.
Meski demikian, bercermin dari kegagalan tersebut, Zainal mengakui bahwa PDAM Bandarmasih masih jauh ketinggalan disbanding China.”Ini menjadi pelajaran dan memicu PDAM untuk lebih maju lagi”pungkasnya.
mr’s

DITERBITKAN 01-11-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/