Selasa, 24 Februari 2009

Tala Belajar ke PDAM Bandarmasih


DIALOG : Direktur Utama PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin, MSi didampingi Direktur Umum Rahmatullah, SE saat memberikan penjelasan kepada Pansus DPRD Tala dan Dirut PDAM Tala Rusdi Azis SE yang melakukan kunjungan kerja, kemarin (Foto : Mer’sBrt)

Banjarmasin, BARITO 
Pansus II DPRD Tala bersama dengan Direktur Utama PDAM Tala, Rusdi Azis SE Selasa (24/2), melakukan kunjungan ke PDAM Bandarmasih. Kedatangan rombongan ini diterima langsung oleh Direktur Utama PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin, MSi didampingi Direktur Umum Rahmatullah, SE. 
Menurut Ketua Pansus II DPRD Tala Aus Al Ansyari, kedatangan mereka ke PDAM Bandarmasih dalam rangka melakukan studi banding.guna penyusunan raperda sesuai Kepmendagri Nomor 4 Tahun 2007
”Sebelum melakukan kunjungan ke PDAM Bandarmasih, kami telah melakukan studi banding ke PDAM Medan,” ujarnya usai dialog
Aus pun menjelaskan kondisi PDAM Tala saat ini sangat memerlukan perhatian khusus Pemerintah Tanah Laut (Tala). Karena keberhasilan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) sangat tergantung dari bantuan APBD. ”Mengingat saat ini PDAM Tala masih belum bisa mengharapkan pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya masih sedikit,” ucapnya. 
Aus pun mengungkapkan saat ini pemerintah Tala tengah melakukan pembangunan pelabuhan dan rumah sakit, yang memerlukan sarana air. Karena itu, tambah Aus, pemerintah Tala harus memperhatikan sarana dan prasarana PDAM Tala,” tuturnya. 
Jadi dengan ini, ucap Aus, Pemerintah Tala harus berani memberikan suatu kepastian penyertaan modal kepada perusahaan daerah seperti PDAM Tala. 
Senada dikatakan Direktur Utama PDAM Tala Rusdi Azis SE alasan mereka memilih kunjungan kerja ke PDAM Bandarmasih, karena perusahaan daerah ini merupakan barometer PDAM di Kalsel.
Direktur Utama PDAM Bandarmasih Zainal Arifin menerangkan kedatangan rombongan dari pansus II DPRD Tala ke PDAM Bandarmasih untuk belajar mengenai rencana peraturan daerah (raperda) tentang organ PDAM yang bersangkutan dengan dewan pengawas, direksi, serta kepegawaian PDAM khususnya yang menyangkut Kepmendagri Nomor 4 Tahun 2007. ”Dalam rangka pembuatan raperda itu maka mereka melakukan dialog dengan kami, karena PDAM Bandarmasih telah memiliki perda tersebut,” terang Zainal mengenai kedatangan pansus II DPRD Tala ini. mr’s

DITERBITKAN 25-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Sumardi dan Norrahmiati Raih Hand Phone



 PEMENANG KUIS-Sumardi dan Norrahmiati, pemenang kuis website Partai Golkar Kalsel menerima hadian hand phone, yang diserahkan Ketua Harian Partai Golkar Kalsel, Nasib Alamsyah dan Wakil Ketua Bidang Humas dan Masmed, Lili Irianti Mala, SH, didampingi pengurus harian, Sophan Sopiandi, SE dan Bendahara, H Anang Yusni.(masmed-golkar)


Komentar Website Golkar Kalsel Terbaik 

Banjarmasin, BARITO
Sumardi pemilik email adimuliacoal@yahoo.com dan Noorahmi pemilik email Noorahmi @yahoo.co.id berhasil meraih satu buah hand phone dari Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Baik Sumardi maupun Noorahmi merupakan pemenang komentar website www.golkarkalsel.com, situs resmi Partai Golkar Kalsel yang diluncurkan sekaligus diresmikan Ketua DPD Partai Golkar Kalsel HA Sulaiman HB , Rabu (11/2) lalu 
Sekadar diketahui sebagai bentuk apresiasi, Partai Golkar Kalsel memberikan hadiah untuk anda warga Kalsel yang telah memberikan komentarnya pada kolom suara aspirasi anda
Komentar tersebut selanjutnya akan diseleksi dan akan dipilih dua komentar terbaik yang akan mendapat 2 buah handphone setiap minggunya
Dan pada hari terakhir atau minggu keempat akan mendapat 1 buah sepeda motor 
Hasilnya, untuk minggu pertama, dari 115 komentar yang masuk pada kolom suara, oleh Partai Golkar Kalsel dipilih 30 komentar terbaik hingga akhirnya terpilih Sumardi warga Jalan Cempaka 11 Nomor 8A RT 20 Banjarmasin dan Norrahmi, warga Andai Jaya Persada Nomor 26 RT 73 Banjarmasin yang berhak mendapatkan satu buah hand phone.
Sumardi dan Noorahmiati usai mengambil hadiah hand phone di Kantor DPD Partai Golkar Kalsel , Jalan Lambung Mangkurat mengaku menyambut baik dengan diluncurkannya situs resmi DPD Partai Golkar Kalsel .  
Melalui situs www.golkarkalsel.com papar Sumardi, masyarakat penggemar dunia maya bisa lebih mengetahui baik program-program, visi misi bahkan kegiatan Partai Golkar Kalsel “ Setelah saya melihat website Partai Golkar Kalsel, saya kira tak perlu masukan. Yang penting pertahankan program dan visi - misi yang selama ini telah dijalankan” ungkap pengusaha batu bara yang ternyata juga kader Beringin dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar .
Senada dikatakan Noorahmi, dia mengetahui situs Golkar Kalsel diluncurkan melalui koran.
Apa yang dilakukan Golkar Kalsel menurut Dosen STIEI Banjarmasin ini sangat tepat, melakukan promosi dengan memanfaatkan tekhnologi.”Sebagai masyarakat dengan kesibukan yang ada, tentu kita tak mungkin harus menghadiri sosialisasi Program Partai Golkar Kalsel . Dengan membuka website kita jadi tahu visi dan misi partai” ujar mantan anggota Panwaslu Kota Banjarmasin ini.
Keponakan anggota Dewan Penasihat DPD Partai Golkar Kalsel H Syamsuri Jingga ini melihat strategi Partai Golkar Kalsel untuk menjaga loyalitas kader melalui program Kartu Tanda Anggota (KTA) yang diundi untuk mendapatkan hadiah Umroh dan Tour Wali Songo sangat baik”Sebab selama ini masyarakat cerdas, mereka tentu tak mau diiming-iming dengan janji. Dengan program yang jelas, tentu kepercayaan masyarakat juga baik
  Menurut Administrator situs Partai Golkar Kalsel, Ichal, situs www.golkarkalsel.com, minggu depan DPD Parrai Golkar Kalsel kembali akan melakukan seleksi terhadap komentar yang masuk untuk mendapatkan dua buah hand phone bagi dua komentar terbaik . “Dan minggu keempat atau terakhir kita akan pilih komentar terbaik yang akan mendapatkan hadiah satu buah sepeda motor. Bagi pemenang tetap terbuka kesempatan dengan mengirimkan kembali komentarnya”pungkas Juara II Lomba Desain Web se-Kalsel ini-
mr’s

“Pesan Ayah dan Message Secret Nomor 23”

Saya tidak pernah lupa betapapun dimanapun kalau bicara pemilu, waktu itu tahun 1975 Bapak saya memanggil seluruh anaknya 5 orang duduk bersama dan Bapak saya berpesan untuk terakhir kalinya dan disapa dengan ramah dari yang anak tertua ke yang muda : " Asiah, Sriatin, Sriani, Sumardi, Ardiansyah " bagaimana keadaan kalian? 
" kami semua baik pak sahut yang tertua, nampaknya kami yang ber 4 tak mampu menjawab sebab berlinang airmata, tahu keadaan Bapak sudah tak lama lagi dipanggil Allah SWT, karena sudah uzur (tua), beliau salah satu pejuang Veteran RI Kal- Sel …..dst 
"" Kalau kalian memilih pilihlah yang dapat mengayomi, pilihlah yang mengayomi kalian, cari pohon, kalian bisa bernaung jika datang hujan atau panas ""… dst 
Aku berfikir sebaiknya tanya mama saja biar jelas, aku memberanikan diri tanya ke mama : 
" Ma, apa ya maksud Bapak seraya aku menjelaskan mengikuti perkataan Bapak tadi : 
" itu maksud Bapak mu Pohon Beringin biar tidak kehujanan dan kepanasan kalau dibawahnya " " OOOO , itu partai Golkar ya ma, kataku 
" iya benar " kata mama 


Dialog antara seorang ayah dan lima putra –putrinya itulah yang selalu diingat dan tak dilupakan oleh Sumardi ketika berada di layar komputer dan membuka situs www.golkarkalsel.com 
Pemilik email adimuliacoal@yahoo.com yang mendapatkan satu buah hand phone dari DPD Partai Golkar Kalsel untuk komentar terbaik pada kolom suara anda di situs www.golkarkalsel.com itu tentu saja akan selalu mengingat pesan (alm) sang ayah tercinta”Karena pesan ayah itulah hingga kini saya tetap setia sebagai kader beringin sejak tahun 1960” terang warga Jl Cempaka II Nomor 8 A Banjarmasin ini 
Sumardi mengenang pada tahun 1993 lalu saat dia menekuni usaha batu-bara dan diundang ke Jakarta untuk mengurus bisnisnya.” Karena saya kader Golkar, oleh Azhar Mawardi (waktu itu Pengurus Departemen Koperasi Wiraswasta DPP Partai Golkar) saya dibawa ke Ketua Umum Partai Golkar H Harmoko waktu itu” kenangnya usai mengambil hadiah hand phone di Kantor DPD Partai Golkar Kalsel , Senin (23/2)
Sumardi mengaku sangat dihargai oleh pengurus DPP Partai Golkar waktu itu hingga dia pun dibuatkan Kartu Tanda Anggota Partai (KTA) Golkar DPP.”Saya juga sangat dibantu dalam mengurus usaha saya. Itulah hingga kini saya tetap percaya betapa bergunanya memiliki KTA Partai Golkar. 
Sumardi mengakui, Partai Golkar khususnya Partai Golkar Kalsel sejak dipimpin HA Sulaiman HB sangat banyak terjadi perubahan dan kemajuan terutama orientasinya ke masyarakat “Hanya satu saran saya, pertahankan saja program yang selama ini dilakukan terutama orientasinya ke masyarakat”pungkasnya.
Senada dikatakan Noorahmi pemilik email Noorahmi@yahoo.co.id yang juga meraih satu buah hand phone dari DPD Partai Golkar Kalsel yang mengisi kolom suara anda di situs www.golkarkalsel.com dengan tema pesan rahasia (message secret). 
Melalui pesanya Noorahmi menuliskan Golkar itu adalah Growth of Leader Kindness (tumbuhnya pemimpin yang mempunyai karakter mulia ),oleh karena itu para kader golkar khususnya yang berada di Kalimantan Selatan harus memahami pemimpin yang berkarakter mulia, maka harus memperhatikan mesage secret (pesan rahasia) surat 23 (Al mu'minun) sesuai dengan nomor urut Golkar 23. 
Angka 23 adalah angka yang prima karena hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri dan Allah itu prima. Minimal ada 10 pesan rahasia dari surat Al Mu'minun yaitu : “Tak banyak yang saya berikan komentar untik Partai Golkar Kalsel yang paling penting ingat saja surat 23 (Al mu’minum) sesuai dnegan nomor urut Golkar 23” tukas Dosen STIEI Banjarmasin ini kepada masmed Partai Golkar Kalsel usai mengambil hadiah hand phone, kemarin
mr’s

DITERBITKAN 25-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Senin, 23 Februari 2009

Melongok Kampung Bersih di Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya (2)

DAUR ULANG SAMPAH : Setiap KK di Kampung Anggrek Kertajaya IV C RT 07 /RW 13 mampu mendaur ulang sampah organik menjadi kompos (foto Mer’s/Brt)

 
*Kuncinya Kekompakan dan Konsistensi Warga

PREDIKAT kota terkotor nomor dua untuk kategori kota besar memang cukup mengagetkan, meski Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni dan H Alwi Sahlan telah bekerja keras untuk mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan bebas dari sampah. Setiap warga manapun, termasuk warga Banjarmasin, tentu menginginkan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih, asri, sehat dan tentu saja nyaman . Untuk mewujudkan itu, mungkin tak ada salahnya kita mencoba meniru kiat dari warga Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya, yang menjadi Juara Kampung Bersih (Green n Clean) 2006 baru-baru ini

Oleh Mercurius

Pada tulisan bagian pertama, disebutkan, keindahan anggrek yang menjadi salah satu maskot atau ikon kampung yang memiliki 118 Kepala Keluarga (KK) itulah, sehingga mampu meraih Juara Kampung Bersih (Surabaya Green and Clean 2006) . Lantas,apakah hanya itu saja, membuat kampung anggrek terpilih sebagai juara? Tentu saja tanpa didukung lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah, tak mungkin gelar itu diraih. Kampung Anggrek sendiri cukup luas, dengan panjang jalan sekitar 370 meter dan lebar 6 meter. Perlu tenaga ekstra untukmenjaga kebersihan dan perawatan kampung.”Namun itu bukan masalah lagi karena kesadaran warga tentang kebersihan sudah terbentuk sejak lama” beber Koordinator Seksi Lingkungan Hidup, Kampung Anggrek Kertajaya IV C RT 07/RW 13. Gatot Sumianto. Sekadar diketahui, pengurus PKK Kampung Anggrek, selain dilengkapi kelompok Dasa Wisma, juga dilengkapi 8 kader lingkungan serta 1 juru pengamat jentik (jumantik). Soal pengelolaan sampah, warga disana sudah memilah dan mengolah sampah (daur ulang) menjadi kompos. Untuk setiap 10 KK, disediakan satu drum besar untuk komposter aeorob untuk rumah tangga (pendaur ulang sampah) melalui bimbingan para kader-kader lingkungan yang merupakan ujung tombak dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Namun tambah Ketua RT, Budiman, terlepas dari semua itu, kunci yang paling embuat kampung mereka meraih poin tertinggi adalah kekompakan dan konsistensi warga untuk mewujudkan kampung yang bersih dan hijau. Maksudnya, yang menjaga kebersihan tidak hanya para ibu atau bapak saja. Anak-nakanpun ikut mewujdukan kampung yang green and clean (hijau dan bersih). Kedepan, beber Budiman, Kampung Anggrek ini diproyeksikan menjadi kampung wisata, dengan mengandalkan, anggrek sebagai ikon. Alasannya, anggrek sangat sulit dikembangkan di iklim Kota Surabaya yang panas. 

Berkaca dari, Kampung Anggrek Kertajaya IV C RT 7/RW 03, jika dikaitkan dengan tekad Walikota Banjarmasin H A Yudhi Wahyuni yang ingin meraih Adipura 2007 mendatang, tentu sebuh tekad yang bisa diwujudkan. Tentu saja melalui kekompakan dan konsistensi warga yang sadar bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman ! Karena itu marikita wujudkan Banjarmasin yang bersih, sehat dan asri. Semoga
*****

DITERBITKAN : 11-07-2006
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Melongok Kampung Bersih di Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya (1)


KAMPUNG ANGGREK : Selain didukung lingkungan yang asri, bersih, dan sehat,, di setiap rumah warga ataupun di sudut-sudut jalan, Kampung Kertajaya IV C RT 07selalu dihiasi tanaman anggrek, sehingga terlihat indah dan sedap dipandang mata (Foto: Mer’s/Brt)


* Kawasan Asri Sehat dengan Ikon Anggrek

 PREDIKAT kota terkotor nomor dua untuk kategori kota besar memang cukup mengagetkan, meski Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni dan H Alwi Sahlan telah bekerja keras untuk mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan bebas dari sampah.Setiap warga manapun, termasuk warga Banjarmasin, tentu menginginkan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih, asri, sehat dan tentu saja nyaman . Untuk mewujudkan itu, mungkin tak ada salahnya kita mencoba meniru kiat dari warga Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya, yang menjadi Juara Kampung Bersih (Green n Clean) 2006 baru-baru ini


Mercurius, Banjarmasin

Saat akan memasuki kampung Kertajaya IV C RT 07/RW 13, Kecamatan Gubeng, Surabaya (Jawa Timur), sejauh mata memandang, terhampar pemandangan rumah warga yang selalu berhiaskan tanaman anggrek berwarna-warni, dari mulai saat anda memasuki pintu gerbang hingga sudut-sudut rumah warga manapun di kampung yang dijuluki kampung anggrek itu.
Ya! Keindahan anggrek itulah yang menjadi salah satu maskot atau ikon kampung yang memiliki 118 Kepala Keluarga (KK) itu, sehingga mampu meraih Juara Kampung Bersih (Surabaya Green and Clean 2006) yang diumumkan pada 20 April lalu, setelah pada tahun sebelumnya, atau tahun 2005, kampung ini hanya berhasil menempati urutan kedua.  
Menurut Ketua RT 07 /RW 13 Kampung Kertajaya IV C, Budiman, kebiasaan menanam anggrek di kampungnya berawal dari hobi dari salah seorang warga, Hj Moertini Sucipto, pada tahun 1990, yang menularkannya kepada warga lainnya, yakni Yatna Gatta. Kemudian, setelah tanaman anggreknya berhasil tumbuh, wanita yang kini menjadi Penasihat Pengurus PKK Kampung Anggrek Kertajaya ini, menanam anggrek di kedua mulut kampung itu.”Nah, keindahan anggrek itu akhirnya memacu warga lainnya untuk turut menanam anggrek di rumah nya masing-masing,” beber Budiman.  
Agar kebiasaan menanam anggrek ini tetap lestari di kampung yang jumlah penduduknya saat ini berjumlah 323 jiwa ini, menurut Budiman, ada kiat-kiat yang dilakukan. Di antaranya, menggali kesadaran masyarakat, misalnya di setiap rumah minimal harus ada dua tanaman anggrek. Dan salah satu kiat utamanya, setiap warga yang mengurus KTP atau KK, diwajibkan membawa satu tanaman anggrek atau toga, melalui pengurus 5 (lima) Dasa Wisma RT 07 Kampung Anggrek Kertajaya, yang nama dasawismanya diambil dari nama-nama buah itu. 
“Tanaman itu kemudian dikembalikan lagi ke kampung, di rumah warga mana atau sudut perumahan yang perlu ditanami lagi anggrek.” beber Budiman, yang dibenarkan, Ketua PKK Kampung Anggrek Kertajaya, Ny Neneng Budiman, didampingi beberapa pengurus lainnya, termasuk Koordinator Seksi Lingkungan Hidup, RT 07, Gatot Sumianto, kepada beberapa wartawan Banjarmasin, termasuk wartawan Barito Post yang berkunjung ke kampung itu, Senin (3/7) baru-baru tadi. 
Dan untuk kiat itu, mereka memiliki slogan, yang namanya Sajisapo, Satu Jiwa Satu Pohon
bersambung…

DITERBITKAN 10-07-2006

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Alwi Ragukan Kebijakan Konversi Mitan ke-Elpiji


*Sering hanya Untungkan Keluarga Dekat
Banjarmasin, BARITO 
 Wakil Walikota (Wawali) Banjarmasin, Drs Alwi Sahlan, MSi tampaknya meragukan program pemerintah tentang konversi pemakaian minyak tanah (mitan) ke liquified petroleum gas (LPG) atau elpiji. 
Program konversi miran ke elpji agar tidak tergesa-gesa dan perlu pemikiran, karena dikhawatirkan justru dapat menyusahkan dan memberatkan rakyat, katanya kepada wartawan, Jumat (4/4)  
Alwi Sahlan mengkhawatirkan dalam kebijakan konversi mitan ke elfiji itu maksudnya untuk kesejahteraan rakyat tetapi nantinya justru menguntungkan hanya sebagian orang saja. “Beberapa kali pengalaman sebelumnya kebijakan nasional yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan berkaitan dengan perekonomian selalu menguntungkan sebagian orang saja atau keluarga dekat” sindir mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalsel yang dikenal . 
Makanya dalam soal konversi mitan ke elfiji ini perlu pula dicermati keuntungan bagi siapa kebijakan ini, tetapi kalau memberatkan masyarakat luas sudah selayaknya kebijakan ini ditolak saja, namun sebaliknya kalau bagi kepentingan umum seharusnya pula kebijakan ini didukung sepenuhnya. 
Selain itu, pemerintah pusat harus benar-benar mengatur dalam masa transisi tersebut, jangan sampai menimbulkan gejolak, seperti ketika mitan ditarik di peredaran tabung gas menghilang, atau harganya sangat mahal, atau gasnya yang tidak ada, akhirnya terjadi keresahan akibatnya bukan menambah kestabilan melahan menimbulkan masaah baru. 
Apalagi untuk saat ini agaknya tidak ada alternatif lain bagi rumah tangga dalam pemanfaatan bahan bakar, kecuali menggunakan minyak tanah atau gas elfiji tersebut, masalahnya kalau kembali ke zaman dulu menggunakan kayu, kayunya sudah tidak ada lagi. 
Begitu juga kalau memanfaatkan briket batubara atau arang, siapa yang memulai memproduksi itu, lalu bagaimana tempat pembakarannya dan sebagainya, semua itu harus benar-benar dipikirkan. 
Oleh karena itu, tambahnya Pemko Banjarmasin mendukung kebijakan pemerintah pusat itu bila penerapannya melalui proses yang benar dan tidak memberatkan masyarakat luas. 
Sementara berdasarkan sebuah pemberitaan, pemerintah menunjuk Pertamina sebagai pelaksana konversi minyak tanah ke elpiji. Kendati demikian pemerintah masih membuka kesempatan kepada badan usaha lain untuk masuk ke bisnis ini. 
Program konversi minyak tanah ke elpiji pada tahun 2007 hingga akhir tahun 2010 akan dilakukan di 17 kota yang tersebar di Jawa dan luar Jawa. Pelaksanaan konversi akan mempertimbangkan kedekatan dengan sumber bahan baku gas elpiji dan kemampuan fasilitas tangki timbun elpiji yang tersedia. 
Ke-17 kota itu adalah Medan, Batam, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Cilegon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Ampenan, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.
ant/mr’s

DITERBITKAN 04-04-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Padi Kampanye Anti Narkoba di Diskotik Athena

Banjarmasin, BARITO
Siapa bilang diskotik selalu identik dengan peredaran narkoba, nyatanya diskotik bisa difungsikan untuk sebuah pertunjukkan musik berkelas. Setidaknya demikian imej yang coba dibangun pihak Banjarmasin One Stop Entertainment (BOEC) Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) yang mengelola diskotik Athena, 
Tak tanggung-tanggung, pihak BOEC mendatangkan salah satu kelompok musik anak muda papan atas, Padi yang akan menggelar konser sekaligus kampanye anti narkoba di diskotik Athena, Jumat (2/12) malam besok, mulai pukul 19.30 wita . 
 Menurut General Manager HBI, Dianto, pihaknya sengaja merubah konsep diskotik yang biasanya digeber dengan irama house music menjadi sebuah panggung pertunjukkan, khusus pada malam itu.”Sebenarnya ini proyek rugi, namun hal ini perlu kita lakukan untuk merubah imej diskotik yang selalui diidentikkan dengan narkoba. Ini lo diskotik bisa menjadi tempat pertnjukan musik” ujar Dianto didampingi Manajer dan Marketing BOEC, Djujum dan Yanti, kepada wartawan, Rabu (30/11)  
Oleh karena itulah, rencananya ditengah-tengah pertunjukkan yang bertajuk Say No To Drug With Padi itu, akan ada sedikit penyuluhan narkoba baik oleh Padi sendiri atau dari Polda Kalsel.”Sebenarnya, Ketua BNP Kalsel yang juga wagub kita, H Rosehan yang rencananya akan memberikan penyuluhan, namun karena pada malam itu beliau berhalangan, mungkin nantinya dari Polda Kalsel” tambah Dianto.
Konsep panggung sendiri akan disetting dengan ukuran 10 x 7 meter, sehingga dengan kapasitas rata-rata 4000 pengunjung, setidaknya masih bisa menampung lebih kurang 3500-an sobat Padi malam besok. Selain Padi, timpal Djujum, penonton juga akan dihibur penampilan energik DJ Energy dan breaker nasional, yang akan membawakan lau-lagu berirama Rhythm n Blues (R&B) dan Hip Hop.
Khusus untuk keamanan penonton, Djujum menjelaskan, pihak BOEC, selain menyiapkan klinik dan dokter serta peralatan pernafasan. Juga kekhawatiran akan terjadi hal yang tak diinginkan diharapkan kemungkinan tak akan terjadi. Sebab panitia sendiri telah mengantisipasi jumlah tiket yang disesuaikan dengan kapasitas diskotik.”Pintu keluar masuk juga ada dua, di lantai 5 dan 6 (Box dan VIP Room) untuk VIP” tambahnya. Menurut Yanti, harga tiket-rata-rata untuk kelas festival Rp80 000, sedangkan untuk box dengan jumlah 5 dan 10 penonton rata-rata Rp1-1,5 juta, dengan fasilitas snack dan minuman ringan. Sementara tiket kelas VIP dengan jumlah 8 dan 12  
Penonton harga tiket mulai Rp2-3 juta.”Pembelian tiket mulai dari sekarang di radio DBS, Nusantara, Ash-Bone, Gema FM serta di HBI sendiri melalui resepsionis atau di BOEC ” sebut Yanti.
Bagaimana penampilan Piyu [gitar], Rindra [bas], Fadly [vokal], Yoyok [drum], dan Ari [gitar] di diskotik Athena? Kita tunggu jawabannya Jumat malam besok.
Mer’s

DITERBITKAN 01-12-2007

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Minggu, 22 Februari 2009

*Dewi Persik Kagumi Sungai di Kalsel


LAHAP NON : Dewi Persik memang sosok artis berkepribadian sederhana, tanpa canggung si goyang gergaji ini makan nasi bungkus yang dibeli langsung dari pedagang pasar terapung yang menggunakan jukung (perahu)  disela-sela mendampingi hukumnya Hj Endah E Murnalita SH yang juga Caleg DPR-RI Dapil 1 Kalsel saat membuka lomba dayung tradisional di Desa Terantang Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola)
(Foto : Mer's/Brt) 

PILIH YANG MANA : Dewi Persik bersama kekasihnya Aldi Taher dan kuasa hukumnya Hj Endah E Murnalita SH yang juga Caleg DPR-RI Dapil 1 Kalsel membeli buah-buahan dari Jukung disela-sela pembukaan lomba dayung tradisional di Desa Terantang Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Minggu (23/2)
 

AKRAB  :Dewi Persik bersama wartawan Barito Post, Mercurius dan Kalimantan Post, Hj Sunarti saat berada di Speed Boat menuju Desa Terantang Kecamatan Mandastana Kabupaten Batola mendampingi  Hj Endah E Murnalita bersama Ketua DPD Partai Hanura Kalsel H Aliansyah Effendy membuka lomba dayung tradisional di Desa Terantang Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Minggu (23/2) (Foto : Mer's/Brt)

Airnya ’’Butek” tapi tak Berbau 

KALIMANTAN Selatan (Kalsel) adalah salah satu provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam yang kaya dan corak kebudayaan yang beraneka ragam. Salah satui potensi itu, adalah banyaknya sungai-sungai besar dan kecil yang mengalir membelah daerah ini, Sungai Barito dan Sungai Martapura. Tak pelak, artis Dewi Persik pun terpesona oleh panorama dan kehidupan sungai ini.

Potensi sungai di Kalsel, bagi seorang artis dangdut Dewi Persik, seolah menyimpan aura tersembunyi dengan misteri dan keindahannya yang layak dinikmati
Itulah pengakuan polos yang diungkapkan Dewi Persik seusai mendampingi kuasa hukumnya, Hj Endah E Murnalita SH, yang menjadi Calon Anggota Legislatif DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel 2 dari Partai Hanura Kalsel, menghadiri pembukaan lomba dayung tradisional di Desa Terantang, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Minggu (22/2).
”Jujur saya akui, saya memang suka petualangan. Melihat sungai di Kalimantan Selatan ini ada sesuatu yang bikin aku tertarik,” ujar si ‘Goyang Gergaji’ itu di sela-sela makan siang di Rumah Makan Soto Abang Amat di Jl Banua Anyar Banjarmasin.
Oleh sebab itulah, meski untuk mencapai Desa Terantang, Kecamatan Mandastana, bisa dicapai lewat darat, mantan istri Saiful Jamil yang datang bersama kekasihnya pesinetron Aldi Thaher itu lebih memilih naik speed boat, siang kemarin.
Dewi Persik benar-benar menikmati perjalanan sungainya, meski siang itu sinar matahari cukup menyengat. Baik selama perjalanan menuju lokasi lomba hingga kembali ke Soto Ayam Abang Amat tak henti-hentinya dia melambai-lambaikan tangannya ke warga yang berada di sepanjang sungai.
Barito Post yang cukup beruntung berada dalam satu speed boat bersama Dewi Persik, melihat betapa sang artis yang berada di lokasi lomba rela berpanas ria, bolak balik mendampingi Hj Endah E Murnalita SH yang disebutnya sang bunda, dan Ketua DPD Partai Hanura Kalsel H Aliansyah Effendy mengibarkan bendera start pada lomba yang diikuti 49 peserta itu.
Sesekali dia berteriak-teriak memberikan semangat kepada para peserta. Aldi Taher pun mengaku, pengalaman menyusuri sungai merupakan petualangan yang seru baginya.
Meski hari itu Dewi Persik tidak melantunkan suaranya, namun ribuan warga Batola, khususnya warga Desa Terantang, yang berjejer di pinggir sungai dan di atas jukung (perahu), merasa terhibur oleh keramahan dan kelincahan pedangdut yang baru-baru ini berduet dengan penyanyi pop Glenn Fredly lewat lagunya Hikayat Cinta itu

Sesekali, Dewi Persik menggoyangkan tubuhnya mengeluarkan jurus goyang gergajinya. Kesederhanaan pedangdut yang sering dicekal manggung dengan alasan goyangannya dianggap”keterlaluan” itu terlihat saat dia dengan lahap menyantap nasi bungkus dan wadai (kue) khas banjar yang dibeli “sang bunda” dari jukung pasar terapung. Menurutnya, kehidupan di sungai dengan jukung-jukung tradisional layak dilestarikan. Karena itulah, Dewi Persik mendukung lomba dayung tradisional yang digagas dan disponsori Hj Endah E Murnalita dan H Aliansyah Effendi itu. ”Lihatlah bagaimana negara Thailand mampu memanfaatkan potensi sungainya menjadi sebuah daya tarik wisata” ucapnya membandingkan.Bagi Dewi Persik, meski sungai di Kalsel ini “butek” atau berwarna coklat, namun aromanya wangi alias tak berbau. Suatu pernyataan yang polos dan tanpa bukti ilmiah. Namun, yang pasti pernyataan sang Dewi Persik setidaknya menjadi pemacu bagi kita untuk terus melestarikan sungai-sungai yang merupakan aset dan potensi daerah

.mr’s

DITERBITKAN 23-02-2009 

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Kuasa Hukum Dewi Persik ternyata Urang Banua


KIBAR BENDERA : Hj Endah E Murnalita bersama Ketua DPD Partai Hanura Kalsel serta Dewi Persik dan kekasihnya Aldi Taher saat mengibarkan bendera start pada lomba dayung tradisional di Desa Terantang Kecamatan Barito Kuala (Batola) Minggu (22/2) (Foto : Mer’s/Brt)

Spirit Majukan Daerah melalui DPR-RI
Marabahan, BARITO 
Pemirsa televisi swasta nasional di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menggemari berita-berita dari dunia hiburan dan selebritis (infotainment) khususnya berita Dewi Persik sering melihat sosok wanita lembut yang mendampingi sang artis sebagai kuasa hukumnya.
Misalnya saja pada berita persidangan cerainya dengan Saiful Jamil, sang kuasa hokum yang dikenal dengan nama Hj Endah E Murnalita SH itu bersikap tak hanya sebagai lawyer . Namun juga bersikap sebagai ibu yang melindungi dan mengayomi si goyang gergaji itu.
 Nah, masyarakat Kalsel mungkin tak banyak yang tahu, kalau Hj Endah E Murnalita SH ternyata asli urang banua dari Amuntai (Hulu Sungai Utara) 
Menawatkan sekolahnya di SMPN 3 dan SMAN 3 Banjarmasin, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini langsung berkiprah di dunia advokat .
Buka praktek dari kantornya di lantai delapan Gedung ITC Permata Hijau Permata Hijau, karir putri mantan Pembantu Gubernur Kalsel (alm) H Hanafiah cukup melejit di kalangan dunia advokat. 
Berbagai kasus cukup besar ditanganinya diantaranya kasus Beddu Amang yang terjerat kasus korupsi tukar guling Bulog dan Goro.  
Sahabat pengacara kondang Elsa Syarief ini juga menangani berbagai kasus selebritis, seperti foto syur (alm) artis Sukma Ayu dan B’Jah, jadi kuasa hukum Leony dan terakhir Dewi Persik.
Dan bersama Dewi Persik ini, Hj Endah yang kini kembali ke daerah untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel 1 dari Partai Hanura itu nampaknya sangat dekat bak ibu dan anak. 
Hal ini diakui sendiri oleh Dewi Persik saat bersama kekasihnya Aldi Taher mendampingi Hj Endah dan Ketua DPD Partai Hanura Kalsel H Aliansyah Effendi membuka lomba dayung tradisional di Desa Terantang Kecamatan Barito Kuala (Batola) Minggu (22/2)”Bunda Endah lah yang selama ini mengayomi dan melindungi saya, apalagi saya ini kan perantauan yang mencari nafkah di Jakarta” ungkap Dewi Persik saat memberikan sambutan di depan ribuan warga Batola yang menyaksikan lomba dari pinggir sungai.
Hj Endah E Murnalita SH sendiri kepada Barito Post mengakui, saat dia memutuskan maju untuk mewakili rakyat Kalsel di DPR RI banyak potensi-potensi daerah yang ingin diperjuangkannya di pusat. Diantaranya dia ingin meningkatkan kesadaran hukum di daerah yang menurutnya masih rendah.”Kalseljuga kaya akan potensi-potensi Sumber Daya Alam ( SDA) seperti sungai, karena itulah saya berpikir sebelum ke Batola ini apa yang ingin saya berikan , nah karena disini sungai menjadi urat nadi, saya tertarik menggelar lomba dayung ini. Untungnya keingingan saya juga dibantu dan didukung Pak Aliansyah Effendi (Ketua DPD Partai Hanura Kalsel” urainya.
 Hj Endah yang mengaku sejak dulu mengagumi sosok Jend (Purn) Wiranto yang kini Ketua Umum DPP Partai Hanura itu bertekad jika dia terpilih sebagai anggota DPR-RI Kalsel akan berupaya sekuat tenaga memperjuangkan daerah, khususnya dari Dapil Kalsel 1 (Batola, Banjar, Tapin, HSS, HSU, HST, Balangan dan Tabalong) yang diwakilinya
mr’s


DITERBITKAN 23-02-2009

Mengenal SABAN, Komunitas Sepeda Antik Banjarmasin


ANTIK : Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman mengayuh sepeda onthelnya bersama ratusan penggemar sepeda antik yang menamakan dirinya Komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (SABAN) . Minggu (22/2)
 Walikota dikenal sebagai pembinan SABAN yang beranggotakan walikota hingga tukang becak (Foto : Ist/Brt)


ANTIK : Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman berfoto bersama para penggemar sepeda antik yang menamakan dirinya Komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (SABAN) Foto : Mer's/Brt)

Penggemarnya dari Walikota hingga Tukang Becak
Banjarmasin, BARITO 
HARI Minggu, (15/2)pagi di Komplek Buncit Indah, Sasana Santi Km 5 Banjarmasin atau
bertempat di kediaman Adrianto WD Pou nampak berjejer ratusan sepeda antik di pinggir jalan tersebut.
Sementara di dalam rumah para pemilik sepeda lengkap dengan kostum tempo doeloe ataupun kaos komunitas sepeda asik mengobrol seraya menikmati berbagai makanan dan minuman yang disajikan tuan rumah 
Nampak diantara mereka hadir pula Walikota Banjarmasin H Akhmad Yudhi Wahyuni Usman

Ya mereka adalah para penggemar sepeda onthel lama (antik) yang menamakan dirinya
Komunitas SABAN, atau kepanjangan dari Sepeda Antik Banjarmasin.
Mereka sendiri baru menempuh perjalanan dari kawasan Basirih,Lingkar Selatan dan berkumpul di kediaman Adrianto WD Pou
Bermula dari obrolan ringan dan kecintaan kepada sepeda ontel, serta pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal tahun 2008, SABAN dibentuk pada 17 Agustus 2008.
Soal pemilihan nama SABAN sendiri menurut Ketua SABAN Sunarno,mempunyai arti tersendiri . Karena komunitas ini diresmikan pada Bulan Agustus atau Bulan Syaban untuk penanggalan kalender Islam. Dan bukan kebetulan pula SABAN bisa diakronimkan menjadi Sepeda Antik Banjarmasin. “Anggotanya saat ini mencapai 200 an tak ada syarat khusus, asal memiliki sepeda onthel antik, silahkan bergabung” ujar Sunarno.
Anggota SABAN sendiri memang dari berbagai usia, golongan dan profesi mulai dari walikota hingga tukang becak 
Senada dikatakan salah satu penggemar sepeda antik, Adrianto WD Pou bahwa SABAN anggota tak memandang strata social atau suku.”Kami berkumpul setiap minggu, rencananya minggu depan pak walikota jadi tuan rumah, dan kami berkumpul di depan Siring Jalan Jenderal Sudirman” tambah pria etnis Tionghoa ini yang diamini Wahyu anggota lainnya yang berprofesi sebagai PNS.
Asri salah seorang penarik becak yang juga anggota Komunitas SABAN, mengakui menjadi anggota komunitas sepeda antik, selain memperluas wawasan, juga adanya rasa kesetia-kawanan antar sesama anggota tanpa pandang strata sosialnya.”Pokoknya semuanya enjoy dan yang penting kita sehat” tambahnya.
Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman yang memang dikenal sebagai penggemar sepeda (sekadar catatan, di era memulai pemerintahannya walikota menggalakkan Jumat bersepeda bagi pejabat di lingkungan Pemko Banjarmasin, red) mengaku sangat mendukung keberadaan Komunitas SABAN. 
Dengan bersepeda ontel, lanjut Yudhi Wahyuni bisa menjadi gaya hidup sehat serta mengingat-ingat kondisi ketika tahun 1920-an, masa perjuangan, pra-kemerdekaan. Karena masa itu, masyarakat di Indonesia masih memakai sepeda ontel. 
Walikota yang dalam struktur SABAN didaulat sebagai Pembina bahkan mengatakan, komunitas sepeda antik juga menjadi salah satu pionir pelopor hidup sehat dan bersih.”Nanti kita akan bikin pula acara naik sepeda sembari membawa plastic untuk memungut sampah di jalanan”pungkasnya
mr’s 

DITERBITKAN 16-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Senin, 16 Februari 2009

Klik www.golkarkalsel.com, Beri Komentar Rebut Hadiahnya

LUNCURKAN WEBSITE-Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, HA Sulaiman HB didampingi pengurus lainnya meresmikan peluncuran website golkar www.golkarkalsel.com di sekretariat setempat, Rabu (11/2).(ndy/brt) 
Website Golkar Resmi Diluncurkan 
Banjarmasin, BARITO
Website Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan, www.golkarkalsel.com, resmi di luncurkan Ketua DPD, HA Sulaiman HB, disaksikan pengurus harian dan anggota dewan penasehat, bertempat di ruang rapat lantai dua, sekretariat partai berlambang pohon beringin ini Jl Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dalam peluncuran website ini, agar pengakses internet aktif mengulik situs Partai Golkar Kalsel, Ketua DPD Partai Golkar Kalsel HA Sulaiman HB yang akrab disapa H Leman spontan memprakarsai adanya kuis dan komentar, dengan menyediakan hadiah.
“Saya sediakan total hadiah Rp50 juta selama 45 hari kedepan ini untuk kuis dan komentar terhadap website kami,” kata H Leman, Rabu (11/2) kemarin saat peluncuran website diliput media cetak dan elektronik.
Dan tinggal meng- klik www.golkarkalsel.com, sebut H Leman, pada kolom komentar pengguna internet bisa memberikan saran atau kritik terhadap partai yang dipimpinnya itu. Komentar terbaik akan diseleksi dan akan mendapatkan hadiah setiap minggunya
H Leman mengakui, pembuatan website agak terlambat, karena sebelumnya sudah pernah diperintahkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk membuat website dua tahun silam. 
Namun tak ada kata terlambat bagi pria penggila bola ini, karena itu dia mengharapkan kepada calon anggota legislatif (caleg) dan masyarakat umum dapat memanfaatkan situs ini secara maksimal.
Kepada pengelola dan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, H Leman berharap hendaknya dapat menjawab pertanyaan dan komentar, baik itu kritik maupun saran dan opini dari masyarakat secara bijak.” Sebab dalam website ini www.golkarkalsel.com semuanya harus ditanggapi secara bijaksana,” ujarnya.
Dengan dilauncingnya situs Partai Golkar Kalsel ini, tujuannya tidak lain sebagai media alternatif bagi masyarakat untuk lebih mengenal kiprah partai besar ini, karena disamping pemberitaan mengenai kader dan Partai Golkar sendiri di media cetak dan elektronik di daerah ini, pihaknya juga ingin kiprahnya diketahui secara luas oleh masyarakat Kalsel dan dunia internasional, harap pengusaha sukses ini.
H Leman, yang namanya santer mencuat kepermukaan sebagai calon gubernur, punya pandangan terhadap keberadaan website, yang ia ibaratkan kalau orang sudah duduk di depan komputer dan mengakses dunia maya melalui internet, seolah-olah seperti dapat berada dimana saja.
“Maka kita terasa duduk di negara lain dimana website itu dikunjungi,” imbuh pemilih PS Barito Putera ini, untuk itu kepada generasi muda, terutama kalangan remaja sangat ia harapkan dapat berkumpul di sekretariat Humas dan Masmed Partai Golkar Kalsel untuk berbagai ilmu pengetahuan tentang seluk beluk internet.
“Sekretariat Partai Golkar ini kita harapkan dapat menjadi alternatif tempat ngumpul anak-anak muda dan menjadi pusat perkumpulan dunia maya,” tandasnya, karena itu ia
meminta kepada sekretariat Partai Golkar di kabupaten/kota, juga melengkapi fasilitas dengan internet.
Keberadaan sekretariat Humas dan Masmedia Partai Golkar Kalsel dilantai dasar yang mengelola website ini, diharapkan H Leman dapat menggaet pemilih pemula, seperti pelajar dan mahasiswa untuk tertarik mengenal lebih jauh partai ini, dengan demikian tidak ada lagi image kalau Partai Golkar miliknya orang tua.
“Dengan keberadaan website ini, masyarakat pada umumnya dapat lebih jelas dan mengetahui program-program Partai Golkar kedepan beserta misi-visinya. Kemudian ada pula masukan, saran dan kritik terhadap partai ini,” tukasnya.
Untuk mengenalkan dan mendekatkan dengan masyarakat, selain memanfaatkan media cetak dan elektronik, maka melalui website ini untuk profil serta tulisan kader Partai Golkar sendiri, disajikan sebagai informasi kepada masyarakat.
“Jadi disini para caleg dapat mengisi apapun tulisannya dan fotonya,” ingatnya.
Sebelumnya peluncuran website ini dibuka dengan menekan tombol pada laptop oleh Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, HA Sulaiman HB. Peluncuran situs ini dikomandani Wakil Ketua Bidang Humas dan Masmedia, Lili Irianti Mala, SH didampingi Budi Ismanto, SH dan desainer IT Ical, juga Lingga dan Sophan Sopiandi. Budi Ismanto yang juga koresponden MetroTV ini menyatakan, hadiah untuk pemenang kuis dan komentar terhadap website itu memperebutkan handphone (hp) setiap minggunya.“Sedangkan hadiah grandprize pada puncak terakhir adalah sepeda motor,” ujarnya.

mr's

Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Terima Kasih Partai Golkar

BANTUAN GOLKAR-Perwakilan warga korban kebakaran Sungai Bilu sebelum penyerahan bantuan material bangunan dari caleg Partai Golkar Kalsel, mendengarkan sambutan dari pimpinan Partai Golkar yang diwakili Nasib Alamsyah dan Lili Irianti Mala,Jumat (30/1) lalu .(foto mer’s/brt)

 Warga Korban Kebakaran Menanti Bantuan Lainnya 
Banjarmasin, BARITO
Wajah sedih masih terpancar dari beberapa warga korban kebakaran di Gg Serumpun RT 9 dan RT 19, Keramat Raya, Banjarmasin Timur saat memandang sisa puing rumah mereka yang ludes terbakar Senin (2/2).  
Seperti diketahui, 24 Kepala Keluarga (KK) dan 93 jiwa, kehilangan tempat bernaung setelah si “Jago Merah” beraksi di kawasan padat penduduk tersebut, Kamis (29/1) siang.. 
Meski demikian, beruntung, musibah itu tidak sampai memakan korban jiwa,
Sejumlah bantuan dari berbagai pihakpun mengalir baik dari pemerintah, swasta, dermawan serta partai politik. 
Bahkan dari TNI juga turun tangan memberikan bantuan dengan membersihkan puing-puing sisa kebakaran 
Diungkapkan H Hafiji (66) yang rumahnya juga turut terbakar, sumbangan dalam bentuk sembako telah banyak berdatangan, bahkan banyak sekali dan lebih
Meski demikian pihak warga masih mengharapkan adanya bantuan seperti bahan bangunan dan lain-lain.“Kemaren ada bantuan dari Partai Golkar berupa bahan bangunan, yakni Seng sebanyak 600 lembar, dan dua truk material bangunan berupa kayu,” ujar H Hafiji.
Menurutnya, bahan bangunan tersebut akan dibagi untuk warga yang kehilangan tempat tinggal, agar bisa dimanfaatkan, kendati jumlahnya masih kurang.
Namun warga mengucapkan terimakasih sekali, atas bantuan dari berbagai pihak yang berdatangan, termasuk Partai Golkar yang memberikan bantuan bahan bangunan
Dan mereka pun juga masih mengharapkan adanya bantuan dari pihak lain yang peduli akan musibah yang menimpa warga tersebut.“Saat ini warga yang kehilangan tempat tinggal, untuk smentara masih mengungsi ditempat-tempat keluarga mereka masing-masing,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dilandasi semangat dan tekad Maju Bersama Golkar, para calon anggota legislatif (caleg) DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel dan Kota Banjarmasin “bakumpulan” duit untuk meringankan beban korban kebakaran, Jumat (30/1) sehari setelah musibah kebakaran.
Dan hasil “bakumpulan” spontan itu berhasil terkumpul Rp38juta yang langsung dibelanjakan para Kader Partai Golkar Kalsel untuk bahan bangunan, baik seng, kayu sampai paku untuk keperluan material pembangunan kembali rumah warga yang terbakar  
Bantuan hari itu juga langsung diserahkan kepada warga yang tertimpa musibah 
Bantuan material ini sontak disambut gembira warga korban kebakaran. Karena mereka tidak lama lagi akan segera menempati rumahnya, walaupun secara sederhana
M-01/mr’s

Diterbitkan 03-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Caleg Golkar Bakumpulan Bantu Korban Kebakaran Sei Bilu


BANTUAN GOLKAR-Perwakilan warga korban kebakaran Sungai Bilu menerima bantuan material bangunan dari caleg Partai Golkar Kalsel, diwakili Nasib Alamsyah dan Lili Irianti Mala.(mer’s/brt)

 Korban Kebakaran Gembira Rumah segera Dibangun Kembali
Banjarmasin, BARITO
Siapapun orangnya, tentu tak mengharapkan mendapatkan musibah. Namun apapun dia tentu tak akan mampu menghindarinya jika itu memang sudah kehendak Allah SWT  
Seperti musibah kebakaran yang menimpa warga Gang Serumpun, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, sebanyak 94 jiwa atau sekitar 28 kepala keluarga (KK) di RT 9 dan RT 19 kehilangan tempat tinggal, Kamis (29/1) lalu. Tentu tak ada yang bisa kuasa jika musibah datang menimpa. Namun sebagai orang yang beragama, dibalik itu tentu ada rahasia yang tersembunyi yang pada gilirannya akan ada hikmah dibalik sebuah musibah.
Hal itulah yang sangat disadari betul oleh para Kader Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Selatan yang selalu tanggap jika suatu musibah menimpa warga Kalsel.
Berangkat dari keyakinan itu serta dilandasi semangat dan tekad Maju Bersama Golkar, para calon anggota legislatif (caleg) DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel dan Kota Banjarmasin “bakumpulan” duit untuk meringankan beban korban kebakaran, Jumat (30/1) kemarin sehari setelah musibah kebakaran.
Dan tentu saja, beban warga itu juga dirasakan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, HA Sulaiman HB yang akrab disapa H Leman dan sang putra Hasnuryadi yang merupakan caleg DPR-RI daerah pemilihan Kalsel II nomor urut dua. Apalagi lokasi kebakaran hanya berjarak lebih kurang 2 Km dari kediaman ayah dan anak yang berdiam di Jalan Kampung Melayu Darat.itu. Sehingga ikatan batin mereka tentu sangat kuat dengan warga Sungai Bilu.
Dan hasil “bakumpulan” spontan itu berhasil terkumpul Rp38juta yang langsung dibelanjakan para Kader Partai Golkar Kalsel untuk bahan bangunan, baik seng, kayu sampai paku untuk keperluan material pembangunan kembali rumah warga yang terbakar  
Bantuan hari itu juga langsung diserahkan kepada warga yang tertimpa musibah 
Bantuan material ini sontak disambut gembira warga korban kebakaran. Karena mereka tidak lama lagi akan segera menempati rumahnya, walaupun secara sederhana.
Seperti yang dikatakan Sri Utami (40), dirinya sangat gembira, karena bantuan dari para caleg DPRD Kalsel dan Kota Banjarmasin berupa 600 lembar seng, kayu dan paku itu.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan Partai Golkar, karena harapan minta dibangunkan rumah kembali akhirnya segera terwujud,” ucapnya terharu.
Senada dikatakan Irfan, salah satu warga lainnya yang tertimpa musibah, mengaku sangat senang karena rumah mereka secepatnya dapat kembali dibangun. Apalagi dengan cuaca hujan terus ini, membuat mereka bingung harus berteduh dimana. Walaupun tetangga sudah bersedia untuk ditempati menginap sementara.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, Nasib Alamsyah mengatakan, bantuan dari 12 caleg DPRD Kalsel untuk dapil Kota Banjarmasin sebanyak 12 orang itu terkumpul Rp38 juta. Diantaranya Rp30 juta dari Hasnuriyadi Sulaiman HB caleg DPR RI, dan Rp8 juta dari caleg Golkar lainnya.
Sementara Koordinator Daerah (Korda) Partai Golkar Dapil Banjarmasin, Lili Irianti Mala, SH menjelaskan, bantuan itu untuk meringankan beban warga setempat. Dengan bantuan material mereka dapat membangun tempat seadanya. Karena mereka kehilangan rumah akibat kebakaran.
Menurut Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel Bidang Humas dan Masmedia ini menyatakan, bantuan itu sengaja cukup besar. Karena kalau berupa sembako atau peralatan lainnya, diyakini belum dapat mengembalikan rumah mereka yang terbakar.

“Makanya diharapkan bantuan lainnya dari b erbagai kalangan sangat diperlukan,” pungkas caleg nomor urut 3 DPRD Kalsel Dapil Kota Banjarmasin ini.

mr’s

Diterbitkan 31-01-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Pompa Semangat Kader Beringin


Sentil DPD Golkar Kabupaten Tanbu
Banjarmasin, BARITO

Berpidato tanpa teks selama lebih kurang satu jam, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan, HA Sulaiman HB memompa semangat para kader partai berlambang pohonberingin ini, khususnya para pengurus DPD kabupaten dan kota

HA Sulaiman HB                  se-Kalsel pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Pengendalian Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Provinsi Kalsel di Hotel Palm, Banjarmasi, Sabtu (14/2) lalu.

Menurut HA Sulaiman HB yang akrab disapa H Leman, pemilu legislatif hanya menyisakan waktu lebih kurang 45 hari atau tepatnya 9 April 2009 mendatang. H Leman menjelaskan bahwa dengan disepakatinya sistem suara terbanyak, maka membuka peluang kepada para kader yang memiliki kedekatan dan prestasi di masyarakat. Karena itu, para caleg sekarang dituntut untuk melakukan tindakan nyata kepada masyarakat.

Karena itulah pria yang dikenal gila bola ini mengajak para caleg untuk aktif terjun ke masyarakat dan bisa bekerja bersama-sama masyarakat. 
Meski sesekali menyeka keringat di wajahnya, H Leman tanpa bosan memberikan nasihat-nasihatnya seperti bagaimana strategi meraih simpati di tengah masyarakat, mengefektifkan anggaran kampanye dan lain sebagainya.
H Leman menegaskan sebagai partai politik terbesar, dia tetap optimistis Golkar Kalsel mampu potensi memenangkan Pemilu 2009 dengan target meraih 40 persen suara. Dalam pengarahannya itu, H Leman juga mengajak para kader Golkar di berbagai jenjang untuk melihat dan menyadari berbagai masalah yang kini dihadapi partai.
“Banyak introspeksi,” demikian katanya 
H Leman mengatakan, Golkar memiliki kader yang punya semangat dan kemampuan untuk membangun kembali kebesaran partai. Dan modal Golkar untuk maju adalah semangat gotong royong yang dilandasi nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan.
Dalam kesempatan itu, H Leman menyentil absennya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk para wakilnya di acara yang menurutnya sangat penting itu.
“Yang datang hanya bendahara, masa kalau tidak ada ketua, kan ada wakilnya. Kalau bendahara urusannya kalau mau antar duit silahkan,” sentilnya.
Namun demikian H Leman juga sempat menyatakan kebanggaannya terhadap DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru yang sudah bisa mengkalkulasikan nama kader yang dipastikan memilih Partai Golkar pada pemilu legislatif mendatang.
“Saya kira perlu semuanya mendengar bagaimana strategi yang dilakukan Partai Golkar Banjarbaru,” harapnya.Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Provinsi Kalsel, H Guntur Prawira, SE, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Ir H Ahmadi Noor Supit, anggota DPR RI, Ir H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, SE

.mr’s  

Diterbitkan 16-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Rabu, 11 Februari 2009

The Legend


TITIEK PUSPA 

TITIEK Puspa, yang mempunyai nama asli Sudarwati yang diubah menjadi Kadarwati[rujukan?] dan terakhir diubah menjadi Sumarti[1] (lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November 1937; umur 71 tahun) adalah seorang musikus Indonesia.
Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman. Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang announcer Radio Republik Indonesia Jakarta). Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara. Barulah pada album Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album Doa Ibu berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album Si Hitam, lagu yang semakin mempopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album Si Hitam, album Doa Ibu adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu Minah Gadis Dusun, Pantang Mundur, yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik.
Nama "Titiek Puspa" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan Puspa dari 'Puspo' nama bapaknya. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya "PUSPA SARI" yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.
Awal karir bernyanyinya dimulai di Semarang, kota di mana Titiek Puspa yang kini disebut sebagai diva legendaris oleh Majalah Wanita KARTINI, mengikuti kontes menyanyi "Bintang Radio". Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, 'eyang Titik' juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet bawang Merah Bawang Putih,Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi Kartini dan Ronce-ronce.

net/mr's

Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/


Konser

Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa. Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan Ari Lasso, Andi /rif, 3 Diva (KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya), Melly Goeslaw, Vina Panduwinata, Pinkan Mambo, Rio Febrian, Bilqis, Bob Tutupoli, Dewi Sandra, Emilia Contessa, Marini, Euis Darliah, Elvy Sukaesih, Inul Daratista, Warna, Project Pop, Gita Gutawa, dan artis Mamma Mia, turut pula disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.


Penghargaan

Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah (1954)
BASF Award ke-10 untuk kategori "Pengabdian Panjang di Dunia Musik" (1994)


Diskografi
Kisah Hidup (1963)
PUSPA DEWI (Bali. ARN 1001)
Tinggi Gunung Seribu Janji. (Irama. EP-03)
Daun Yang Gugur. (Irama. EP-27)
Ditinggal Kekasih (Extended Play /Irama. EP 85)
Selamat Jalan, Selamat Berpisah (Extended Play /Irama. EP 86)
Buka Pintu (Single Play /Irama. SP 50)
SI HITAM (Irama. LPI 175116)
Sampul Surat (Single Play. /Irama. SP-61)
DOA IBU (Irama. LPI 17580)
SOK TEU (J&B. JBL 28837)
ANEKA GAYA TITIEK PUSPA (Irama. LPI 175126)
PITA (Irama. LPI 175138) (1963)

Album bersama
MARI BERSUKARIA dengan Irama Lenso (Irama LPI 17588) (1965)
GAJAH DUNGKUL -Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP7005)

Album kumpulan
PAPAYA, MANGGA, PISANG, JAMBU. (Bisikan Alam Maya -Irama.LPI 17522)
INI DAN ITU volume 2. (Mata Sapi; Dulu dan Kini. -Mesra.LP-19)
KRONCONG PARADE. (Bubuy Bulan; Bengawan Solo. -Pop Sound. 6417-001)

Lagu
Mama (1964)
Bing (1973)
Kupu-Kupu Malam (1977)
Apanya Dong (1982)
Horas Kasih (1983)
Virus Cinta (1997)
Gang Kelinci
Romo Ono Maling
Rindu Setengah Mati
Adinda
Cinta
Jatuh Cinta
Pantang Mundur
Ayah
Marilah Kemari
Burung Kakaktua
Bapak Pembangunan

Filmografi

Minah Gadis Dusun (1965)
Di Balik Cahaya Gemerlapan (1976)
Inem Pelayan Sexy (1976)
Karminem (1977)
Rojali dan Juhela (1980)
Koboi Sutra Ungu (1982)

Teater
Operet Papiko (Persatuan Artis Pop Ibukota) (1972 - ???)
Operet Kupu Kupu (2006


Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

KATA MEREKA





Dra Hj Fatimah Adam 
(Ketua Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga Kalsel/ Pendidik)

 Hafal Lagunya di Luar Kepala 

 Saya sangat sangat suka dengan Titiek Puspa. Sejak masa sekolah terutama ketika SMA, kalau ada kesempatan menyanyi, saya pasti membawakan lagu beliau.
Apalagi keluarga saya menyukai seni sehingga kami memiliki koleksi album Titiek Puspa yang cukup lengkap.
Sampai sekarang pun kalau ada acara saya selalu menyanyikan lagi Titiek Puspa, saya hafal diluar kepala lho.
Misalnya Bing, Kupu-Kupu Malam dan sebagainya. Saya turut bangga memiliki seniman sekaliber beliau. Sebagai seniman, beliau mampu menuangkan sisi kehidupan nelalui lagu-lagu yang menyentuh.
Sebagia idola, beliau wanita luar biasa dan mau berbagi ilmu dengan cara mengkader penerusnya. Dengan demikian, tentu saja beliau memiliki sifat merakyat, peka terhadap segala hal yang menyangkut kehidupan ini.
Sebagai wanita, beliau luar biasa, tidak merasa bersaing dengan seniman lainnya. Mudah-mudahan semakin banyak seniman terutama yang perempuan yang mampu berkiprah dan melegenda seperti Titiek Puspa. 
tya

Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Patut jadi Teladan Kaum Perempuan



Lili Irianti Mala SH
(Pekerja Media/Caleg Partai Golkar)

Titiek Puspa memang legenda. Perempuan siapa yang tidak ingin seperti dirinya. Saya melihatnya di usia senja, 71 tahun, beliau tetap bisa menyuguhkan penampilan terbaik dan tetap cantik. Perilaku santun, torehan prestasi gemilang menjadikan ia patut jadi panutan khususnya kaum perempuan.
Di saat emansipasi perempuan atau era persamaan gender masih belum gencar digaungkan, Titiek Puspa dengan karya-karya emasnya seperti Bing, Gang Kelinci, Kupu-Kupu Malam, Bimbi dllnya sudah menunjukkan eksistensinya sebagai kaum perempuan yang memiliki prestasi yang tak bisa dianggap enteng.Bahkan beliau hingga saat ini tetap merupakan diva dari diva artis penyanyi di Indonesia, dengan segala aktivitasnya baik sebagai penyanyi,pencipta lagu hingga artis film 
 Perempuan Indonesia atau kaum ibu harus dorong untuk lebih sadar atas hal-hak mereka untuk mendapatkan persamaan hal dalam berbagai lingkup kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Lagu-lagu beliau selain Bing yang paling saya sukai juga Kupu Kupu malam baik lirik dan musiknya sangat menyentuh, tentang perjuangan seorang wanita malam yang mesti berjuang untuk menghidupi keluarganya. Dengan lagu itu jadi cerminan kita sebagai kaum perempuan untuk terus maju dan karya 
mr’s

Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Sangat Pantas Disebut Legenda


HM Karno 
(Anggota DPRD Kalsel/Caleg Partai Golkar )

Jika ditelisik, sebenarnya tidak terlalu banyak musisi Indonesia yang layak disebut legenda. Mungkin karya-karyanya bagus, tapi untuk bisa disebut legenda, di Indonesia masih bisa dihitung jari tangan. 
Tapi untuk disebut sebagai legenda, Titik Puspa masih sangat pantas.
Mbak Titiek yang sudah menembus usia 71 tahun bagi saya tergolong musisi yang tahan banting. Di era apapun, perempuan ayu ini bisa menyodorkan lagu-lagunya yang tetap enak dinikmati di masa kekinian. Perjalanan keseniannya pun tak berhenti sampai sekarang. Sementara musisi-musisi muda bermunculan, nama beliau tak begitu saja menghilang dari telinga para penggemarnya. Saya saja selalu nonton penampilannya baik itu di Banjarmasin ataupun di Jakarta ataupun di televisi . Dari seluruh lagu-lagu beliau yang paling saya senangi, terus terang lagu Bing memang paling saya senangi, baik irama dan liriknya sangat menyentuh. Beliau mampu mengekspresikan duka cita mendalam saat meninggalnya seniman besar sekaligus sahabatnya Bing Slamet melalui sebuah lagu.Kita doakan semoga Mbak Titiek semoga panjang umur
mr’s

Diterbitkan 12-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/

JADUL

Atas : Wiwiek Abidin di-tunggu-tunggu oleh masyarakat Banjarmasin

Tengah : Siti Rochani , penyanyi lagu2 Melayu yang taka sing lagi disana

Bawah : Lies Saodah sempat berkenalan dengan cowoq Kalsel 
 
O.M. PANCARAN MUDA & WIWIEK ABIDIN MENGHIBUR MASYARAKAT BANJARMASIN


PERTUNJUKAN musik yang dimeriahkan O.M. Pancaran Muda pimpinan Zakaria dengan penyanyi Wiwiek Abidin, Lies Saodah, Mansyur S, Dedy RM dan Salim ini di prakarsai oleh KONI Kalsel dalam rangka mencari biaya untuk memperbaiki Stadion 17 Mei, Banjarmasin.
 Bioskop Dewi malam itu cukup dipadati publik, meskipun harga karcis mahal: masing-masing Rp.2.000,- dan Rp. 1.000,-. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang terpaksa membeli karcis melalui calo, berhubung calo-calo ini tidak segan-segan memborong karcis.
 Biduan Deddy RM mendapat kesempatan tampil pertama dengan lagu “Hidup Untuk Cinta” dan “Harapan Hampa”. Stage-action-nya boleh juga; ngajak joget segala! Lies Saodah menyanyikan lagu “Kau Pergi Tanpa Pesan” dan “Kehancuran Cinta”. Gayanya mengundang tepuk sorak penonton. Pantas saja karena dia orang film. Mansyur S. dan Wiwiek Abidin terbilang penyanyi beken untuk lagu-lagu berirama Melayu. Mereka a.l. membawakan “Pengharapan”,”Gadis atau Janda”,”Boneka baru” dan “Seminggu da Malaysia”.
 Tampil Salim memegang mic membuat situasi tambah riuh oleh ledakan tawa hadirin. Dagelannya mengena di hati. Benar-benar kocak. Setelah acara beruntun dari bintang-bintang tamu, acara dilanjutkan dengan mengetengahkan juara-juara lagu-lagu Melayu 1974 Kalsel, a.l. Noutbatsyah, Siti Rochani dan Parman Andrias. Karena semua artis menyuguhkan lagu-lagu yang akrab sekali dengan penonton : ada yang senandung dan ada pula yang berirama joget, maka tidak jarang penonton dibuat latah; ikut-ikut naik kepentas untuk jingkrak-jingkrak berjoget dan goyang pinggul.
 Demikianlah pertunjukkan berlangsung dengan sukses. “Saya ketawa sampai keluar air mata, karena lucu dan dangdut!” kata Tante Rusmini, salah seorang hadirin memberikan komentar. (Hasby/Guntur)***

 
Sumber : Majalah Varia Nada Edisi181 Tahun 1974

Diterbitkan 12-02-2009
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Senin, 09 Februari 2009

Disiplin Antarkan Hj Kemah Umroh Gratis

102 Karyawan PDAM Donor Darah

DISIPLIN membayar rekening air bersih pada tanggal 1 – 5 awal bulan, tidak pernah menunggak atau bermasalah dalam kasus pencurian air, mengantarkan Hj Kemah warga Jl Banyiur Luar No 9 RT 10 Kecamatan Banjarmasin Barat -- meraih ibadah umroh gratis dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih.

Hj Kemah, salah satu dari 1.180 pelanggan teladan yang terpilih mengikuti undian dari 115.000 pelanggan air bersih PDAM Bandarmasih yang dilaksanakan Selasa (10/2) pagi, di ruang Direksi PDAM Bandarmasih. 
Selain Hj Kemah, mereka yang beruntung lainnya yakni Yuliana, warga Jl Rantauan Darat Gg Mufakat No 35 RT 1 Kecamatan Banjarmasin Selatan yang meraih satu sepeda motor Suzuki Spin , Abdullah warga Jl Veteran Simp 7 No 6 RT 29 Banjarmasin Timur meraih TV 29 inch.
Kemudian Siti Raudah Jl Bandarmasih Komp DPR Gg II No 23 B Rt 23 Banjarmasin Barat meraih kulkas, Sudiman Jl Veteran Gg Baru Ujung RT 32 No 32 Banjarmasin Timur meraih mesin cuci.  
Serta Norsyahlan warga Jl AKT Dalam Komp Buana Permai No 23 RT 26 Banjarmasin Utara yang beruntung meraih TV 21 Inch 
Selain itu, 19 pelanggan teladan lainnya dinyatakan berhak mendapat hadiah gratis pembayaran rekening air selama enam bulan berturut-turut, terhitung bulan Maret 2008.
"Kegiatan ini merupakan ungkapan rasa terimakasih kami dari PDAM kepada pelanggan yang telah dengan setia membayar tagihan rekening air tepat waktu. Terus terang, PDAM sangat terbantu dengan sikap arif para pelanggan ini, PDAM jadi memiliki cashflow untuk pembiayaan kegiatan-kegiatannya," ungkap Dirut PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin MSi, didampingi Dirtek, Ir H Muslih, Bagian Humas HA Taufiq dan Sumardji usai undian yang juga disaksikan wartawan .
Menurut Zainal khusus enam pemenang undian dari hadiah ke enam s/d utama, hadiah akan diserahkan langsung Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni di Aula PDAM Bandarmasih pada 17 Februari atau puncak HUT ke 36 PDAM Bandarmasih 
Undian pelanggan teladan sendiri merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan HUT PDAM Bandarmasih selama 36 tahun melayani air bersih di Banjarmasin. Sebelumnya sebagai bagian rangkaian HUT, selama sebulan mulai 2 Februari, PDAM memberikan layanan balik nama pelanggan secara gratis dan cuma-sama. 
Selain itu, PDAM juga memberikan potongan (diskon) hingga 25 persen bagi calon pelanggan pemasang baru 
Sementara itu,Masih dalam kegiatan rangkaian HUT, sama seperti tahun sebelumnya, sebagai bagian dari pelayanan sosial, karyawan PDAM Bandarmasih juga melakukan aksi donor darah. 
Tercatar 102 karyawan yang berpartisipasi menyumbangkan darahnya. 
mr’s
http://wartaputradayak.blogspot.com/
Diterbitkan 11-02-2009

Minggu, 08 Februari 2009

Jangan Kucilkan Eks Penderita Kusta

 27 Orang Telah Pulih
Banjarmasin, BARITO
Ketakutan banyak warga dengan adanya penyakit kusta, memang tidak terlalu berlebihan, namun eks penderita kusta ini yang telah dinyatakan pulih, tidak perlu ditakuti, dijauhi, atau dikucilkan.
Sebab menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Rosally Gunawan, penderita yang telah dinyatakan sembuh, tidak akan menularkan penyekitnya kepada orang lain.
Hingga tahun 2008 lalu, berdasarkan data yang ada pada pihak Dinas Kesehatan, di Banjarmasin para eks penderita Kusta berjumlah sebanyak 27 orang, dan sebagian di antara mereka telah dinyatakan sembuh total, sementara sebagian lainnya masih dalam proses penyembuhan.
Meski mereka telah dinyatakan pulih, mereka tetap diminta untuk tetap melakukan pengecekan ke puskesmas terdekat, sedangkan mereka yang masih dalam tahap proses penyembuhan, setiap minggunya diharuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas dan mengambil obat yang telah disediakan.
“Obat-obatan yang diberikan kepada para penderita kusta yang berobat ke puskesmas ini, kami berikan secara cuma-cuma,” ujar Rosally.
Diharapkan, para penderita ini, selalu aktif melakukan pemeriksaan diri ke Puskeksmas, hingga proses penyembuhan bisa dilakukan dan bisa lebih cepat untuk ditangani.
Kemudian, untuk warga masyarakat yang berdekatan atau berada satu wilayah dengan para penderita atau mereka yang telah sembuh, bisa kiranya tidak berpandangan negative, terutama dengan mereka yang telah sembuh, sebab jika mereka tidak diterima oleh masyarakat sekitar, maka itu akan semakin menambah beban mental mereka.

“Masyarakat harus memperlakukan mereka secara wajar, sebagaiman warga lainnya, dengan demikian mereka bisa merasa nyaman hidup bermasyarakat,” imbuhnya.Selain itu pula, dihimbau kepada para mantan penderita kusta, tidak perlu malu dan menjadikan penyakit ini sebagai aib, mereka harus bisa membuka diri serta harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan baik.

M-01/mr's

DITERBITKAN 09-02-2009 

  
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Hari Ini, Truk Jika Melanggar Langsung Ditilang

DILARANG : Untuk memberikan rasa nyaman bagi para pengguna jalan terutama di jam-jam sibuk pemko hari ini mulai memberlakukan larangan truk masuk kota pada jam-jam tertentu (Foto/Brt).
Banjarmasin, BARITO
Setelah melalui proses panjang, mulai dari sosialisasi, uji coba pemberlakuan, evaluasi, hingga penandatanganan surat keputusan, akhirnya Surat Keputusan Walikota yang mengatur tentang ketentuan jam operasional mobil barang (truk dan trailerr) dalam wilayah Kota Banjarmasin, hari ini resmi diberlakukan.
Pemberlakuan SK Walikota Nomor 12 tahun 2009 ini, diberlakukan aktif dalam rangka upaya pihak Pemerintah Kota, untuk memberikan rasa nyaman bagi para pengguna jalan terutama di jam-jam sibuk.
Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Kota Banjarmasin Rusdiansyah kepada wartawan mengatakan, larangan masuk kota bagi truk besar atau trailer ini, di mulai dari pukul 06.30 pagi hingga 19.30 malam, dan dimulai dari kawasan Jalan A Yani batas kota, Hassan Basry (batas kota atau jembatan Sungai Awang), Jalan Veteran (batas kota Sungai Gardu), jalan Sutoyo S pertigaan PHB, dan jalan Sutoyo S perempatan Pelambuan.
Khusus untuk angkutan truk sedang lokasi sama, masih diperbolehkan melintas, hanya saja berlaku setelah pukul 09.00 pagi, kecuali di Jalan A Yani dan pada pukul 15.00 hingga 18.00..
Sebelum aturan ini diberlakukan, menurut Rusdi, pihaknya telah memasang rambu-rambu peringatan di lima titik batas kota atau pintu masuk kota Banjarmasin.
Dalam pemberlakuan secara aktif ini, pihak Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi serta Satuan Polisi Lalu Lintas Poltabes Banjarmasin, bersama-sama menurunkan petugas, guna mengawasi dan mensukseskan pemberlakuan aturan ini, dan para petugas gabungan ini akan ditempatkan di titik-titik pintu masuk kota.
Saat dipemberlakuan, jika di lapangan ditemukan adanya pelanggaran oleh para pengemudi, maka pihak terkait, dalam hal ini kepolisian akan langsung melakukan penilangan.
Sebelumnya Walikota Banjarmasin H A Yudhi wahyuni mengatakan, dibuatnya aturan ini adalah untuk kepentingan bersama, dan ia berharap tidak ada salah satu pihak, baik atas nama pengusaha atau sopir angkutan yang merasa dirugikan, karena walau bagaimanapun dispensasi juga tetap diberikan, aturan sendiri dibuat karena Kota Banjarmasin saat ini, memang belum mempunyai aturan yang jelas.
Dengan aturan ini diharapkan, kemacetan arus lalu lintas dalam wilayah Kota Banjarmasin bisa di minimalisir.M-01/mr’s  

Diterbitkan 09-02-2009

http://wartaputradayak.blogspot.com

Kamis, 05 Februari 2009

The Legend


DITERBITKAN : 05-02-2009

Koes Plus 

Pelopor Musik Pop Indonesia

KOES PLUS adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal dua anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif.
Perjalanan karir
Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock 'n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.

Era Orde Lama

Pada Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di LP Glodok, kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri, datang menyusul. Adik Alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih "mangan ora mangan kumpul" ketimbang berpisah dari saudara-saudara tercinta. Adapun kesalahan mereka adalah karena selalu memainkan lagu - lagu The Beatles yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan tanpa dasar hukum dan cenderung mengada ada, mereka dianggap memainkan musik "ngak ngek ngok" istilah Pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, "Didalam Bui", "jadikan aku dombamu", "to the so called the guilties", dan "balada kamar 15". 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas

net/mr's.

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.
Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.
Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh lewat group Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.

net/mr’s

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Kakek dan Cucu di Panggung Koes Plus


Ingat jaman 70-an, waktu kita muda-mudi?," tanya Yon Koeswoyo di atas panggung. Sontak penonton serempak menyahut, "Tapi sayang banyak salah jalan". Hits ini mewarnai kemeriahan panggung nostaligia selama tiga jam lebih di Balai Sarbini, Jakarta, tadi malam.
Konser Tiga Generasi Koes Plus, itulah tajuk pertunjukan kelompok musik legendaris di era 1970-an. 
Meski hanya Yon yang benar-benar Koes Plus asli, penonton tetap antusias menantikan lagu-lagu jaman dulu. Selain Yon, tampak Muri, sang penggebuk drum. Ia cuma menonton di deretan kursi paling depan.
Konser ini juga menampilkan dua generasi brcitarasa Koes Plus. Tampil grup band Junior dan T-Koes yang sebelumnya membuka acara. Junior yang terkenal lewat lagu Koes Plus berjudul Bujangan yang dimainkan ulang membawa Damon, anak almarhun Tony Koeswoyo ikut bermain.
Beberapa lagu lawas dibawakan Yon bersama band pengiringnya. "Kita kasih Manis dan Sayang," ujarnya bersemangat. Tak cuma Manis dan Sayang, masih ingatkah lagu Kolam Susu dan Pelangi yang kembali dinyanyikan. Tak ketinggalan, tembang Bis Sekolah yang ditunggu-tunggu penonton juga dilantunkan. 
Kehadiran Koes Plus memang dinanti pengemarnya yang pernah muda di jamannya. Kursi penonton didominasi mereka yang berusia 30 tahun ke atas. "Koes Plus memang nggak ada matinya," teriak Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Daud, yang malam itu hadir.
Adhyaksa Daud memberi penghargaan kepada Yon Koeswoyo dan Muri, masing-masing sebagai vokalis dan drumer. Sisa personel Koes Plus ini dianggap sukses mempertahankan legenda musiknya hingga ke anak cucu, dengan munculnya Koes Plus Junior dan T-Koes
temp/mr’s
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Kata Mereka



 Ir H Khairuddin Anwar MSi
(Wakil Ketua HAKI Kalsel)


“Teringat Konsernya di Lapangan IKIP”

Membicarakan Koes Plus bagi, Wakil Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Kalsel ,Ir H Khairuddin Anwar MSi, benaknya membayang ke Lapangan IKIP Jl Veteran Banjarmasin.
 Saat itu, mantan Kadis Kimprasko Banjarmasin yang masih duduk di bangku SMP lebih kurang 30 tahun silam atau tepatnya tahun 1969 sempat menyaksikan konser salah satu legenda group musik pop Indonesia itu “Wah seru sekali waktu itu, maklum nontonnya gratis, saya datang hanya sarungan dari rumah bersama teman-teman (waktu itu rumahnya di Jl Kuripan, red) “ kenang mantan Kepala Bappeko Banjarmasin ini.
Dikatakan pria yang kini aktif bergerak di bidang usaha entertainment ini., kekuatan Koes Plus selain aransemennya yang kompak, lebih dari itu liriknya langsung menyentuh nurani masyarakat, lugas dan sederhana “Contoh lagu Pelangi, Kolam Susu,Muda-Mudi dll” sebut ahli konstruksi yang mendapat sertifikat dari HAKI Pusat ini
Bahkan saking ngebet dengan Koes Plus, Khairuddin yang juga piawai bermain keyboard ini betah mengulik komputernya mendown load tembang-tembang Koes Plus yang belum dikoleksinya”Saya pinjamkan hasildown load ke teman (Irwan Gonadi, red) yang juga hobi lagu-lagu Koes Plus,wah dia bilang satu malam mendengarkan lagu Kose Plus saja”pungkas Khairuddin yang mengaku memiliki kenangan khusus dengan tembang Kisah Sedih di Hari Minggu.  
mr's

“Mereka Belum Tergantikan”


Drs H Bambang Bhudiyanto,MSi

(Asisten II Ekobang Pemko Banjarmasin)

Bagi Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemko Banjarmasin Drs H Bambang Bhudiyanto, MSi yang pernah merasakan kejayaan Koes Plus era 70-80 an, menurutnya diantara seluruh group band pop di Indonesia, Koes Plus masih belum tergantikan.
Kelebihan dari Koes Plus terang mantan kadis infokom ini, sejak masih bernama Koes Bersaudara hingga Koes Plus yakni kekompakan,produktivitas dalam mencipta lagu yang dibuktikan dengan album-album mereka yang kadang dengan versi musik lain seperti keroncong misalnya “Mereka lah pelopor musik pop di negeri ini, selain Panber’s , The Rollies, The Mercy’s dll. Pelopor , karena di era 70 an, generasi muda seperti kami sedang ‘terbius’ dengan musik-musik underground yang ditawarkan supergroup dunia seperti Deep Purple,Led Zeppelin dll. “ kenang Bambang Bhudiyanto kepada Barito Post
Diantara hits-hits Koes Plus, Bambang mengakui Lagu Nusantara I s/d IV merupakan tembang yang paling disukainya saat itu. Dengan musik yang sederhana namun lirik yang kuat, Koes Plus mampu membangkitkan semangat kecintaan terhadap tanah air 
Apalagi saat itu generasi muda sedang gandrung membikin genk-genk jalanan untuk sekadar memperlihatkan identitas diri, demikian pula halnya Bambang Bhudiyanto bersama teman-teman SMA nya yang membentuk Genk bernama Tambuno.” Dan saat Koes Plus konser di Banjarmasin di Lapangan Merdeka, kita ramai-ramai nonton, pokoknya seru saat itu , Koes Plus memang is the best”pungkas mantan kadis pendidikan ini
mr’s

“Wajar Mendapat Penghargaan Menpora”


Masudji (Gubib) Luran

(Tokoh Masyarakat Bartim)

Bagi Masudji Luran, salah satu tokoh masyarakat Barito Timur (Bartim) yang bermukim di Banjarmasin, Koes Plus ada type group band yang disukai dari generasi muda era 70 an hingga generasi muda era sekarang “Seperti lirik lagu mereka oh penyanyi tua lagumu sederhana… banyak penggemarnya “ ujar pria yang akrab disapa Gubib Luran ini kepada Barito Post

Menurut putra mantan Ketua DPRD pertama Barito, C Luran ini dari generasinya hingga anak-anaknya, lagu-lagu Koes Plus tidak pernah membosankan. Senandungnya berkesan baik dan bisa menghibur siapa saja dikala suka dan duka, bujangan ataupun keluarga. “Saya yakin kiranyaaset warisan terbaik yang patut dilestarikan di negeri timur ini salah satunya adalah Koes Plus.”paparnyaDia mencontohkan saat Konser 3 Generasi pada 31 Januari 2009 tadi, hal itu menurutnya sangat positif karena jarang sang legenda musik indonesia seperti koes plus menjadi turunan koes plus pembaruan atau junior,”Wajar saja menpora memberikan penghargaan kepada Koes Plus atas kontribusi mereka dalam menanamkan rasa cinta Tanah Air melalui musik.”pungkas pekerja swasta yang mengaku pernah menyaksikan kehebatan Koes Plus sewaktu di Banjarmasin pada tahun 70-an

mr’s

JADUL




Festival Folk Song’74 di Banjar Raya

DEMAM folksong yang melanda Banjarmasin, nampaknya hingga kini belum mereda. Bahkan boleh dibilang menunjukkan grafik menaik. Buktinya ? Beberapa hari setelah Lebaran Idul Fitri yang lalu, 14 grup remaja telah melibatkan dari dalam suatu kesibukan, berantusias lagi mensukseskan festifal.
Penyelenggaraanya di pusatkan di Banjar Raya. Sebab, di sana selain tempat rekreasi, juga paling representatif untuk mengadakan “open show” di siang bolong. Di bawah pepohonan nan rindang, didirikan sebuah panggung terbuka dengan sekedar menyediakan beberapa buah kursi untuk undangan khusus. Penonton lain cukup “berdikari” alias berdiri di atas kaki sendiri saja atau mencari tempat duduk di rerumputan hijau. Relax dan santai!
Animo dan simpati penonton “lumayan” juga banyaknya. Sebab di samping hari itu adalah hari libur atau Minggu, tidak kurang pula artinya masalah bayaran masuk yang cukup murah. Cuma Rp. 100,- rata-rata!
Dewan Yuri Festifal Folksong 1974 ini terdiri dari Drs. LP Lambut, BG Subagio, Bujang Sahari, RA Wahab dan Anang Ardiansyah.
Setiap grup tampil di stage “diwajibkan” membawakan 3 buah lagu berturut-turut, yaitu sebuah lagu wajib, sebuah lagu pilihan dan sebuah lagu bebas!
Akhirnya dalam Festifal ini berhasil keluar sebagai peserta terbaik, masing-masing : ANGEL GROUP dipimpin Yasminda Nora dengan lagunya “Tambangan Balarut”, “Berbende-bende” dan “Melati dari Jayagri”; FEKON UNLAM dipimpin Sallyanty Ariffin dengan lagunya “Anak Pipit”, “O Inane Keke” dan “Rimba Jati”; VERA’S GROUP dipimpin HUSNI AC dengan lagunya “Marista”,”Pinang Muda” dan “Melati dari Jayagiri”. Kemudian disusul oleh group BANJAR REMAJA dipimpin Titiek Subardjo dengan lagunya “Marista”, “Jali-jali” dan “Rentak 106”; CANTA’S GROUP dengan lagunya “Tambangan Balarut”, “O Ulate” dan “Teratai Putih”; KUDA JINGGA dipimpin Adjim Arijadi dengan lagunya “Anak Pipit”, “Suara Gendang Bertalu” dan “Mengapa”. Sedangkan yang terakhir atau juru kunci adalah group BHAYANGKARA dipimpin Didiek Suwardi dengan lagunya “Marista” “Turi-turi Putih” dan “Teratai Putih”.
Para penonton selain menyaksikan Festifal, juga dapat melihat tari-tarian anak Hippindo, mendengarkan alunan suara Juara I BR/TVRI 1974, lawak dan demonstrasi musik grup band Bhayangkara II ex Kalteng.
Hanya sangat disesalkan dan disayangkan sekali, waktu mulainya terlalu mulur. Seyogyanya dimulai jam 09.00 tahu-tahu ngulur ke jam 11.30 baru bisa star. Sound-system-nya juga kurang beres! Sering macet dan “nging-nging”.
Betapa mendongkolnya perasaan penonton kala itu, jelas dapat dilihat pada raut mukanya yang telah berpayah-payah menunggu hingga jam 16.00 lewat.
Memang dibandingkan dengan sukses yang telah dicapai Panitia, dapat menghimpun grup-grup remaja dalam Festival ini, maka segala kekurangan dan ketidak beresan tersebut di atas dapat saja dimaafkan.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua

Sumber : Majalah Junior Edisi 35 Tahun 1974


Harian Barito Post menerima sumbangan tulisan dari pembaca yang mungkin memiliki cerita-cerita unik atau nostalgia mereka di jaman dulu (jadul) plus foto-foto nostalgia, yang akan kami tampilkan. Maksud kami tak lain tentu saja melalui rubrik ini pembaca kami (siapa tahu) bisa kembali menjalin silaturrahmi dengan teman-teman di masa dulu. Silahkan dikirim via e-mail : baritopost@yahoo.com

Rhoma “Satria Bergitar” Irama


DITERBITKAN : 29-01-2009

RADEN  Oma Irama atau biasa dipanggil Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 62 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".

Sekilas

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film disumbangkan untuk, antara lain, masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama karirnya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com

Pandangan Agama

Rhoma Irama dikenal sebagai seorang pendakwah dan pengkhotbah muslim dan ketua umum Forum Umat Islam (FUI), sebuah organisasi keagamaan yang tidak berpihak kepada partai manapun.
Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).
Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Bang Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.
Sebagian besar lagu Rhoma Irama bernafaskan Islam dan semangat humanisme, hal ini didasarkan dari latar belakang Rhoma sendiri yang sangat giat belajar agama.


Keluarga
Rhoma menikahi Veronica pada 1972, seorang wanita Nasrani yang menjadi muslim setelah dinikahinya, yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27), dan Romy (26). Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985.
Sebelum bercerai, sekitar setahun sebelumnya, Rhoma menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita Nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya — lawan mainnya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.
Pada tanggal 2 Agustus 2005, Rhoma mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya.
Veronica sempat menikah kembali (1991) kemudian sang suami yang seorang pejabat meninggal, Veronica sendiri meninggal di tahun 2005 dengan mengalami berbagai penyakit, anak-anaknya mengakui pada pers selama Veronica sakit Rhoma Irama lah yang menanggung semua biaya perawatan hingga ke Singapura mengingat Veronica bukan lagi artis yang produktif dan telah menjadi janda karena suaminya telah meninggal. Keluarga mencatat bahwa Rhoma tetap berperan dalam keluarga tersebut.
Pada saat Rhoma Irama digerbek oleh wartawan di Apartemen bersama Angel Lelga sebenarnya keduanya telah menikah secara siri, otak dibalik pengebrakan tersebut adalah Yati Octavia dan suaminya Pangky Suwito yang juga tinggal di Apartemen Semanggi dan turut hadir bersama wartawan pada saat pengebrekan. 
net/mr’s

Biodata
Lahir 11 Desember 1946 (umur 62)
Asal Tasikmalaya, Indonesia
Genre Dangdut
Pekerjaan Penyanyi, Aktor
Situsweb http://www.rajadangdut.com



Diskografi
(belum lengkap)


Ke Bina Ria (1974)
Joget (1975)
Penasaran (1976)
Hak Asasi (1977)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Berkelana (1978)
Rupiah (1978)
Begadang (1978)

Filmografi
Oma Irama Penasaran (1976)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Darah Muda (1977)
Rhoma Irama Berkelana I (1978)
Rhoma Irama Berkelana II (1978)
Begadang (1978)
Raja Dangdut (1978)
Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979)
Perjuangan dan Doa (1980)
Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
Badai Diawal Bahagia (1981)
Satria Bergitar (1984)
Cinta Kembar (1984)
Pengabdian (1985)
Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
Menggapai Matahari I (1986)
Menggapai Matahari II (1986)
Nada-Nada Rindu (1987)
Bunga Desa (1988)
Jaka Swara (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Tabir Biru (1994)