Rabu, 27 Agustus 2008

PDAM Kembali Raih Wajar Tanpa Pengecualian


Kenakan Tarif Penyusutan Perkecil Keuntungan
Banjarmasin, BARITO
Jajaran Direksi, Staf dan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin kembali membuktikan tingkat kinerja dan keuangan perusahaan daerah itu yang berkondisi baik
Hal itu terbukti untuk kesekian kalinya, pabrik air bersih milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin itu meraih predikat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel)
. Predikat itu diberikan BPKP setelah melakukan audit terhadap laporan keuangan PDAM Bandarmasih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007.
Disana disebutkan, laporan keuangan yang diaudit BPKP terdiri dari neraca, laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Baca : Tabel Laporan Keuangan Tahun 2007 di halaman 9) Disebutkannya, neraca PDAM Bandarmasih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 ditutup dengan jumlah aktiva serta kewajiban dan ekuitas sebesar Rp508,771 juta. Ini berarti terjadi peningkatan dari tahun 2006 yang berjumlah Rp506,723 juta
Sementara laporan laba rugi menunjukkan saldo laba sebelum pajak penghasilan badan sebesarRp237 juta sementara tahun 2006 Rp5,5 miliar .
Dengan demikian laba tahun 2007 menurun dibanding laba tahun 2006
Dalam penjelasannya kepada para wartawan kemarin, Dirut PDAM Bandarmasih, Drs H Zainal Arifin, MSi mengatakan, menurunnya laba dari yang direncanakan selain disebabkan oleh adanya penyerahan pipa transmisi distribusi, juga disebabkan perubahan tarif penyusutan atas Aktiva Transmisi Distribusi dari 10% menjadi 12,5 % .
Dimana pada laporan tahun 2006 sebelumnya penyusutan aktiva transmisi distribusi lebih kurang Rp10,17 miliar bebannya meningkat menjadi Rp17,9 miliar .. Aspek lainnya, jika tahun 2006 lalu diakui auditor, Instalasi Pengolahan Air (IPA) 500 lt penyusutannya hanya 3 bulan sejak diresmikan bulan Oktober atau Rp2,4 miliar, pada tahun 2007 ini sudah diperhitungkan 1 tahun penuh hingga menjadi Rp4,8 miliar. Total biaya penyusutan dan bunga untuk tahun 2006 Rp27,8 miliar dan untuk tahun 2007, beban penyusutan meningkat jadi Rp32,1 miliar “Diketahui saat ini terus membangun jaringan layanan distribusi air bersih, termasuk di Kelurahan Mantuil dan Basirih. Insya Allah diakhir tahun 2009 target cakupan pelayanan 98% akan tercapai”pungkas mantan kabah humas pemko ini
mr’s

DITERBITKAN 27-08-2008
http://wartaputradayak.blogspot.com/