Senin, 01 September 2008

Cermati Daftar Calon Tetap


SEMINAR - Kordinator Gerakan Anti Politisi Busuk (Gerantipolbus) Kalsel, H Agusfianoor JA bersama narasumber Ketua Presidium Gempar yang juga Direktur LBH Banjarmasin, Yanuaris Frans SH, Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kalsel Sohibul Fadillah, dan Ketua KPU Kota Banjarmasin Murjani ST (foto : mer’s/brt)
.

Kampanye Anti Politisi Busuk Terus Digelorakan
Banjarmasin, BARITO
Kordinator Gerakan Anti Politisi Busuk (Gerantipolbus) Kalsel, H Agusfianoor JA, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencermati daftar calon tetap (DCT) legislatif yang akan diumumkan 13-30 Oktober mendatang.
Dengan begitu, kata Agusfianoor, masyarakat akan tahu siapa-siapa yang termasuk dalam kategori politisi busuk dan tidak memilihnya saat pemilu nanti. "Kita harus mendiskusikan siapa saja yang masuk dalam daftar itu hingga ke kampung-kampung, di kelurahan-kelurahan. Kita juga harus identifikasi mana saja yang masuk dalam daftar politisi busuk," kata Agusfianoor kepada wartawan, di sela-sela Seminar Anti Politisi Busuk, Antara Harapan dan Kenyataan di Hotel Batung Batulis, Sabtu (30/8).
Menurut Agusfianoor , setelah KPU mengumumkan daftar calon tetap, masyarakat harus mencermati dan bisa menentukan mana yang busuk dan mana yang tidak. "Saat ini terindikasi ada caleg-caleg yang terkait masalah hukum atau ijazahnya bermasalah, juga angggota dewan yang selama ini hanya datang duduk, diam duit dan kembali mencalonkan lagi ini patut diperhatikan masyarakat,“ himbaunya.
Dalam seminar yang dihadiri puluhan aktivis mahasiswa dan LSM itu, sebagai narasumber yakni Ketua Presidium Gempar yang juga Direktur LBH Banjarmasin, Yanuaris Frans SH, Ketua Komisi Indipenden Pemantau Pemilu (KIPP) Kalsel Sohibul Fadillah, dan Ketua KPU Kota Banjarmasin Murjani ST.
Sementara itu menurut Ketua KPU Kota Banjarmasin, Murjani ST, setelah pendaftaran calon anggota legislatif yang berakhir 19 Agustus 2008 lalu, saat ini sedang dilakukan proses penelitian terhadap syarat pengajuan calon oleh partai dan syarat setiap calon itu sendiri.
Terkait dengan kegiatan kampanye politisi busuk papar Murjani sebenarnya ada ruang bagi masyarakat untuk memberikan tanggapan pada saat diumumkannya daftar pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap (DPT) .”Namun masyarakat juga jangan terpaku dengan DPS dan DPT saja, sebab seorang anggota dewan meski dia sudah dilantik, jika memang terkait proses hukum, misalnya dia bisa digugurkan,” pungkasnya.
mr’s

01-09-2008

Pasar Wadai Ramadhan di Banjarmasin


LEPAS BALON : Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin Hj Emmy Mariani Tajuddin disaksikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel Ir Hj Hayatun Fardah melepaskan balon usai peresmian Pasar Wadai Ramadhan oleh Gubernur Kalsel (berita dan foto terkait di halaman 1). (foto: nasrulah/brt)

Jadi Objek Wisata Kuliner
Banjarmasin, BARITO
Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Drs.Rudy Ariffin, menyatakan, pasar Wadai Ramadhan (Ramadhan Cake Fair) yang berlangsung setiap bulan Ramadhan di Kota Banjarmasin dinyatakan sebagai objek wisata kuliner di wilayah Kalsel.
Karena dianggap sebagai wisata kuliner maka keberadaan Pasar Wadai Ramadhan akan terus dipublikasikan ke penjuru tanah air dan penjuru dunia dalam kaitan memancing minat wisatawan datang ke Banjarmasin, kata Rudy Ariffin ketika membuka secara resmi Pasar Wadai Ramadhan di Banjarmasin, Senin petang.
Menurut Rudy Ariffin yang merupakan putra asli suku Banjar tersebut, menganggap keberadaan pasar Wadai dinilai sebagai objek wisata kuliner lantaran di lokasi ini dijual aneka ragam makanan dan minuman khas suku Banjar Kalsel.
Sebagian kue yang dijual itu jarang ditemukan di hari biasa kecuali di bulan Ramadhan seperti wajik, bingka, lamang, sarimuka, putri malu, kraraban,amparan tatak, papare, kelepon, kikicak, bingka barandam dan kue lainnya.
Melihat banyaknya kue tradisional yang khas tersebut, maka pasar wadai Ramadhan tidak hanya diminati kaum muslimin saja, tapi juga oleh warga non-muslim serta kalangan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Melihat kekhasan atraksi wisata dan juga atraksi budaya pasar wadai ini maka keberadaanya sudah menjadi event wisata tahunan dan bagian dari kalender kebudayaan Kalsel, kata Rudy Ariffin.
Gubernur Kalsel juga berharap pasar wadai dapat memenuhi kebutuhan untuk berpuka puasa kaum muslimin di wilayah ini, karena itu diingatkan kepada para pedagang agar memperhatikan segala aspek, seperti stabilitas harga, kebersihan, kesehatan, kualitas, serta variasi produk dagangan. "Bila pedagang bisa menjaga segala aspek tersebut di atas maka lokasi ini benar-benar akan memancing para pembeli, pada akhirnya mampu menjadikan pasar wadai sebagai lokasi wisata kuliner bagi semua orang," katanya.
Walikota Banjarmasin, Haji Yudhi Wahyuni menuturkan (Pemko), Banjarmasin melalui kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat kembali menggelar event wisata tahunan, Pasar Wadai Ramadhan di pusat kota Banjarmasin untuk memancing kunjungan wisatawan.
Pasar wadai (kue) ini sudah menjadi kalender kepariwisataan yang terus dipromosikan sebagai atraksi wisata, budaya, dan keagamaan.
Menurutnya, pegelaran pasar wadai tahun inipun, bukan semata kegiatannya sebagai ajang penjualan kue dan penganan lainnya, tetapi kegiatannya tetap dipadukan dengan atraksi seni budaya bernuansa kedaerahan Kalsel, serta nuansa keagamaan Islam.
Sebagai atraksi wisata, budaya, dan agama, maka lokasi pasare wadai akan didesain sedemikian rupa dengan tetap lebih menonjolkan kebudayaan daerah dan keagamaan, dimana kue-kue yang dijual sebagian besar produk lokal atau kue tradisional, bahkan diantaranya ada yang hampir punah. "Makanya, kebaradaan pasar wadai ini juga bisa menjadi ajang nostalgia orang-orang suku Banjar, baik yang ada di Kalsel, maupun yang ada di luar Kalsel, seperti dari Pulau Jawa atau Tembilahan Provinsi Riau yang datang khusus untuk menikmati kue-kue nostalgia tersebut," tuturnya.
Berdasarkan catatan, keberadaan pasar wadai Ramadhan di Banjarmasin tersebut dimulai pada tahun 1985, ketika walikota Banjarmasin saat itu, Haji Kamarudin yang melihat begitu banyaknya penjual wadai di berabagai sudut kota saat puasa yang bukan saja semrawut tetapi juga merusak pemandangan.
Oleh karena itu, atas kebijakannya kemudian para pedagang wadai tersebut dikumpulkan menjadi satu lokasi yang pertama berada di Jalan RE Martadinata. Dengan berkumpulnya pedagang wadai itu memperoleh sambutan positip masyarakat Umat Islam karena memudahkan mereka mencari hidangan berbuka puasa.
Tetapi respon cukup menarik justru datang dari kalangan wisatawan, dimana banyak sekali kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut. Akhirnya oleh Pemko Banjarmasin bahkan oleh Pemprop Kalsel, lokasi itu lebih dikembangkan yang tak sekedar tempat berjualan tetapi sebagai atraksi wisata tahunan dan atraksi budaya hingga populer sampai sekarang.
dikutip dari Antara

01-09-2008

Pengambil-alihan Pengelolaan Fasilitas Umum SA Matang


Drs H Alwi Sahlan, MSi

Pemko tak Hitung Untung Rugi

Banjarmasin, BARITO
Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin un0tuk mengambil-alih pengelolaan fasilitas umum Sentra Antasari yang kondisinya saat ini makin memprihatinkan karena tidak terawat sudah dipikirkan secara matang.” Pemko tak menghitung untung rugi, karena pengambil-alihan ini sifatnya pelayanan publik” terang Ketua Tim Persiapan Pengambil-alihan Fasilitas Umum SA, Drs H Alwi Sahlan, MSi kepada wartawan, Senin (1/9) di ruang kerjanya.
Menurut Wakil Walikota Banjarmasin ini, ada 17 fasilitas umum di pusat grosir terbesar di Kalsel itu yang akan diambli-alih oleh pemko. Diantaranya pengelolaan parker, kebersihan, keamanan, listrik (harus balik nama dulu ke pemko, red) air bersih dll “Untuk listrik memang sebelumnya sudah dianggarkan di APBD murni, untuk pengelolaannya sudah dianggarkan di ABT tahun ini” beber Alwi Sahlan.
Kalau sebelumnya Pemko Banjarmasin belum bersedia mengelola pusat perbelanjaan itu ini menurutnya tak lebih karena belum tersedianya anggaran saat itu
Rencananya, sambung Alwi Sahlan, konsep berita acara tersebut akan dibawa kepada Direktur Utama PT Giri Jaladhi Wana (PT GJW), Stefanus Widagdo, sebagai perwakilan investor. Jika konsep itu disetujuinya, maka saat itu juga pengambilalihan Sentra Antasari dilakukan."Rencananya, minggu depan kita menemui Widagdo untuk membicarakannya. jika konsep itu diterima, maka saat itu juga pengelolaan Sentra Antasari jadi tanggung jawab kita," kata Alwi Sahlan
Beberapa pedagang di Sentra Antasari kepada Barito Post berharap Pemko Banjarmasin bisa lebih baik dibanding PT GJW jika mengelola pusat perbelanjaan itu.”Siapapun yang mengelola yang penting bagi pedagang lebih baik dari dulu” tukas H Yani, salah seorang pedagang, kemarin
mr’s

01-09-2008

“Sakadup” Pelabuhan dan Terminal Dapat Kelonggaran


H A Yudhi Wahyuni Usman SE

Pol PP Siapkan Regu Berpakaian Preman
Banjarmasin, BARITO
Meski penerapan Perda Nomor 4 Tahun 2005 tentang larangan kegiatan pada Bulan Ramadhan melarang bagi aktivitas warung sakadup dan restoran buka di siang hari, namun khusus untuk kawasan pelabuhan dan terminal warung “sakadup” boleh beroperasi”Ya pemko memberikan dispensasi di kawasan pelabuhan dan terminal (yang terkait urusan angkutan pelabuhan, red ), diluar itu semuanya dilarang” tegas Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman, SE kepada wartawan, di hari pertama Ramadhan, Senin (1/9).
Kelonggaran itu diberikan terutama memberikan fasilitas bagi mereka yang bekerja dengan fisik dan terkategori berat –seperti pekerja pelabuhan, buruh, musafir yang merasa tak bisa meneruskan puasa dalam safarnya
Meski kelonggaran diberikan, namun Yudhi Wahyuni mengharapkan para pemilik warung tetap mengoperasikan warungnya tidak secara terbuka atau terang-terangan, misalnya ditutup dengan tenda dsb
Sementara itu Kasubdin Operasional dan Penertiban Pol PP Kota Banjarmasin, Drs Nazamuddin mengatakan, pada hari pertama ini Pol PP masih melaksanakan tahap sosialisasi sebelum operasi yustisi digelar .”Kita sudah menyebarkan leaflet termasuk dialog interaktif di radio-radio” bebernya.
Untuk operasi yustisi yang digelar ini Pol PP menyiapkan empat regu dibantu aparat kepolisian, dimana satu regu diantaranya berpakaian preman yang sebelumnya akan melaksanakan penyisiran dan pengintaian terlebih dahulu. “Operasi dilaksanakan setiap saat dan bisa dilakukan secara mendadak, mengapa kita juga menyiapkan regu berpakaian preman, ini mengantisipasi bocornya jadwal yustisi” akunya.
Hal ini sambung Nazamuddin berbekal pengalaman tahun lalu, dimana tidak menutup kemungkinan para pemilik warung sendiri memiliki “intel” nya di Pemko Banjarmasin atau keluarga, rekan atau kerabat nya yang PNS.
Meski demikian dia tetap berharap tahun ini tidak terjadi pelanggaran, karena dengan demikian ini artinya kesadaran masyarakat semakin tinggi.
mr’s

01-09-2008

Pertahankan Kinerja PNS Selama Ramadhan


Drs H Didit Wahyuni
Banjarmasin, BARITO
Para PNS di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin diminta untuk tetap bersemangat dalam bekerja meski dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhannya. Jangan mentang-mentang berpuasa, semangat kerja malah mengalami penurunan dibandingkan hari-hari biasanya.
Hal itu disampaikan Sekdako Banjarmasin Drs H Didit Wahyuni kepada wartawan di hari pertama Ramadhan bagi PNS di lingkungan Pemko Banjarmasin, Senin (1/9)
Didit Wahyuni menambahkan meskipun berpuasa, para PNS tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana biasa, termasuk kewajiban apel pagi . "Bahkan di bulan Ramadhan, setiap amalan dilipatgandakan oleh Allah. Untuk amalan sunnah akan bernilai wajib di sisi Allah. Dan amalan wajib akan Allah lipat gandakan menjadi 70 kali ganda” urai pejabat yang dikenal religius ini
Sebab itulah menurut dia, antara beribadah dengan menjalankan tugas melayani masyarakat harus bisa sejalan dengan baik.” Bekerja melayani masyarakat itu juga adalah ibadah, karenanya tidak ada alasan bagi PNS untuk loyo bekerja dalam bulan Ramadhan ini," tegasnya lagi
mr’s

02-09-2008