Kamis, 11 September 2008

Operasi Yustisi Jaring Pengedar Miras



Seorang PNS Kepergok Makan di Warung
Banjarmasin, BARITO
Memasuki hari ke 11 Operasi Yustisi Penegakan Perda Ramadhan yang dilancarkan aparat gabungan Satuan Pol PP dan Poltabes Kota Banjarmasin makin intensif saja .
Tak hanya para pemilik warung makanan dan pembeli yang terjaring, namun operasi juga berhasil menjaring seorang pengedar minuman keras (miras) di kawasan Jalan Niaga Timur (kawasan Pasar Sepeda).
Menurut Kepala Dinas Satuan Pol PP Kota Banjarmasin, Drs H AchmadGazi melalui Kasubdin Operasional dan Penertiban, Drs Nazamuddin, awalnya operasi yustisi menyusuri kawasan di Niaga Timur terkait laporan masyarakat bahwa warung Soto Lamongan tetap melayani pembeli secara diam –diam “Kami sebelumnya memang pernah menindak-lanjuti laporan itu, namun saat kami tiba pintu warung sudah tergembok,kami menduga mereka memiliki orang-orang yang melapor duluan disaat kami bergerak” ujar Nazamuddin, kepada Barito Post.Kamis (11/9)
Tak kalah akal, tim yustisi kemudian mengatur strategi melalui pintu belakang. Hasilnua mereka menemukan bekas –bekas piring dan gelas yang sudah terpakai untuk melayani pembeli yang makan di warung itu. “Selain itu salah satu pelayan disana juga kepergok makan” ujar pejabat yang dikenal tegas ini.
Nah, nampaknya disela-sela operasi aparat Poltabes juga bergerak di kawasan itu dan berhasil mengamankan seorang pengedar miras lengkap dengan barang bukti bermacam-macam merk “Informasinya aparat Poltabes sudah mengincarnya dan menjadi target operasi (TO)” paparnya.
Sementara itu, operasi yustisi juga berhasil menjaring seorang PNS yang kepergok makan di sebuah warung di Jalan Perintis Kemerdekaan (dibawah eks bioskop Merdeka) . PNS yang belakangan diketahui PNS dari Pemprov Kalsel itu pun ikut dijaring bersama salah seorang pembeli dan pemilik warung”Ya kita sangat menyesalkan ada seorang aparat PNS yang mestinya memberikan contoh yang baik” sesal Nazamuddin yang mengaku mengetahui PNS itu berasal dari pegawai pemprov saat menyingkap jaket yang dikenakannya. Sayangnya dari seluruh hasil operasi Nazamuddin mengaku lupa nama-nama mereka yang terjaring, karena keburu dibawa ke Poltabes Banjarmasin untuk dilakukan pendataan dan proses selanjutnya menjalani siding tipiring
mr’s

12-09-2008

PDAM Bandarmasih Percontohan Penyelesaian Utang PDAM se-Indonesia



Banjarmasin,BARITO
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin kembali menorehkan prestasi membanggakan bagi masyarakat Banjarmasin pelanggan air bersih termasuk Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sebagai pemilik.
Ini setelah pemerintah pusat memberikan kepercayaan dan menunjuk PDAM Bandarmasih sebagai percontohan penyelesaian 175 utang PDAM Indonesia.
Selain PDAM Bandarmasih, ikut menerima kehormatan itu PDAM Ciamis (Jawa Barat).
Dipilihnya PDAM Bandarmasih sendiri, sebut Plh Dirut PDAM Bandarmasih Ir H Muslih dilatar-belakangi konsistennya PDAM dalam upaya menyelesaikan syarat restrukturisasi utang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Seperti diketahu Menteri Keuangan pernah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 107/PMK.06/2005 untuk mengatur masalah restrukturisasi dan sekitar Rp1,6 miliar utang PDAM Bandarmasih telah disetujui untuk dihapus.. "Namun penyelesaian utang PDAM belum berjalan sesuai harapan yang tercermin dari kurangnya PDAM lain yang merespon, sebab tidak banyak PDAM yang sanggup memenuhi syarat restrukturisasi.
Untuk itulah Menkeu kembali menerbitkan PMK No 120/PM.05/2008 tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Berasal Dari Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembayaran Daerah dari PDAM yang telah disosialisasikan di depan walikota/bupati se-Indonesia, termasuk Walikota Banjarmasin
Pada PMK itu, pemerintah menghilangkan syarat pembayaran 5 % serta menghapuskan seluruh denda dan 60 persen bunga utang.
Dengan demikian, jika saat ini posisi total utang PDAM Bandarmasih yang dimulai seak 6 Januari 1993, termasuk bunga dan denda mencapai Rp170 miliar akan dihapus Rp100 miliar
Dan yang paling mendasar dari penilaian pemerintah yakni perubahan manajemen yang dilihat dari aspek teknis,manajemen dan keuangan”Untuk aspek teknis kita kan hanya tinggal masalah air baku dan penyelesaian dua kelurahan yang belum terlayani air bersih. Sedangkan untuk manajemen, syarat kehilangan air 20%,sementara kita 26% saat ini” pungkasnya.
Demikian pula halnya dengan aspek keuangan, jika syarat rasio karyawan sebesar 7,sebaliknya PDAM Bandarmasih malah 3,4 sehingga syarat itu telah terpenuhi”Insya Allah dan doakan saja utang kita segera dihapus”pungkas Direktur Teknik PDAM Bandarmasih ini
mr’s

DITERBITKAN 12-09-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Jalan Rusak di Banjarmasin Tersisa 43 km


TINJAU : Kadis Kimprasko Ir N Fajar Descira CES didampingi Kasubdin Prasarana Transportasi, Ir H Gt Riduan Sofyani memberikan penjelasan kepada
Walikota HA Yudhi Wahyuni di atas Jembatan Sungai Andai yang akan dibangun baru, usai melakukan peninjauan pekerjaan perbaikan di sejumlah jalan, termasuk di kawasan Sungai Andai (foto: mer’s/brt)


Banjarmasin, BARITO
Dari panjang 564 kilometer jalan kota yang dikelola Pemko Banjarmasin, sekitar 30 persennya tercatat mengalami kerusakan atau sepanjang 169,2 km.
Pemko melalui Dinas Pemukiman dan Prasarana Kota (Kimprasko) Banjarmasin terus berupaya melakukan pemeliharaan dan perbaikan kondisi jalan yang rusak tersebut.
Untuk itu di tahun 2008 ini pemko melakukan perbaikan jalan sepanjang 120 km, sehingga jika dikurangi kerusakan jalan 169,2, maka pada tahun 2009 mendatang tercatat hanya tersisa 49 km yang mengalami rusak.”Pada tahun 2009 mendatang,kita targetkan sisa kerusakan jalan itu tuntas dan semua jalan mulus,” ujar Walikota HA Yudhi Wahyuni Usman, didampingi Kadis Kimprasko Ir N Fajar Descira CES, dan Kasubdin Prasarana Transportasi, Ir J Gt Riduan Sofyani, kepada wartawan, saat meninjau pekerjaan perbaikan jalan di kawasan Sungai Andai, Rabu (10/9).
Menurut Yudhi Wahyuni program perbaikan jalan tersebut jawaban atas keluhan masyarakat selama ini yang menuntut agar jalan-jalan di Kota Banjarmasin mulus.
"Insya Allah, kalau tidak ada hambatan 2009 mendatang, 80 persen jalan kota sudah mulus beraspal," katanya.
Sementara itu, Kadis Kimprasko Ir N Fajar Descira CES menambahkan, dari140 ruas jalan rusak yang ditangani oleh pemko,total 120 km yang ditangani tahun ini.
Sumber dananya ada yang berasal dari APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) , Debt Swap dll. Pemko sendiri pada tahun ini menganggarkan Rp 41 miliar untuk proyek pengaspalan jalan. Sementara, melalui program Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) 2008, pemko juga menganggarkan dana sebesar Rp 26 miliar, untuk perbaikan jalan lingkungan."Disini perlu kami jelaskan yang dimaksud jalan kota bukanlah dalam pengertian semua jalan yang ada di wilayah Kota Banjarmasin. Tetapi adalah jalan yang pemeliharaannya merupakan tanggung jawab Pemko Banjarmasin," ujarnya.
Jalan dalam kota tapi bukan tanggungjawab pemko adalah jalan nasional dan jalan provinsi. Untuk jalan provinsi seperti Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Gatot Subroto. Sedangkan kriteria jalan nasional seperti Jalan Veteran, Jalan A Yani, dan Jalan Brigjen H Hassan Basry.
mr’s

11-09-2008

Proyek Siring Mulai Dikerjakan


PROYEK SIRING : Walikota Banjarmasin H Yudhi Wahyuni beserta petinggi PT Wiradharma Muliajasa dan Sekdako Drs H Didit Wahyuni melakukan pemancangan pondasi pertama proyek siring di Jalan Ujung Murung kemarin sore, sekaligus acara buka puasa bersama anak panti asuhan. (foto: nas’h/brt)

Banjarmasin,BARITO

Pemerintah Kota melalui Dinas Kimprasko Banjarmasin mulai mengerjakan proyek siring di Jalan Ujung Murung.
Proyek tersebut merupakan bagian atau tahap pertama dari proyek penataan bantaran sungai Martapura yang dimulai dari Jembatan RK Ilir hingga Jembatan Pasar Lama. Pekerjaan penyiringan akan dilakukan secara bertahap yang pada hasil akhirnya pada 2009 direncanakan akan berupa ruang terbuka hijau (RTH) untuk sarana rekreasi warga..
Walikota Banjarmasin H Yudhi Wahyuni mengatakan pembangunan siring berkait peningkatan infrastruktur yang menunjang fungsi kota .
“Dalam rangka menjawab salah satu permasalahan kota yakni kondisi sungai dan kawasan pinggiran yang kurang menunjukkan identitas kota , maka kita melakukan revitalisasi bantaran sungai untuk memperindah serta menyediakan ruang terbuka publik,” ujarnya pada acara Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan SiringUjung Murung sekaligus berbuka puasa bersama anak yatim dan jajaran muspida kota kemarin.
Proyek Siring Ujung Murung menelan biaya Rp 2,5 miliar yang dilaksanakan PT Wiradharma Muliajasa. Waktu pelaksanaan 160 hari dan akhir kontrak pada tanggal 16 Desember 2008. Pekerjaan yang akan dilakukan adalah membangun siring sepanjang 82,5 meter dengan lebar 7,69 meter.

Kawasan yang dibangun meliputi lahan parkir seluas 82,5 meter x 5,19 meter, lantai beton 82,5 meter x 2,5 meter, tiang pancang berupa beton 31 titik x 40 meter yakni 1240 meter dan siring batu dari batu kali sepanjang 82,5 meter.
Setelah Ujung Murung, pada tahap II akan dikerjakan siring Jalan Pos dan tahap III dilakukan proyek siring Jalan Ujung Murung hingga Jembatan Pangeran Antasari.
Menurut Yudhi Wahyuni, halaman parkir Plaza Metro City yang sudah ada sekarang akan disesuaikan dengan pekerjaan proyek.
“Nanti kita sesuaikan nanti dengan bangunan ini, nanti akan terlihat hasilnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Kimprasko Banjarmasin Ir H N Fajar Descira didampingi Kasubdin Muryanta mengatakan pedagang pasar kapuk yang masih berjualan pada kawasan tersebut akan dipindahkan setelah Lebaran. Para pedagang kapuk akan dipindahkan pada lokasi penampungan di Jalan RK Ilir.
mr's

11-09-2008