Selasa, 12 Agustus 2008

PDAM Bandarmasih Wakili Indonesia ke Dubai Award


PROGRAM :  Program pergantian pipa-pipa tua merupakan salah satu upaya PDAM Bandarmasih meningkatkan pelayanan bagi pelanggannnya. Nampak Walikota HA Yudhi Wahyuni Usman, SE didampingi Dirut PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin, MSi dan Dirtek Ir H Muslih turun langsung meninjau pelaksanaan pergantian pipa di halaman samping Masjid Raya Sabilal Muhtadin beberapa waktu lalu (Foto : Mer’s/Brt)


Cakupan Layanan Diatas Target MDGs
Banjarmasin, BARITO

WARGA Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya Kota Banjarmasin boleh berbangga hati. Ini menyusul terpilihnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih oleh Departemen Pekerjaan Umum (PU) Pusat, diikutkan dalam Dubai Internasional Award.
Turut mendampingi PDAM Bandarmasih, tiga PDAM dari daerah lain yakni PDAM Bogor, Malang dan PDAM Buleleng (Bali) yang dinominasikan mengikuti award yang diberikan bagi perusahaan daerah penyedia air minum yang mendukung target Milennium Development Goals (MDGs) hingga 2015.
Hebatnya lagi, dari 337 PDAM se-Indonesia, hanya empat PDAM itulah yang mewakili Indonesia ke ajang itu
Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Drs H Zainal Arifin, MSi, dikonfirmasi usai rapat coffee morning di Aula Kayuh Baimbai, Senin (4/2) membenarkan informasi tersebut. Menurut Zainal Arifin, PDAM Bandarmasih tidak pernah mengusulkan perusahaan daerah milik Pemko Banjarmasin masuk nominasi, namun Departemen PU lah yang menentukannya.” Karena itu tak ada persiapan khusus atau strategi apa yang dilakukan PDAM untuk memenangkan award. Yang pasti kita tetap menjalan program sesuai business plan peningkatan pelayanan air bersih, termasuk target air cakupan area air bersih di Basirih dan Mantuil hingga akhir 2008” bebernya.
Zainal Arifin menjelaskan, penyediaan air bersih masih menjadi persoalan serius negeri ini. Dan jika dikaitkan dengan salah satu target MDGs hingga tahun 2015, cakupan layanan air bersih (coverage area) secara nasional harus 80% .
Pada skala nasional ketersediaan air bersih, hingga kini mencapai sekitar 60 persen, sebaliknya hingga akhir 2007 coverage area PDAM Bandarmasih diatas cakupan nasional atau 93%.”Semua ini tak lepas dari dukungan seluruh stake holder, Walikota Banjarmasin yang sangat perhatian terhadap air bersih Pemko dan DPRD Banjarmasin, Pemprov dan DPRD Kalsel serta seluruh masyarakat yang mendukung termasuk jajaran pers sebagai mitra kerja dalam informasi air bersih” pungkas pria murah senyum ini
mr’s


DITERBITKAN 14-02-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Hari Ini, Men PAN Kunjungi Intake PDAM Bandarmasih

Didampingi Dirjen SDA PU dan Direktur Anggaran
Banjarmasin, BARITO
Menteri Negara Pendaya Gunaan Aparatur Negara ( Men PAN), Drs H Taufik Effendy, hari ini, Kamis (14/7) dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke sarana produksi air baku Intake Pematang Panjang, PDAM Bandarmasih.
Kunjunga Men PAN tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja (kunker) nya ke Propinsi Kalsel. Menurut Penjabat Walikota Banjarmasin, Drs H Iskandar didampingi Direktur Utama (Dirut) PDAM Bandarmasih, Drs H Zainal Arifin, Msi dan Dirtek Ir Fajar Descira CES, kepada wartawan, selain, mengunjungi Intake Pematang Panjang, rencananya, menteri urang banjar itu juga akan berkunjung ke kantor pusat PDAM Bandarmasih guna melihat secara langsung pelayanan dari intansi yang telah menerima penghargaan Citra Prima dari pemerintah pusat dalam keberhasilannya mengembangkan sarana dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya mengenai air bersih tahun 2004 lalu.”Jadi beliau (Taufik Effendi, red) ingin memberikan evaluasi sekaligus arahan dan pedoman yang mesti dilakukan PDAM kedepan” ujar Iskandar.
Kedatangan Men PAN yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Departemen PAN, Edy Topo, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Dirtek I Anggaran dan Perimbangan Departemen Keuangan (Depkeu) sendiri, bertempat di Aula PDAM Bandarmasih, juga akan memberikan arahan kepada dinas /instansi atau unit pelayanan publik. Seperti Telkom, PLN, Kantor Pajak, PBB para kadis hingga lurah.
Kunjungan Men PAN yang didampingi sejumlah dirjen ke PDAM Bandarmasih, dinilai sangatlah tepat. Apalagi PDAM Bandarmasih sendiri saat ini sedang giat-giatnya meningkatkan sarana pelayanan air bersih serta peningkatan cakupan pelanggan terutama kepada masyarakat pinggiran yang masih belum terlayani air bersih. Dirut PDAM Bandarmasih, Drs H Zainal Arifin Msi, menambahkan, saat ini cakupan layanan PDAM Bandarmasih mencapai 97 268 ribu pelanggan. Saat ini, kapasitas Intake Sungai Tabuk yang mulai dikembangkan pada tahun 2002 lalu dari 0/detik sudah mencapai 900 liter/detik.” PDAM sendiri bertekad akan menuntaskan program inimenjadi 1275 liter/detik hingga akhir 2005. Untuk itu PDAM masih membutuhkan dana Rp26 miliar, dengan perincian bantuan dari propinsi Rp5 miliar (tinggal realisasi), APBD Kota Banjarmasin Rp3,5 miliar (sudah diperdakan) dan dari PDAM sendiri Rp1,5 M.”Kita harapkan bisa meyakinkan pemerintah pusat, melalui kedatangan bapak menteri dan dirjen besok (hari ini, red) untuk memberikan bantuan yang tersisa Rp16 miliar melalui APBN Perubahan” harap Zainal Arifin. Hal ini menurut Zainal penting, sebab PDAM sendiri sedang melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 500 liter/detik, yang peresmiannya dilakukan Pejabat Walikota Banjarmasin, Drs H Iskandar, Msi di lokasi IPA Pramuka PDAM Bandarmasih, Jalan Pramuka, Km 6 Banjarmasin Rabu (18/5) lalu.”Sebab meski pembangunan IPA Pramuka selesai, jika program air baku Intake Sungai Tabuk tak tuntas maka akan timpang” bebernya. Sesuai dengan business plan PDAM sendiri dengan tuntasnya program air baku Intake S Tabuk dan IPA Pramuka, cakupan pelanggan akan mencapai 93%.”Dengan demikian masyarakat pinggiran yang selama ini tak terlayani bisa mendapatkan layanan air bersih melalui jaringan perpipaan. Dan kesehatan masyarakat akan meningkat. Layanan kita akan 24 jam, meski musim kemarau. Dan jangan lupa penuntasan pogram ini tanpa pinjaman" pungkasnya optimis. Sekadar diketahui, untuk program Intake Sungai Tabuk yang dimulai tahun 2001, PDAM membutuhkan dana Rp84,17 miliar. Dan hingga 2004 telah dihabiskan Rp58,17 miliar. Oleh karena itulah PDAM masih membutuhkan dana Rp26 miliar untuk menuntaskan program air baku Intake Sungai Tabuk.
mr's

DITERBITKAN 14-07-2007
http://wartaputradayak.blogspot.com/