Rabu, 29 Oktober 2008

Macet Truk Bara di Lingkar Selatan

Sepertiga Sampah Kota tak Terangkut
Banjarmasin, BARITO
Di tengah-tengah kerja keras Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mempersiapkan penilaian Adipura tahap pertama yang dilaksanakan pada November ini, sepertiga dari 900 meter kubik sampah di Kota Banjarmasin tidak terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.
Antrian truk batu bara yang berjejer setiap hari di Lingkar Selatan, Kelurahan Basirih menyebabkan armada pengangkut truk sampah milik Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin tak bisa menembus kemacetan tersebut.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin, Drs H Syaiddin Noor mengakui hal itu, apalagi menurutnya kemacetan total terjadi selama dua hari belakangan ini.”Ini baru saja ada laporan lagi truk kami tidak bisa masuk ke TPA karena jalan disana macet total,” akunya
Menurut pria yang akrab disapa Itat ini, sebenarnya angkutan truk batu bara menuju stockpile tersebut memiliki jadwal jam masuk dan keluar sendiri, namun lantaran ulah para sopir yang ingin duluan mengantri, pada gilirannya karena tidak dibatasi mereka menumpuk truknya di pinggir jalan. ”Karena truk berjejer hingga ke pinggir jalan, sehingga memacetkan lalu lintas,”ujarnya.
Dampaknya, kecuali truk yang mengangkut sampah pada malam hari, untuk yang bertugas pada pagi hingga siang hari truknya tidak bisa memasuki ke TPA Basirih.Jadi rit kedua dan ketiga tak bisa masuk kesana, sementara truk yang terkena giliran malam juga tak bisa keluar dari TPA untuk mengambil sampah berikutnya.
Masalah ini menurut Itat sudah mereka sampaikan ke pihak kepolisian lalu lintas dan dinas perhubungan untuk mengatasi masalah ini.
Dia berharap masalah ini bisa segera teratasi secepatnya , sehingga pengangkutan sampah bisa lancer seperti biasa.”Repot juga kita, karena bisa saja masyarakat atau tim penilai Adipura mengira truk milik dinas kebersihan dan pengelolaan sampah membiarkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tak diangkut hingga siang hari,” pungkasnya.
Berdasarkan data, jumlah sampah yang diangkut setiap hari 900 meter kubik. Jumlah sebesar itu harus diangkut menggunakan 35 truk yang beroperasi di 126 titik TPS.
mr's


21-10-2008

Pedagang Kapuk Cemaskan Penolakan Warga

Belum Ada Pengundian Kios
Banjarmasin, BARITO
Batas waktu yang diberikan Walikota Banjarmasin bagi Pedagang Pasar Kapuk untuk segera membersihkan kios mereka di kawasan Jalan Pangeran Ujung Murung hingga Senin (hari ini, red) nampaknya terancam gagal.
Pantauan Barito Post hingga Ahad (19/10) siang kemarin, pedagang masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa, dan tidak ada tanda-tanda mereka membongkar kios atau pindah ke lokasi yang disiapkan di Jalan RK Ilir (eks Kantor Camat Banjarmasin Selatan).
Salah satu tokoh Pedagang Pasar Kapuk, H Nurdin ditemui di kiosnya mengakui, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari pemko pada Jumat (17/0) agar mereka mengosongkan kios sesegera mungkin.”Yang kami cemaskan, warga di sana seperti pemberitaan di koran menolak kehadiran kami, lantas siapa yang menjamin jika sampai terjadi apa-apa atau terjadi bentrok warga dan pedagang, ” tanya H Nurdin yang diamini rekan-rekan lainnya.
Parahnya lagi, jika diminta mengosongkan kios hingga Senin, mereka tidak mengetahui kios mana yang akan ditempati di lokasi penampungan.”Hingga hari ini tidak ada pengundian kios yang akan ditempati pedagang, kan tidak mungkin kita menentukan sendiri,” tanyanya lagi yang dibenarkan pedagang lainnya.
Secara jujur pria yang sudah berdagang selama 38 tahun di Ujung Murung ini mengakui, dia tetap pesimis dengan lokasi penampungan yang dipilihkan oleh pemko. Sebab menurutnya secara ekonomi lokasi itu tidak strategis, dan hanya tempat lalu-lalang orang pulang bekerja. ”Dulu kami minta di Jalan Pos atau di eks Lapangan Kamboja, namun semuanya ditolak. Kami juga kecewa selama ini ingin langsung bertemu walikota, namun selalu tidak terwujud, yang menemui kami hanyalah pejabat pembantunya,” ucapnya.
H Nurdin sendiri mengklaim, jika pemindahan pedagang terealisasi, sebagian di antaranya memilih tidak berjualan termasuk dirinya sendiri.”Saya sendiri mungkin akan mencari tempat yang lebih strategis ,” pungkasnya.
mr's

20-10-2008

Pemko Tepis Kekhawatiran Warga



Pasar Kapuk akan Dibuat Sedemikian Rupa
Banjarmasin, BARITO
Warga sekitar penampungan pasar kapuk di Jalan RK Ilir Kelurahan Pekauman diminta tak perlu khawatir akan adanya pasar di lingkungan mereka. Pasalnya, Pemko Banjarmasin sudah mendesain sedemikian rupa lokasi pasar tersebut, sehingga adanya kekhawatiran warga terutama kalau terjadi kebakaran bisa diantisipasi secepatnya. Hal ini seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pemukuman dan Prasarana Kota (Kimprasko) Banjarmasin Ir Fajar Desira.
Menurutnya, walaupun kebakaran bisa terjadi di mana dan kapan saja, namun diharapkan tidak terjadi di lokasi penampungan pasar kapuk. Kalaupun terjadi juga, pihaknya terang Fajar sudah melakukan antisipasi.
Seperti membuat akses jalan di lokasi pasar dengan lebar sekitar 5 meter, sehingga akan memudahkan keluar masuk mobil pemadam kebakaran, kalau terjadi kebakaran di sana.
“Selain itu letak pasar kan kita taruh di pinggir sungai. Maksudnya kalau terjadi seperti kekhawatiran warga maka akan sangat mudah kalau memang terjadi apa-apa (kebakaran, red),” ujarnya usai mengikuti rapat paripurna pendapat akhir fraksi-fraksi menyangkut tiga buah raperda yang diajukan Pemko Banjarmasin.
Salah seorang warga Rendi Mauntana mewakili warga RT 10 Jalan RK Ilir Kelurahan Pekauman mengakui memang merasa keberatan dengan adanya pasar kapuk di lokasi tempat tinggal mereka. Apalagi sampai sekarang Pemko tak tak pernah memberitahukan hal itu ke masyarakat.
Mengenai hal ini, Fajar mengakui, kalau pihaknya memang tak pernah memberitahukan warga tentang rencana penampungan pasar kapuk. Dia berkilah kalau warga bisa saja mengetahui hal itu lewat media massa, sehingga tak perlu ada pemberitahuan.
Namun begitu, kendati tidak ada pemberitahuan, Fajar mengharapkan agar warga bisa mendukung rencana program pembangunan pemerintah kota tersebut. “Kita berharap agar warga memberi dukungannya, apalagi itu kan program pemerintah untuk pembangunan ke depan,” katanya.
Untuk diketahui, pembongkaran pasar kapuk sendiri terpaksa ditunda hingga minggu depan. Pembatalan tersebut, terkait pembuatan kios penampungan di eks Kantor Camat Banjarmasin Selatan Jalan RK Ilir belum selesai. Termasuk sarana jalan yang hingga kini masih dalam tahap penyelesaian. Ditargetkan minggu depan semua fasilitas tersebuut sudah bisa diselesaikan, dan segera dilakukan pemindahan. rif/mun



17-10-2008