Senin, 19 Januari 2009

Menanti “Gebrakan” Obama

Untuk tiap tindak penentangan, kita harus berada dalam posisi untuk menanggapinya dengan melancarkan perang melalui negeri tetangga, dari negeri yang berani menentang kita. Dan jika negeri-negeri bertetangga ini berencana bersatu menentang kita,kita akan melancarkan perang dunia
Protokol VII


Ditengah-tengah berita penarikan mundur Tentara Israel dari Gaza, pandangan mata dunia dipastikan Selasa (20/1) waktu AS tertuju ke Gedung Putih, Washington (AS)
Wajar, pertama selain hari itu merupakan momen pelantikan Presiden AS terpilih Barack Obama, juga untuk pertama kalinya negara super power yang selalu memposisikan dirinya sebagai “polisi dunia” itu dipimpin presiden berkulit hitam.
Dilantiknya Obama sendiri sudah ‘digembar-gemborkan’ membawa perubahan dalam politik AS yang selama ini cenderung ‘ambivalen’ khususnya dalam pengambilan kebijakan di Timur Tengah.
Obama juga disebut-sebut bisa mengubah AS untuk tidak lagi arogan terhadap dunia.
"Ini memang menantang dan menarik karena ada sesuatu yang baru. Tetapi, dunia cuma bisa berharap, Obama akan menghadirkan tata dunia baru yang tidak lagi berbasis pada hegemoni arogan negara yang bernama AS ini “ kata Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid.
Obama dipersonisifikasikan sebuah ‘jawaban’ pemulihan atau faktor pendorong perbaikan dunia yang dipenuhi krisis dewasa ini.
Tak hanya dunia, bahkan media massa di Indonesia seolah berlomba-lomba menampilkan “wajah” Obama lengkap dengan cerita-cerita menarik tentang presiden terpilih dari Partai Demokrat yang pernah bersekolah di SD Besuki Menteng, Jakarta itu .
Ketika Israel memulai serangan membabi butanya ke Gaza mulai 27 Desember hingga menewaskan seribu lebih bangsa Palestina termasuk anak-anak dan wanita, dimana seluruh dunia mengutuk atas serangan pasukan “anak emas” AS itu, Obama saat itu masih bungkam.
Obama baru mengutarakan “keprihatinannya” disaat menjelang pelantikannya dan disaat korban-korban terus berjatuhan di Gaza dengan alasan tak mau menggerogoti kebijakan Pemerintahan Bush .
Henry Ford pendiri perusahaan mobil Ford dan salah satu tokoh terpenting sejarah Amerika Modern dalam bukunya The Internasional Jew, Membongkar Makar Zionisme Internasional menggemparkan Amerika dengan pernyataan pedasnya tentang “penjajahan”Yahudi atas Amerika . Demikian salah satu isi sinopsis buku yang juga dilengkapi dengan The Protocols of the Meeting of the Elders of Zion itu .
Pada Bagian 7 halaman 104 buku Henry Ford tersebut dengan judul Bagaimana Yahudi Memanfaatkan Kekuasaan.disebutkan dua organisasi, yang keduanya sama terkenal dalam hal menutupi kekuasaannya, adalah New York Kehillah dan Komite Yahudi Amerika . Kehillah ditulis adalah factor terkuat dalam kehidupan politik di New York; organisasi tersebut saat ini menggenggam kekuasaan yang demikian besar atas seluruh dunia. Dan secara sadar mengeluarkan program yang disatu sisi Pro Yahudi dan disisi lain Anti Kafir. Disingkat saja, jika artikan pemerintahan Yahudi di New York merupakan bagian hakiki dari Pemerintahan Yahudi di Amerika Serikat.
Selain itu pada situ-situs internet juga disebutkan organisasi seperti American-Israel Public Affairs Committee's (AIPAC) dan Conference of Presidents of MajorJewish Organizations (CPMJO) yang merupakan lobi Yahudi di AS .
So, jadi pertanyaannya akankah Obama mampu “menundukkan” para lobi-lobi Yahudi atau Parlemen-parlemen AS yang yang sebagian besar diduduki orang Yahudi itu?
Akankan George Soros, Bill Gates, Ted Turner atau Rupert Murdoch diam, jika Obama jadi anak”nakal” dan coba-coba mengalihkan dukungan? Pesimis memang, namun yang pasti kita tunggu saja gebrakan Obama setelah dilantik ? Seperti semangat The Star Spangled Banner” lagu kebangsaan dan kebanggaan warga AS. Demikian juga harapan kita dan dunia yang menanti semangat dan gebrakan Obama memerintah negeri Paman Sam yang lepas dari kendali Yahudi.
*****

Diterbitkan 20 Januari 2009

http://wartaputradayak.blogspot.com/