Rabu, 04 Februari 2009

GOD BLESS

DITERBITKAN  22-01-2009

GOD BLESS: Inilah para personil God Bless era 70-an , Achmad Albar, Teddy Sujaya, Ian Antono, Donny Fattah dan Jockie Suryoprajogo (Foto : Net/Brt)


GOD BLESS adalah grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia. Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975).God Bless


Asal : Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1973 - sekarang
Aliran :Rock
Label : Logiss Records

Personil 
Achmad Albar (vokal)
Ian Antono (gitar)
Donny Fattah Gagola (bass)
Abadi Soesman (kibor)
Yaya Muktio (drum)
Eet Sjahranie (gitar)
Teddy Sujaya (drum)
Jockie Surjoprajogo (kibor)
Dedy Dores (Gitar)
Keenan Nasution (drum)
Situs web Logiss Records

 Sejarah

Berdirinya God Bless berawal kembalinya Iyek kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Bersama Ludwig Le Mans, gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (dram), Donny Fattah (bass) dan Jockie Surjoprajogo (kibor) untuk membentuk band. Tahun 1972, formasi pertama ini melakukan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki)lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti berbagai grup band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dengan posisi keyboard yang sudah digantikan oleh Deddy Dores ,Jockie Surjoprajogo sendiri sibuk dengan program musik lain-lainnya seperti LCCR Prambors dan sebagainya.

 Era 70-an

Tahun 1970-an, God Bless bisa dibilang sebagai raja panggung musik Indonesia. Di antara beberapa band rock yang hadir di masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung reportoar asing milik Deep Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tetapi karena keseringan menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album perdana mereka, Huma di Atas Bukit yang cukup banyak terpengaruh sound Genesis. Selain tidak memiliki gaya bermusik yang solid, nampaknya keanggotaan God Bless juga bisa dibilang kurang solid. Karena dalam perjalananya grup ini terhitung sangat sering gonta ganti personil.
Pada bulan Juni 1974, penggebuk drum berbakat Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. God Bless pun melalui masa berkabung. Untuk mengenang mereka, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.
Sempat vakum cukup lama, bahkan vokalisnya Ahmad Albar yang lebih sering bersolo karir sempat ngetop dengan rocker asal surabaya Ucok "Aka" Harahap yang merupakan voklias dari kelompok Rock Aka dari Surabaya, dengan duet Duo Kribo. Selain itu personil lain, seperti Ian Antono, juga lebih asyik dengan kegiata solo karir.

Personil God Bless pada album CERMIN

Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Di album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya. Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri.
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangkan God Bless dari "tidaur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.
Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal. Setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjachranie. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
 
Era 90-an
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet dan Ian Antono kembali berkumpul. 'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Kabar. Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.
Walau tidak banyak merilis album, God Bless, dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi. 
Selama hampir 35 tahun berkarya, grup band ini sempat beberapa kali bongkar pasang personel. Di antara para musisi yang pernah singgah adalah Eet Sjahranie (gitar), Teddy Sujaya (drum), Jockie Surjoprajogo (kibor), Dedy Dores (Gitar), Keenan Nasution (drum), serta Abadi Soesman (kibor) yang kini kembali lagi bersama dengan Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah (bass) serta Yaya Muktio di bawah bendera God Bless.
net/mr’s


Diskografi
 Album

1975 - God Bless
1980 - Cermin
1988 - Semut Hitam
1989 - Raksasa
1997 - Apa Kabar

 Kompilasi
1990 - The Story of God Bless (kompilasi)

1992 - 18 Greatest Hits of God Bless (kompilasi)

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Siap Rilis Album Baru

BANGKIT KEMBALI : God Bless siap kembali meramaikan hingar bingar musik keras di jagad musik Indonesia. Mereka :Achmad Albar, Abadi Soesman (Keyboard di Album Cermin,red) , Ian Antono, Donny Fattah dan Yaya Muktio (ex Cockpit) (Foto : Net/Brt)


 Saat perayaan ulangtahun ke-62, Achmad Albar, personel tetap God Bless hadir di sana, seperti Ian Antono dan Donny Fatah. Setelah bebasnya sang vokalis dari penjara akibat narkoba, bakalkah God Bless merilis album baru?Ketika Achmad Albar tertangkap akibat kasus narkoba, sebenarnya kelompok musik God Bless sedang berupaya mempersiapkan album baru. Namun, proyek album itu terhenti karena sang vokalis yang juga pendiri grup ini dipenjara selama delapan bulan. Namun, Achmad Albar bebas, apakah proyek tersebut berlanjut?"Kita sendiri senang Mas Iyek sudah bebas dari penjara. Itu artinya, kami bisa berkumpul kembali bersama," ungkap Ian Antono.Ian pun mengungkapkan, dengan bebasnya Iyek juga berarti kalau mereka bisa meneruskan proyek album baru yang sempat terhenti. "Namun, memang tidak bisa kita targetkan kapan akan selesai. Yah, mengalir sajalah," kata pemain gitar kelompok musik yang terakhir merilis album Apa Kabar (1995).Soal kemampuan Iyek dalam bernyanyi, Ian yakin penjara tidak akan mengubahnya. "Sebab di penjara dia masih sering menyanyi kok. Bahkan God Bless pernah main di LP Paledang, tempat Iyek di penjara," katanya.Tapi Ian mengatakan, saat ini persaingan di dunia musik memang sangat sarat persaingan. Karenanya, untuk merilis album baru, God Bless harus mencari waktu yang benar-benar tepat. "Bukannya kita takut, tetapi perhitungan kan perlu dalam berbuat sesuatu, termasuk merilis album baru," kata Ian yang tampak sering menjenguk Iyek saat masih di penjara

net/mr’s

http://wartaputradayak.blogspot.com/

KATA MEREKA




“Salut sama God Bles, Tua-tua makin Jadi..”

Mouldy (Gitaris Radja)


Bagi Mouldy, gitaris grup musik Radja, secara jujur mengakui kalau dia merupakan salah satu fansnya God Bless
Menurut kakak kandung vokalis Radja, Ian Kasela ini, Permainan God Bless dalam bermusik adalah kiblat nya. “Terutama kostum yang mereka kenakan saat manggung yang sangat rock n roll,” ucap gitaris kidal ini saat dihubungi Barito Post via ponsel tadi malam
Diakuinya walaupun umur mereka boleh dibilang sudah kakek-kakek tetapi hingga saat ini mereka tetap eksis dan tetap berjiwa rock dalam setiap manggung,”Boleh saya bilang gila. Pokoknya saya salut terhadap God Bles, Rock Never Die……” pungkasnya

van

http://wartaputradayak.blogspot.com/

"Mereka memang Legenda"




SJ Abdis (Eksponen 66/anggota DPRD Kalsel)

Munculnya God Bless di era 70 an menurut SJ Abdis, eksponen 66 membawa angin segar di blantika musik Indonesia.
Semangat musik rock yang dibawa Achmad Albar dkk pasca masa transisi dari orde lama ketika era Beatles yang saat itu yang disebut musik ngak-ngik ngok dan dilarang membangkitkan generasi muda di era yang disebut generasi bunga (flower generation).”Kalau menyebut God Bless ya pasti Achmad Albar, dan hingga saat ini mereka tetap solid walau usia mereka sudah kakek-kakek, ini harus menjadikan contoh dan semangat berkarya bagi generasi muda” tukas anggota Komisi III DPRD Kalsel ini
Abdis mengaku sangat kagum dengan fisik dan vocal Iyek (sebutan Achmad Albar) yang masih prima, juga masih garangnya jemari Ian Antono menari-nari pada fret-fret gitarnya .”Saya sangat senang mendengar lagu Huma di Atas Bukit pada album pertama mereka pada 1975 , lagu itu juga menjadi soundtrack film Laila Majenun yang juga dibintanginya . Dan hingga saat ini mereka tetap eksis tak hanya kami yang menjadi penggemar, bahkan anak-anak muda juga. Wajar, karena mereka memang legenda ,” pungkas SJ Abdis.

mr's

http://wartaputradayak.blogspot.com/

“Liriknya Sarat Makna Kehidupan”





H Puar Junaidi S Sos (anggota Komisi IV DPRD Kalsel)

Bagi H Puar Junaidi S Sos come-backnya God Bless ke hingar-bingarnya industri musik di tanah air merupakan sesuatu yang sangat positif .” Di era 70 dan 80 an memang siapa sich waktu itu yang tak kenal dengan Achmad Albar dengan rambut kribonya bersama grupnya God Bless waktu itu” kenang anggota Komisi IV DPRD Kalsel ini kepada Barito Post kemarin
Menurutnya wakil rakyat dari Fraksi Partai Golkar ini, aksi panggung Albar cs dengan lengkingan vokalnya memang membuat anak-anak muda di era itu terhipnotis..
Satu hal yang patut dikagumi dari God Bless sambung wakil rakyat murah senyum, lirik-lirik lagu sangat sarat dengan makna kehidupan. Dia menyebutkan tembang-tembang seperti Setan Tertawa, Sesat, Rumah Kita ataupun Kehidupan yang menurutnya tak lekang oleh zaman
Memang seiring perkembangan perkembangan zaman, genre musik saat ini memang sudah berubah. Namun God Bless dengan personilnya yang rata-rata usianya sudah mencapai kepala enam tetap eksis hingga kini bahkan siap merilis albumnya kembali.”Saya tidak mendriskriminasikan era grup musik sekarang dan zaman dulu. Tapi ada hal positif yang patut ditiru dari God Bless bagi musisi-musisi muda sekarang yakni kebersamaan” tambahnya.
God Bless sebutnya tentu identik dengan Achmad Albar”Namun mereka berjuang dan besar bersama, beda dengan grup musik sekarang, setelah besar tak lama kemudian bubar. Semangat dan militansi inilah yang perlu ditiru musisi generasi muda sekarang ini”pungkas Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalsel ini

mr’s

http://wartaputradayak.blogspot.com/