Selasa, 29 September 2009

Waspada Muntaber, Tingkat Keasinan Air Sungai di Atas Toleransi

Distribusi Air PDAM Dijamin Lancar

Banjarmasin, BARITO
Intrusi air laut ke alur Sungai Barito dan Sungai Martapura di Banjarmasin kian kuat hingga kadar garam atau tingkat keasinan air berada jauh dari ambang batas toleransi.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, Drs H.Zainal Arifin MSi mengakui tingginya kadar garam di sungai Banjarmasin, padahal kemarau diperkirakan sudah berakhir paling lambat Oktober ini
Berdasarkan hasil laboratorium PDAM Banjarmasin yang memiliki intake di Sungai Barito dan sungai Martapura melaporkan bahwa tingkat kadar garam Sungai Barito di bilangan Trisakti Banjarmasin sudah mencapai 4.300 miligram per liter atau diatas ambang toleransi. Padahal batas toleransi yang bisa diolah untuk menjadi bahan baku air ledeng paling tinggi hanya 250 miligram per liter, begitu juga air Sungai Martapura di bilangan Sungai Bilu sudah tercatat 1640 miligram per liter sehingga pengambilan air baku di Sungai Bilu sudah tidak normal lagi.
"Kita terpaksa menghentikan produksi di Intake Sungai Bilu sejak Senin dinihari selama 3 jam, namun kita tetap selalu melakukan pengambilan sample mengetahui tingkat kadar garam “ terang Zainal Arifin didampingi Direktur Teknik, Ir H Muslih, usai membuka bazaar murah bagi karyawan yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) PDAM Bandarmasih, Selasa (2/10).
Namun demikian Zainal Arifin menjamin produksi PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin tidak akan terganggu, lantaran pengambilan air baku bisa disuplai melalui intake Sungai Tabuk dan Pematang Panjang
Dengan kemampuan intake Sungai Tabuk dan Pematang Panjang produksi PDAM normal-normal saja, tidak akan ada masalah walau Sungai Bilu intake sudah berhenti dioperasikan,” katanya.
Sementara itu Muslih menambahkan, yang paling diwaspadai akan tingginya kadar garam terutama warga yang mengkonsumsi air sungai untuk keperluan minum. Sebab ancaman bahaya penyakit muntah dan berak (muntaber) siap setiap saat menyerang.
mr’s

DITERBITKAN 03-102008

Nge-Fesbuk

Facebook…! Itulah sebuah nama situs jejaring sosial terbaru yang belakangan ini ‘menyihir’ para penjelajah dunia maya di dunia,termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel) .
Menyihir? Boleh dikatakan demikian. Sebab mulai dari para bloogger hingga yang sedikit gagap teknologi (gaptek) termasuk aku jadi ikut-ikutan terpengaruh (bukan karena narsis or ingin dibilang gaul lho) untuk membuat account di situs yang diciptakan Mark Zuckerberg seorang Mahasiswa Harvard University Amerika Serikat yang konon pada awalnya membuatnya hanya karena diputus oleh kekasihnya.
Mulai rekan-rekan satu kantor hingga sesama pekerja media dan tokoh-tokoh politik di Kalsel pun membangun pertemanan melalui situs yang kabarnya menggeser jejaring lain kaya friendster , myspaces tagged hi5 dll
Entah mengapa Facebook begitu digemari., sampai-sampai (ehm-ehm) ada beberapa teman yang ketika datang di kantor bisa dibilang yang pertama di loggin pas browser internet dibuka adalah facebook.com hehehe
Dari sebuah tulisan yang aku baca di internet, sebuah riset yang dilakukan peneliti di Britania Raya menyebutkan bahwa kini situs ini dibuka layaknya mengangkat telepon sekitar 27,5 menit. Riset lain menyebutkan, ada saja orang yang ingin menjadi Facebooker (pengguna facebook).
Tidak hanya sebagai situs jejaring sosial saja keberadaan facebook ini, akan tetapi juga sebagai media komunikasi politik (kampanye) para politikus. Sebut saja, Presiden Barrack Hussein Obama Jr yang menggunakan facebook sebagai media kampanye saat pilpres di Amerika Serikat.
Sukses Obama dengan facebook berimplikasi dengan booming situs ini di Indonesia termasuk di Kalsel .
Dan facebook di Indonesia kini menjadi trendsetter yang mendera bagi penikmat situs jejaring sosial tersebut. Mengulang sukses Obama, kini politikus seperti Prabowo Subianto. Wiranto, para caleg dll menggunakan facebooksebagai media kampanye politik.. Bahkan baru-baru ini orang nomor 2 di Indonesia HM Jusuf Kalla sampai belajar menggunakan hand phone blackberry dengan cucu tercinta biar bisa nge fesybuk
Tercatat pula tokoh-tokoh politik di Kalsel termasuk Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin dan mantan Gubernur HM Sjachriel Darham serta Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang pun ikut menjaring pertemanannya melalui situs ini
Sementara para tokoh politik di daerah ini yang aku tahu sebut saja Ibnu Sina dari PKS atau Puar Junaidi dari Partai Golkar , Dafik Assad dari PAN serta lainnya yang mungkin belum aku add .juga ikut nimbrung nge-fesbuk
Buat aku sendiri sih facebook memang cukup menarik, aku bisa kenal temen lebih banyak, n bisa berhubungan lagi dengan teman yang mungkin tak terakses dengan handphone or by SMS. Facebook ngasih kesempatan ku buat bikin komunitas baru dan saling menjalin silaturahmi lagi. Minimal punya akses ke temen yang udah jauh secara online.
Memang semua yang berkaitan dengan kemajuan teknologi sudah pasti tak lepas dari positif dan negatifnya . .Tinggal kita mau ngambil yang mana
Yang penting bagi ku asal yang namanya tugas dan kerjaan jangan sampe lupa, so whatever the show must go on Sekian dulu ya mau on line dulu ah…..ciaooo*****

Diterbitkan 23-03-2009

Halal Bihalal Musisi Kalsel di Bengkel 72




Rock Bergema di Kesunyian Kafe Bernuansa Alam


MENGGELAR halal bi halal yang melibatkan orang banyak tidak harus dilakukan dengan cara seperti halnya menggelar sebuah hajatan. Namun bisa dilakukan dengan cara yang lain tanpa mengurangi makna halal bi halal itu sendiri. Itulah yang dilakukan ratusan musisi se Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memadati Kafe Bengkel 72 sebuah kafe bernuansa alam yang berada di kawasan Kecamatan Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada Selasa (23/9) malam lalu . Tanpa basa-basi dengan segala macam tetek bengek kata sambutan dan sebagainya, para veteran rock, baik yang masih aktif sebagai musisi ataupun yang sudah beralih profesi malam itu berkumpul dan bergembira melepas kerinduan serta bernostalgia akan kejayaan Kalsel sebagai salah satu barometer musik rock di Indonesia era 80-90 an. Tak pelak dalam acara yang digagas Dani Swara Production itu musik rock pun bergema di kafe bernuansa alam tersebut

Tanpa bermaksud mengesampingkan aliran musik lain, memang kenyataan mayoritas musisi ataupun eks musisi yang hadir rata-rata beraliran musik rock . Meski rata-rata usia sudah diatas 30 hingga 40 namun semangat memainkan musik ber-genre rock itu masih tetap seperti semangat pada puluhan tahun silam
Dan dari panggung Kafe Bengkel 72 pun menggelegar tembang-tembang musik keras era 80 an mulai dari Highway Star (Deep Purple) , Rock n Roll (Led Zeppelin ) hingga Hongky Tonk Woman nya Rolling Stone. Termasuk pula Still Got The Blues nya Garry Moore
Sederet nama-nama besar yang pernah menghiasi panggung musik rock era 80 dan 90 an pun secara bergantian ber jam session mengisi panggung kafe milik Satya Hendra Cahyono alias O’ok eks Roack O2K tersebut .
Sebut saja misalnya Oong Armadie eks Jet Power dan Timpakul yang malam itu tampil garang dengan teknik-teknik two handed tap nya Eddie Van Halen. Keponakan gitaris kugiran Indonesia, Eet Syahranie (Edane) yang pulang kampung (pulkam) untuk merayakan lebaran bersama keluarganya di Banjarmasin itu, saat ini sedang sibuk bersama grup barunya Shema menggarap album dengan hits Cinta Memang Buta
Malam itu didampingi Yasmin (bass ) gebukan drum Derry , Oong tampil all out
Tampil juga Iwan Stun eks Roack O2K dan Crazy Lion yang setibanya di Banjarmasin setelah sempat mengalami delay pesawat di Bandara Soekarno Hatta langsung meluncur ke Bengkel 72 bersama anak istrinya. Iwan Stun yang malam itu juga didaulat nge jam bareng tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Gitaris berpostur tinggi besar itupun langsung menghentak dengan As Tear Good Bye nya Rolling Stone diiringi dentuman bass Dani (eks Big Boy dan The Stim) .
Aksi memainkan gitar di atas punggung dan menggunakan gigi ala Jimmie Hendrik yang puluhan tahun silam sempat membuat Iwan Stun berkibar di panggung musik rock Banjarmasin seolah hadir kembali malam itu.
Sebelumnya Rudy Laturette eks gitaris Tornado Rock Divisionl dan Exocet bersama Anang Fox (eks vokalis Pawakha ) yang kini bermukim dan berkarir di Jakarta memanaskan panggung dengan tembang Highway Star nya Deep Purple . Diringi dentuman bass Wahyu (eks Galaksi Power) dan gebukan drum Derry , aksi panggung Anank Fox masih garang seperti aksi panggung nya puluhan tahun lalu .
Satu persatu panggung Bengkel 72 diisi sejumlah musisi –musisi yang pernah berjaya di era 80-90 an . Sebut saja Nono dan Wahyu (eks vokalis dan Basis Galaksi Power) Mifta (eks Galaksi Power dan Jet Power) Sinyo (eks drummer The Jatt dan Exocet) dll.
Menarik juga penampilan gitaris gaek Nuri (eks Sentosa dan Monster Rock) yang mencoba bernostalgia dengan Get Back nya The Beatles.
Di masa mudanya bersama band nya Sentosa, Nuri dikenal dengan aksi nya berguling-guling di panggung sembari jemarinya menari diatas fret Fender Statocasternya saat memainkan Child In Time nya Deep Purple.
Dari kerongkongan Ucok (eks Exocet) malam itu juga meluncur tembang kalem When Blind Man Cries dari Deep Purple . Sejumlah tembang anak negeri pun malam itu juga turut berkumandang diantaranya dari God Bless dan Anggun C Sasmi.
Sementara rekan-rekannya ber jam session sejumlah musisi yang malam itu memilih menikmati musik dan bernostalgia tak hentinya memberikan aplaus dan semangat. Diantaranya Riza Dohong (eks Crazy Lion dan Jet Power) ,Mercurius (eks X-Man dan Crazy Lion) , Gusti Agus Erwansyah (eks gitaris Uniska) Ikhsan (eks Bass Jet Power), Fauzie Mustakim, C'tya termasuk Yanuaris Frans (eks Bass The Jatt) yang kini berkarir sebagai lawyer di LBH Banjarmasin.
Menurut Enzen HR Saputera (eks Gitaris Jet Power) yang juga project officer Dani Swara Production, halal bi halal digelar dalam rangka mempererat tali silaturahmi para musisi,seniman Kalsel umumnya atau Banjarmasin khususnya “Ya saya sendiri rela menempuh jarak tiga jam dari Rantau (Kabupaten Tapin) hanya untuk menghadiri reuni ini” ujar Rere Reza yang memilih lebih dulu hadir di acara halal bi halal sebelum meluncur ke acara lainnya.
Sayang memang malam itu sejumlah nama besar lainnya seperti Arul Efansyah (Power Metal) Hendy (Gigi) Ian Kasela dan Mouldy (Radja) Cicim (Robin Hood) termasuk Abimanyu dan Oyan ( eks Big Boys). absen malam itu.
Menurut Apung, drummer yang kini berkarir sebagai fotografer di salah satu harian di Banjarmasin, sebenarnya Hendy yang kebetulan pulkam merencanakan hadir seandainya dia tahu.”Lain kali jika ada acara kumpul-kumpul musisi jadul tolong diberitahu lebih awal . Padahal Hendy dan Oyan ingin hadir kalau mereka diberitahu jadwalnya” tulis Apung melalui Face Book.
Sekadar catatan Banjarmasin di era kejayaan musik rock memang sempat disebut-sebut sebagai salah satu barometer musik rock selain Surabaya dan Malang.
Nama Arul Efansyah (Power Metal ) Ian Kasela dan Mouldy (Radja) serta Hendy (Gigi) Oong Armadie (Shema) Yudhi Prof (Matta Band) dan Cicim alis Cimut (Robin Hood) merupakan salah satu tonggak kejayaan itu . Mereka saat ini ber wara wiri di panggung musik nasional
Halal bihalal yang digelar malam itu sekali lagi membuktikan musik cadas tetap menampakkan taringnya di dekade yang penuh warna-warni ini. Dan malam itu mereka para veteran rock boleh mengatakan musik rock tetap menjadi menjadi raja, dan heavy metal adalah panglima!...Rock Never Die …Piss \m/

Mercurius

DITERBITKAN 28-09-2009