Kamis, 24 Juli 2008

Melongok Kampung Bersih di Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya (2)

Kuncinya Kekompakan dan Konsistensi Warga

PREDIKAT kota terkotor nomor dua untuk kategori kota besar memang cukup mengagetkan, meski Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni dan H Alwi Sahlan telah bekerja keras untuk mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan bebas dari sampah. Setiap warga manapun, termasuk warga Banjarmasin, tentu menginginkan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih, asri, sehat dan tentu saja nyaman . Untuk mewujudkan itu, mungkin tak ada salahnya kita mencoba meniru kiat dari warga Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya, yang menjadi Juara Kampung Bersih (Green n Clean) 2006 baru-baru ini

Oleh : Mercurius
Pada tulisan bagian pertama, disebutkan, keindahan anggrek yang menjadi salah satu maskot atau ikon kampung yang memiliki 118 Kepala Keluarga (KK) itulah, sehingga mampu meraih Juara Kampung Bersih (Surabaya Green and Clean 2006) . Lantas,apakah hanya itu saja, membuat kampung anggrek terpilih sebagai juara? Tentu saja tanpa didukung lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah, tak mungkin gelar itu diraih. Kampung Anggrek sendiri cukup luas, dengan panjang jalan sekitar 370 meter dan lebar 6 meter. Perlu tenaga ekstra untukmenjaga kebersihan dan perawatan kampung.”Namun itu bukan masalah lagi karena kesadaran warga tentang kebersihan sudah terbentuk sejak lama” beber Koordinator Seksi Lingkungan Hidup, Kampung Anggrek Kertajaya IV C RT 07/RW 13. Gatot Sumianto. Sekadar diketahui, pengurus PKK Kampung Anggrek, selain dilengkapi kelompok Dasa Wisma, juga dilengkapi 8 kader lingkungan serta 1 juru pengamat jentik (jumantik). Soal pengelolaan sampah, warga disana sudah memilah dan mengolah sampah (daur ulang) menjadi kompos. Untuk setiap 10 KK, disediakan satu drum besar untuk komposter aeorob untuk rumah tangga (pendaur ulang sampah) melalui bimbingan para kader-kader lingkungan yang merupakan ujung tombak dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Namun tambah Ketua RT, Budiman, terlepas dari semua itu, kunci yang paling embuat kampung mereka meraih poin tertinggi adalah kekompakan dan konsistensi warga untuk mewujudkan kampung yang bersih dan hijau. Maksudnya, yang menjaga kebersihan tidak hanya para ibu atau bapak saja. Anak-nakanpun ikut mewujdukan kampung yang green and clean (hijau dan bersih). Kedepan, beber Budiman, Kampung Anggrek ini diproyeksikan menjadi kampung wisata, dengan mengandalkan, anggrek sebagai ikon. Alasannya, anggrek sangat sulit dikembangkan di iklim Kota Surabaya yang panas.
Berkaca dari, Kampung Anggrek Kertajaya IV C RT 7/RW 03, jika dikaitkan dengan tekad Walikota Banjarmasin H A Yudhi Wahyuni yang ingin meraih Adipura 2007 mendatang, tentu sebuh tekad yang bisa diwujudkan. Tentu saja melalui kekompakan dan konsistensi warga yang sadar bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman ! Karena itu marikita wujudkan Banjarmasin yang bersih, sehat dan asri. Semoga
*****


10-07-2006

Melongok Kampung Bersih di Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya (1)

Kawasan Asri Sehat dengan Ikon Anggrek
PREDIKAT kota terkotor nomor dua untuk kategori kota besar memang cukup mengagetkan, meski Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni dan H Alwi Sahlan telah bekerja keras untuk mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan bebas dari sampah.
Setiap warga manapun, termasuk warga Banjarmasin, tentu menginginkan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih, asri, sehat dan tentu saja nyaman . Untuk mewujudkan itu, mungkin tak ada salahnya kita mencoba meniru kiat dari warga Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya, yang menjadi Juara Kampung Bersih (Green n Clean) 2006 baru-baru ini

Mercurius, Banjarmasin

Saat akan memasuki kampung Kertajaya IV C RT 07/RW 13, Kecamatan Gubeng, Surabaya (Jawa Timur), sejauh mata memandang, terhampar pemandangan rumah warga yang selalu berhiaskan tanaman anggrek berwarna-warni, dari mulai saat anda memasuki pintu gerbang hingga sudut-sudut rumah warga manapun di kampung yang dijuluki kampung anggrek itu.
Ya! Keindahan anggrek itulah yang menjadi salah satu maskot atau ikon kampung yang memiliki 118 Kepala Keluarga (KK) itu, sehingga mampu meraih Juara Kampung Bersih (Surabaya Green and Clean 2006) yang diumumkan pada 20 April lalu, setelah pada tahun sebelumnya, atau tahun 2005, kampung ini hanya berhasil menempati urutan kedua.
Menurut Ketua RT 07 /RW 13 Kampung Kertajaya IV C, Budiman, kebiasaan menanam anggrek di kampungnya berawal dari hobi dari salah seorang warga, Hj Moertini Sucipto, pada tahun 1990, yang menularkannya kepada warga lainnya, yakni Yatna Gatta. Kemudian, setelah tanaman anggreknya berhasil tumbuh, wanita yang kini menjadi Penasihat Pengurus PKK Kampung Anggrek Kertajaya ini, menanam anggrek di kedua mulut kampung itu.”Nah, keindahan anggrek itu akhirnya memacu warga lainnya untuk turut menanam anggrek di rumah nya masing-masing,” beber Budiman.
Agar kebiasaan menanam anggrek ini tetap lestari di kampung yang jumlah penduduknya saat ini berjumlah 323 jiwa ini, menurut Budiman, ada kiat-kiat yang dilakukan. Di antaranya, menggali kesadaran masyarakat, misalnya di setiap rumah minimal harus ada dua tanaman anggrek. Dan salah satu kiat utamanya, setiap warga yang mengurus KTP atau KK, diwajibkan membawa satu tanaman anggrek atau toga, melalui pengurus 5 (lima) Dasa Wisma RT 07 Kampung Anggrek Kertajaya, yang nama dasawismanya diambil dari nama-nama buah itu.
“Tanaman itu kemudian dikembalikan lagi ke kampung, di rumah warga mana atau sudut perumahan yang perlu ditanami lagi anggrek.” beber Budiman, yang dibenarkan, Ketua PKK Kampung Anggrek Kertajaya, Ny Neneng Budiman, didampingi beberapa pengurus lainnya, termasuk Koordinator Seksi Lingkungan Hidup, RT 07, Gatot Sumianto, kepada beberapa wartawan Banjarmasin, termasuk wartawan Barito Post yang berkunjung ke kampung itu, Senin (3/7) baru-baru tadi.
Dan untuk kiat itu, mereka memiliki slogan, yang namanya Sajisapo, Satu Jiwa Satu Pohon
Bersambung…

10-07-2006

Lapsus BCMP





PT BCMP dan Kiprahnya Membangun Kotabaru

Serap 3.000 Tenaga Kerja Lokal

TEPAT pada Minggu 1 Juni 2008 , Kabupaten Kotabaru berusia 58.tahun
Tentu saja selama lebih dari setengah abad sejak kabupaten ini berdiri, pembangunan di daerah paling ujung di Provinisi Kalimantan Selatan (Kalsel ) ini sangat pesat , terutama selama kurun waktu delapan tahun semasa kepemimpinan Bupati H Sjachrani Mataja yang dipercaya rakyat Bumi Saijaan ini untuk memimpin kabupaten ini untuk kedua kalinya periode 2005-2010
Nah, jika menyebut suatu kemajuan di Kotabaru, sudah pasti suka atau tak suka, atau mau tak mau nama PT Baramega Citra Mulia Persada (BCMP ) Group tak lepas mengiringi kemajuan itu.
Berikut laporan khusus PT BCMP dan Kiprahnya Membangun Kotabaru
Ya, bagi warga Kabupaten Kotabaru, sejak mulai beroperasi dan menanamkan investasinya di bidang pertambangan batu bara tepatnya 6 Desember 1995, nama PT BCMP tentu bukanlah asing bagi mereka
Dan selama dasawarsa PT BCMP memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan daerah, membuat mata dunia pun tertuju ke sebuah desa dimana perusahaan yang dipimpin Amir H Nasrudin ini berkiprah.
Bagaimana tidak, dari Desa Serongga yang kini telah dimekarkan menjadi kecamatan inilah PT BCMP kini memposisikan dirinya di urutan 61 perusahaan pertambangan batu-bara dunia.
Sejak PT BCMP menggali potensi desa atau kini kecamatan yang memiliki kekayaan sumber daya alamnya (SDA) batu-bara yang luar biasa ini, kemajuan dan kemakmuran sangat luar biasa dirasakan oleh warga . Boleh jadi Kecamatan Serongga kalau mau disebut kini merupakan penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi bagi Kabupaten Kotabaru kalau tidak disebut tertinggi dari kecamatan - kecamatan yang ada di Provinsi Kalsel.
Dan jangan tanya bagaimana tingkat kemakmuran warga desanya. PT BCMP yang diinakhodai putra daerah Kotabaru Amir H Nasrudin memang sangat memegang falsafah dimana bumi di dipijak disitu langit dijunjung . Hampir rata-rata warga Serongga memiliki kendaraan roda empat atau minimal kendaraan roda dua . Sudah pasti kemakmuran ini tak hanya dinikmati warga Serongga saja..
PT BCMP yang kini membawahi 12 anak perusahaan antara lain di bidang pertambangan batu-bara,, angkutan darat-laut, kontraktor minyak Pertamina, persewaan alat-alat berat hingga pertanian dan hasil laut ini menyerap 3000 tenaga kerja lokal dari seluruh penjuru Kabupaten kotabaru. .
Sekadar catatan, sebagian tenaga kerja yang direkrut dulunya rata-rata preman yang dengan rasa tanggung-jawab dan daya moral yang tinggi akan warganya dari sang Presiden direktur PT BCMP , Amir H Nasrudin untuk memberdayakan mereka dan berbuat terbaik bagi keluarga dan daerahnya
Tentu saja kesuksesan PT BCMP, bukankah sekadar bim salabim belaka. Tak ada kesuksesan bisa diraih tanpa kerja keras. Demikian pula yang dilakukan oleh seorang Amir H Nasrudin. Apalagi ditambah kondusifnya iklim investasi yang ditanamkan Bupati Kotabaru H Sjachrani Mataja. Sehingga wajar di usianya yang ke-58, kemajuan yang dicapai Kabupatan Kotabaru kini melesat bak anak panah yang meluncur dari busurnya
Mer’s


1000 KK Serongga Bakal Nikmati Listrik Gratis
*Investasi Rp1 Triliun Listrik Tenaga Turbin dengan Batu-bara
Jangan sekali-kali melupakan sejarah, demikian kata mantan Presiden RI , (alm) Ir Soekarno. Hal itupula yang dilakukan PT BCMP yang tentu saja tak akan melupakan sejarahnya sebagai bagian dari Kecamatan Serongga yang telah memberikan potensi kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) batu-baranya nya untuk dilakukan eksploitasi .
Tak beda pula bagi warga Serongga yang bangga sejak hadirnya PT BCMP dengan sang nakhoda utama Amir H Nasrudin di daerah mereka.
Selain semakin berkembangnya wilayah mereka yang dibuktikan dengan dimekarkannya desa mereka menjadi sebuah kecamatan.
PT BCMP bakal menginvestasikan dananya secara besar-besaran di Desa Serongga yang menurut Presiden Direktur PT BCMP, Amir H Nasrudin diperkirakan akan menelan dana Rp1 triliun untuk proyek listrik tenaga turbin menggunakan batu-bara.
Kontrak kerja selama tiga bulan juga telah ditanda-tangani dengan PT Wijaya Karya gune mewujudkan proyek itu pada 2009 mendatang.
Dan jika ini terealisasi, warga Serongga yang selama ini kebutuhan listriknya hanya tergantung PLN dan terkadang hanya bisa dinikmati pada siang hari kini boleh bergembira.
Bagaimana tidak, proyek tenaga listrik yang uji coba pertamanya dilakukan di Serongga ini akan dinikmati 1000 KK setempat secara gratis. Dan proyek ini jika berhasil akan ditindak-lanjuti kerja-sama dengan pemerintah daerah dimana PT BCMP memposisikan diri sebagai pemasok listrik swasta 10 000 mega watt seperti halnya di Suralaya , Paiton , Tanjung Jati dan Cilacap “Semua ini kami persembahkan bagi warga Kotabaru pada umumnya dan Serongga khususnya” ungkap pria berjiwa sosial ini
Dan asal tahu, saat ini PT BCMP turut berperan menjawab krisis listrik di Indonesia selama ini khususnya di Pulau Jawa-Bali.
PT BCMP dipilih sebagai penyuplai batu-bara terbesar dengan komposisi 80% guna mengatasi krisis listrik di dua pulau di negeri ini. Ini membuktikan PT BCMP sebagai perusahaan lokal yang kiprah dan peranannya tak hanya sebatas Kabupaten Kotabaru namun secara nasional
Mer’s

Pembangunan Mesjid dan Langgar di Seluruh Kecamatan
Di tengah situasi sulit seperti ini, sangat wajar jika masyarakat mendekatkan diri pada sang pencipta. Tapi ternyata, para pengusaha yang notabene hidup berkecukupan juga tekun berupaya menemukan Tuhan. Seperti halnya sosok Presiden Direktur PT BCMP, Amir H Nasrudin yang selalu menyisihkan sebagian laba perusahaannya untuk amal dan ibadah . Apa yang dilakukan pria kelahiran 6 Desember 1965 ini bukan karena ingin gagahan-gagahan. Namun karena pengusaha muda ini memang mempunyai prinsip Berusaha Untuk Menambah Amal.
Karena itulah sejak kiprahnya di Kabupaten Kotabaru ini, sudah 70 mesjid dan langgar yang dibangunnya dan sebagian besar di Kecamatan Serongga.
Dan saat ini juga sedang dibangun masjid dan langgar di Kecamatan Pamukan Utara dan Pamukan Selatan”Saya targetkan 2010 PT BCMP bangun mesjid dan langgar di setiap kecamatan di Kotabaru” ucapnya
Menyebut nama Amir H Nasrudin, memang hampir tak ada warga Kotabaru yang tak mengenal sosok pria yang suka bercanda ini . Selain jiwa sosialnya di bidang keagamaan, perhatiannya terhadap generasi muda dan kesenian cukup besar . Buktinya dia rela mengeluarkan kocek yang cukup besar untuk membentuk grup musik dangdut Athena. Didukung sound system canggih yang didatangkan dari AS serta tata lighting 150 000 watt dan panggung raksasa, grup musik ini menjadi kebanggaan warga Kotabaru . Sudah berbagai artis dangdut yang didatangkan Amir guna menghibur warga Kotabaru.
Dan terakhir pada malam tahun baru dia berhasil memboyong Rhoma Irama dengan OM Sonetanya menggoyang puluhan ribu warga di Tepian Siring Kotabaru lengkap dengan pesta kembang api.
Oleh karena itulah wajar jika warga menggadang-gadang dirinya untuk maju mencalonkan dirinya sebagai Bupati Kotabaru periode 2010-2015, guna meneruskan keberhasilan pembangunan yang ditorehkan Bupati H Sjacrani Mataja yang sudah dua periode dipercaya rakyat memimpin daerah itu. Menjawab harapan warga itu, Amir Nasrudin mengakui meski itu keinginan warga, dia tentu harus berpikir selama lima hari.”Mungkin bagi orang lain itu anugerah, tapi tidak bagi saya! Apalagi sih yang saya cari,” tanyanya.
Meski demikian, jika desakan arus bawah tetap kuat mengusungnya untuk maju, Amir Nasrudin akan minta persyaratan terlebih dulu yang harus disetujui seluruh warga mulai tokoh masyarakat, pemuga agama, LSM , Fraksi di DPRD dlll. Artinya keinginan itu bukan dari dirinya, karena jika alasannya kontribusi yang besar diberikan PT BCMP ke daerah disbanding lain, hal itu menurutnya bukan keinginannya. Namun lebih dari kewajibannya karena berusaha di Kabupaten Kotabaru. Selain itu criteria pimpinan kedepan tak perlu harus mendahulukan latar belakang pendidikan seperti Profesor, Dr dan sederet gelar lainnya”Negara kita tak butuh pemimpin pintar, tapi akhlaknya . Kalau kita ingat akan sejarah junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang hanya seorang buta huruf namun mampu menjadi pemimpin, bahkan menjadi pemimpin dunia” pungkasnya
Mer’s

Pemimpin Kotabaru ke Depan
Minimal Setara Sjachrani Mataja
Diakui atau tidak sejak memimpin Kabupaten Kotabaru selama lebih kurang delapan tahun, Kabupaten Kotabaru yang maju pesat memang tak lepas dari sosok Bupati Drs H Sjahrani Mataja . Dan pada usia Kotabaru yang ke 58 dan disisa dua tahun pemerintahannya sudah pasti Sjachrani terus bekerja keras untuk melakukan pembangunan di kabupaten terujung di Kalsel ini .
Nah, pertanyaannya, setelah Sjachrani Mataja yang telah dua periode memimpin Kotabaru, siapa nantinya yang layak menggantikan beliau? Bagi pengusaha seperti Amir H Nasrudin, kepemimpinan Sjachrani Mataja sangat kondusif bagi iklim investasi di Kotabaru.”Ini karena sebelum di pemerintahan beliau sebelumnya pengusaha yang sangat menguasai teori ekonomi, strategi politik apalagi, buktinya terpilih lagi kedua kalinya sebagai bupati.. ” ujar Amir . Oleh karena itu dia mengaku bingung kalau ditanyakan siapa kedepannya yang layak memimpin Kotabaru “Kalau kita lihat pengalaman di Amerika, latar belakang para pemimpin disana komposisinya 60% pengusaha dan 40% birokrat. Dan Pak Sjachrani memiliki kedua-duanya . Karena itu saya bingung dan mikir siapa nantinya akan memimpin Kotabaru, karena ini menyangkut kebijakan. Beliau itu layak sudah sebagai gubernur” papar Amir. Menurut pengusaha berjiwa sosial ini kriteria .pimpinan Kotabaru mendatang, setidaknya minimal setara Sjacrani Mataja atau lebih bagus lagi diatasnya “Kalau dibawah Pak Sjachrani Mataja, Kotabaru akan mundur 10 tahun ke belakang. Coba anda lihat saat ini bagaimana kondisi Kotabaru sangat aman, apalagi kalau kita bersantai di siring laut yang begitu indah. Semua merupakan hasil karya Pak Sjachrani Mataja.”pujinya
Mer’s

01-06-2008

Hari Jadi Banjarmasin ke 481

Semangat Kayuh- Baimbai
Wujudkan Banjarmasin Berdaya Saing Tinggi dan Berjati Diri

24 September 2007, Kota Banjarmasin genap berusia 481, dimana sejalan dengan itu, genap juga, kota yang berjuluk seribu sungai ini selama 2,1 tahun, dipimpin duet Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni, SE dan Wakil Walikota, Drs H Alwi Sahlan Msi. Tak semudah membalik tangan memang jika dihitung dalam waktu yang cukup singkat itu membenahi kota tua yang permasalahannya kompleks ini.
Namun dengan semangat ‘Kayuh Baimbai’ perlahan tapi pasti upaya duet Yudhi –Alwi menjadikan Banjarmasin sebagai kota yang berdaya saing tinggi dan berjati diri telah banyak membawa kemajuan pembangunan yang cukup signifikan.
Ini bisa dilihat dengan meningkatnya pendapatan daerah,pembenahan infrastruktur jalan dan jembatan, perhatian yang tinggi terhadap layanan air bersih, pendidikan dan kesehatan gratis, lingkungan, kebersihan, KB serta masalah sanitasi, yang merupakan salah sau program dunia. Termasuk pembenahan di jajaran intern serta hubungan yang interaktif dengan mass media
Berikut laporan khusus yang disusun wartawan Barito Post Mercurius

Berdaya Saing Melalui Peningkatan Pendapatan Daerah 35,48%
Ketika Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman mengawali pemerintahannya pada tahun 2005, pendapatan daerah masih lebih kurang Rp362,1 miliar. Setahun setelah menjabat atau tahun anggaran 2006, pendapatan daerah meningkat cukup siginifikan lebih kurang Rp490,6 miliar atau meningkat 35,48%. Dan ini diikuti pula dengan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) yang pada tahun 2005 semula lebih kurang Rp41,18 miliar, tahun 2006 bertambah menjadi Rp45,5 miliar atau meningkat 10%.
Indikasi ini jelas menunjukkan dinamika pertumbuhan ekonomi di Banjarmasin terus bergerak, dan tentunya tahun mendatang akan meningkat lagi. Terbukti pada sisi PAD, Yudhi Wahyuni menargetkan untuk tahun 2007 ini menjadi Rp54,9 % yang diprediksi bakal tercapet, mengingat pada tri wulan ketiga ini sudah direalisasikan 80%. Artinya 2 bulan kedepan hanya menyisakan 20 % lagi.

Konsisten Fokus Pelayanan Air Bersih
Dari sekian banyak program peningkatan pelayanan masyarakat yang diusung Yudhi-Alwi, boleh dikatakan sektor air bersih yang paling menonjol kalau tidak disebut Is The Best . Melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih ini peningkatan layanan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Terbukti, hingga tahun 2006 saja, menurut Yudhi Wahyuni pemenuhan kebutuhan air bersih sudah mencapai 86% dari jumlah penduduk 624.089 jiwa. Dan ini melebihi target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 dengan tingkat penurunan air dari 33% menjadi 28,5%. Karena itu tak heran, keberhasilan PDAM Bandarmasih membuahkan hasil berupa pemberian penghargaan ‘Piala Citra Prima’ pada tahun 2003 dari Presiden RI, tahun 2006 dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan tahun 2007 dari Dirjen Cipta Karya PU. Dengan keberhasilan itu, wajar pula, pada tahun lalu, Menteri PU, Ir Djoko Kirmanto, menilai Banjarmasin lulus dalam masalah air bersih

Anggarkan Dana Pendamping BOS
Sebagai sebuah negara berkembang, peningkatan terhadap kualitas pendidikan memang tak bias ditawar lagi. Dan itu didasari betul oleh duet Yudhi-Alwi . Karena itulah pada sektor ini 14% dari total APBD 2007 dianggarkan demi membentuk kualitas pendidikan putra-putri Banjarmasin yang berdaya saing tinggi. Tolak ukurnya bisa dilihat dari pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2006-2007, dengan prosentasi kelulusan SD/MI 100%, SMP/MTs 94,45% serta SMA 98, 82%.
Tentu saja itu keberhasilan itu bukan berarti tak ada permasalahan dalam bidang pendidikan. Ribut-ribut soal pungutan yang diberlakukan komite sekolah pada pendaftaran siswa baru salah satu yang mesti dituntaskan agar tak terulang lagi.
Karena itulah, meski telah menerima dan Bantuan Operasional (BOS) untuk SD/SDLB dan SMP /SMPLB negeri/swasta Rp11,5 miliar serta BOS Buku Rp1,8 miliar, Pemko Banjarmasin juga menganggarkan Rp750juta pada anggaran biaya tambahan (ABT) dengan perincian tiap siswa menerima Rp7500. Ini salah satu upaya meminimalisir pungutan-pungutan yang diberlakukan komite sekolah.


Pelayanan Kesehatan Gratis dan SANIMAS.
Tingginya kualitas pendidikan serta sumber daya manusia (SDM) warga Banjarmasin tentu tak akan tercapai tanpa ditopang kesehatan warga itu sendiri.
Disatu sisi ongkos kesehatan di negri ini ‘dikenal’ mahal.
Sebab itulah, di tahun 2007, Yudhi –Alwi menggebrak melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2007, yakni pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis di seluruh puskesmas. Ini diberlakukan kepada seluruh masyarakat, tanpa peduli dia kaya atau miskin. Cukup perlihatkan foto copy KTP, kesehatan gratis siap melayani warga.
Lainnya, pembangunan prasarana dan sarana air limbah merupakan salah satu fokus peningkatan kesadaran masyarakat melaksanakan pola hidup sehat melalui kegiatan Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS)
Ini merupakan solusi penyediaan prasarana dan sarana air limbah pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan pemukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi di perkotaan.
Dengan leading sector Dinas Pemukiman dan Prasana Kota (Kimprasko) Banjarmasin,
didukung dana masyarakat, pemko, dan Direktorat Pembangunan Kesehatan Lingkungan Pemukiman telah dibangun 5 Sanimas.
Ke 5 Sanimas itu berlokasi di Simpang Jagung Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara, , Kelurahan Kelayan Tengah Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Sanimas itu rata-rata melayani 79 KK s/d 200 KK menggunakan system terpilih, dilengkapi MCK plus yakni 4 buah kran, tempat cuci, 4 buah WC dan 4 buah kamar mandi serta pos jaga. Sedangkan komponen pembuangan dibuang ke sungai /got jalan raya melalui perpipaan.

Coda
Sebenarnya, masih banyak keberhasilan lain yang tak bisa disebutkan satu persatu, termasuk di bidang Keluarga Berencana (KB) yang direaliasikan dengan diterimanya Penghargaan Mangala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat, kepada Walikota, HA Yudhi Wahyuni. Nobodys perfect tak ada yang sempurna di dunia ini, diantara keberhasilan tentu ada hambatan serta sejumlah PR yang masih belum bisa terselesaikan seperti penuntasan masalah Sentra Antasari, Lahan Kamboja dll.
Belum optimalnya keberhasilan pembangunan diakui sendiri oleh Yudhi Wahyuni seperti yang diungkapkannya pada pidato pada Rapat paripurna Istimewa DPRD Kota Banjarmasin dalam rangka Hari jadi Kota Banjarmasin ke 481 pada 24 September 2007 lalu yakni Tak ada gading yang tak retak .
Namun semuanya bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama dan Kayuh Baimbai.****


Pembangunan Butuh Peran Wanita
Banjarmasin, BARITO
Dalam pembangunan sebuah kota yang maju diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk juga para wanita yang tergabung dalam Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Banjarmasin.
Seperti yang dilakukan PKK Kota Banjarmasin yang dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK Hj Emmy Mariani Tajuddin.
Diantaranya pembentukan kader-kader yang dapat membantu berlangsungnya pembangunan baik moral maupun kesejahteraan rakyat oleh segala pihak khususnya para wanita.“Kita akan terus berupaya untuk memajukan kesejahteraan warga melalui program-program yang telah kita laksanakan.Kita juga telah bekerjasama dengan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN OTA) dalam penyantunan anak tidak mampu agar mereka bisa tetap sekolah” ungkap Hj Emmy Mariani Tajudin kepada sejumlah wartawan usai mengikuti acara Khataman dan Wisuda Akbar TK/TP Al Quran BKPRMI se Kota Banjarmasin kemarin.
Ada sekitar 300 pelajar Sekolah Dasar serta 200 pelajar SMP yang telah mendapat bantuan berupa sumbangan biaya pendidikan.Masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp 100 ribu untuk pelajar SD, Rp 125 ribu untuk pelajar setingkat SMP.Pada tahun 2008 nanti penyantunan pelajar tidak mampu masih akan terus dilanjutkan.Emmy juga menambahkan bahwa pihaknya juga telah bekerjasama dengan PKK yang ada di 5 kecamatan se Kota Banjarmasin.Termasuk diantaranya membina usaha kerajinan tangan yang ada di Kota Banjarmasin.Hal ini bertujuan untuk menjadikan warga Kota Banjarmasin bisa lebih mandiri dan berdaya guna dalam pembangunan.






Apa Kata Mereka

Pemimpin Harus Selalu Tegas
Banjarmasin, BARITO
Memimpin sebuah tugas apalagi yang menyangkut kemaslahatan orang banyak tentu sangatlah tidak mudah.Apalagi memimpin sebuah kota besar yang memiliki permasalahan yang sangat komplek seperti yang terjadi di Kota Banjarmasin.Mulai dari masalah sampah, parkir liar, pertamanan kota, jalan umum hingga permasalahan akibat yang ditimbulkan oleh maraknya truk batubara yang melintas di jalan umum.Untuk itu siapapun pemimpinnya, maka ia dituntut untuk bisa tegas dalam bertugas.
“Pemimpin jangan lemah dan takut dalam membuat keputusan.Saya menyampaikan penghargaan terhadap Walikota H Yudhi Wahyuni karena sudah menunjukan sifat tegasnya seperti dalam mengatasi masalah pemasangan baliho yang menyalahi aturan.
“Dibalik segala keberhasilan tersebut ada juga kekurangan yang terjadi.Sentra Antasari masih dalam permasalahan.Namun saya yakin sisa masa kepemimpinan Yudhi dapat mengatasi segala permasalahan.Karena seorang pemimpin haruslah dapat mementingkan kepentingan umum.Saya selalu mendukung kepemimpinan Yudhi
H Taufik Hidayat SH
(Ketua DPRD Kota Banjarmasin)

Toleransi tak Setor PAD, Kebijakan Yang Luar Biasa
Kebijakan umum Walikota Banjarmasin dijabat HA Yudhi Wahyuni Usman, sebagai pedoman pengelolaan air bersih sangat mendukung dalam peningkatan pelayanan, bahkan jika memungkinan secara regional.
Dukungan baik kinerja, atau investasi melalui APBD atau penyertaan modal. Harus diakui di era Pak Yudhi inilah penyertaan modal terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berkisar Rp5 miliar. Tahun 2007 ini saja penyertaan modal Rp13,5 miliar. Akan meningkat lagi tahun depan antara Rp10-20 miliar. Satu hal lagi meski PDAM sudah untung, namun demi pencapaian target cakupan layanan 100% hingga 2009, PDAM diberikan toleransi tak setor PAD, ini suatu kebijakan yang luar biasa.

Drs H Zainal Arifin, MSi
(Direktur Utama PDAM Bandarmasih)


Bisa ‘Diganggu’ Kapan Saja
Ada satu suasana yang sangat menggembirakan khususnya kebijakan pimpinan dengan media massa, baik itu wartawan yang bertugas di Pemko Banjarmasin (Press Room) atau bukan. Sikap keterbukan Yudhi-Alwi ini bisa”diganggu” kapan saja. Ini suatu hal yang menggembirakan di era transparansi sekarang ini. Oleh karena itu tidak ada alas an bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk “takut” dengan insan pers
Drs H Bambang Bhudiyanto, MSi
(Kepala Dinas Infokom Pemko Banjarmasin)

BOS Perlu Sosialisasi Lagi
Sebagai orang kecil saya sering masih belum mengerti soal bantuan operasional sekolah (BOS), khususnya BOS buku. Agar tahu bagaimana caranya bisa meminjam buku pelajaran. Saya harapkan agar sosialisasinya ini bisa lebih sering dilakukan tak hanya melalui koran, tapi juga ke kelurahan-kelurahan atau langsung ke masyarakat melalui spanduk atau pamflet

Nurdin
(Karyawan Swasta)


Kurang Perhatian dari Pemko
Dengan bertambahnya usia Kota Banjarmasin semoga dapat menjadikan kepedulian pemerintah kota semakin meningkat.Selama ini saya secara pribadi kurang mendapat perhatian dari pemko.Bahkan biaya sekolah anak saya yang saat ini duduk dibangku SD Negeri masih terasa sangat mahal.Total biaya untuk membeli buku sudah mencapai Rp 120 ribu dalam tahun ajaran ini.Sudah terlalu mahal bagi kami yang berpenghasilan rendah.Semoga pemerintah dengan Dana BOS nya dapat membantu kesulitan rakyat kecil dalam membiayai anak bersekolah.

Hanafi
(Penarik Becak)

24-09-2007

Kru Barito Post Pacu Adrenalin dalam War Game


Hilangkan Kepenatan, Jalin Kebersamaan
Banjarmasin, BARITO
WAR game memang bukan perang sungguhan. Namun, sensasinya tak kalah
dengan medan laga sungguhan. Nah jika saat ini kalangan eksekutif ibu kota, dilanda 'demam' war game, demikian pula halnya di Kota Banjarmasin.
Termasuk kru Barito Post yang mencoba memacu adrenalin dalam sebuah arena Extreme War yang telah hadir di 4th Floor Barito Fantasy (Building) Hotel Istana Barito (HIB)

Apa asyiknya permainan tempur dengan menggunakan airsoft gun ini, mungkin gambaran berikut bisa menghantarkan kita untuk ikut menikmati serunya permainan: beberapa orang tampak mengendap-ngendap sambil mombopong senapannya, merayap pelan dan terus waspada mengintai lawan. Tiba-tiba terdengar dar... der... dor... saling baku tembak.
Tak lama kemudian terdengar suara seseorang berteriak,
"hit!" Ini bukan dalam arena perang, namun hanya suasana perang buatan yang
dilakoni awak Barito Post mulai dari wartawan, lay outer hingga bagian sirkulasi dan iklan. Iklim yang dirasakan memang terasa seperti dalam arena perang sungguhan."Adrenalin ikut naik saat berada di arena," ujar “Kopral”Budi yang hari itu bersama “Lettu” Masrifani berada dalam satu tim pimpinan “Mayjen” Iyus, usai permainan Sabtu (29/3) .
Dalam permainan Mercurius beserta dua anak buahnya Budi dan Masrifani mencoba mengeluarkan seluruh teknik kemampuan dan strategi tempur guna menghadapi tim lawan yang dikomandani “Brigjen” H Arif bersama dua anakbuahnya Salman dan Ervan
Dengan menenteng senjata semi otomatis Thompson dan dua anak buahnya yang menggunakan AK 47, permainan yang menghabiskan waktu 2 kali 30 menit itupun dimenangkan Tim Pimpinan “Mayjen” Mercurius yang menamakan dirinya Tim Detasemen Khusus (Densus) “86” . itu
Tim pimpinan “Brigjen” H Arif pun menyerah kalah setelah ketiganya terjebak dalam’sergapan” Mayjen”Iyus yang setelah dua anak b beraksi sendirian bak John Rambo dalam film Rambo yang dibintangi Sylvester Stallone
Budi, Masrifani ,H Arif, Ervan, Salman dan Mercurius sehari-harinya memang bertugas sebagai awak redaksi di masing-masing desk
Mercurius sendiri sehari-harinya wartawan yang bertugas di desk kota bersama kedua rekannya Masrifani dan Budi yang bertugas di desk hukum dan criminal
Demikian pula halnya H Arif sehari-harinya dia bertugas sebagai redaktur hukum dan criminal bersama Ervan yang juga bertugas di hokum dan criminal serta Salman yang menjabat asisten redaktur pelaksana “Kalaupun ada nama-nama pangkat, ya biar rame dan terasa benar-benar seperti perang, kan dalam militer dan perang itu harus ada komandan yang memimpin pertempuran. Sedankan nama Densus”86” angka 86 kan istilah yang populer di wartawan atau di kepolisian ” canda Masrifani seraya terbahak.
Menurut Salman, kegiatan yang dilakukan kru Barito Post mengisi akhir pekan denga war game hanya sekadar menghibur sekaligus berolahraga dan menghilangkan kepenatan bekerja.
Selain itu melalui kegiatan ini, bisa menjalin kebersamaan dan kekompakan awak Barito Post dalam tugas kesehariannya . “Karena itulah selain awak redaksi, rekan-rekan di sirkulasi dan iklan pun ikut dalam permainan” terang mantan pejabat redaktur desk ekonomi ini .
War game sendiri memang telah menjadi salah satu hobi sebagian masyarakat perkotaan. Bahkan, belakangan kalangan eksekutif dan pelaku bisnis menjadikan war game sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Sekilas war game memang mirip dengan arena perang sungguhan. Peralatan
yang digunakan pun hampir mirip dengan perlengkapan perang pada
umumnya. Battle dress uniform, rompi (vest), sarung senjata (holster), belt
(kopel), sepatu bot, safety google (masker penutup muka), dan senjata
atau pistol (air soft gun) adalah perlengkapan utama yang diperlukan.
Lokasinya bisa hutan kota (jungle war), hingga gedung bertingkat di
perkotaan (city war).
Teknik permainan city war pada dasarnya sama dengan jungle war, hanya
saja lokasi dalam gedung sehingga perlu trik dan strategi untuk
bersembunyi dari intaian lawan. "Untuk city war, kita hanya mengandalkan
lorong-lorong ruang yang ada dalam gedung sebagai tempat persembunyian," ujar
salah seorang petugas di Extreme War, Yogi kepada Barito Post.
Permainan ini memang untuk satu tim terdiri dari tiga anggota dan setiap pemain dikenakan biaya Rp30 ribu per-jamnya
Ingin merasakan sensasi berperang? Mungkin war game dapat Anda
agendakan akhir pekan ini.
mr’s


31-03-2008

35 Tahun PDAM Bandarmasih

Dari Penghargaan Presiden hingga Dubai Award
*Cakupan Layanan Diatas Target Dunia

MINGGU, 17 Pebruari 2008, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih berusia 35 tahun. Dalam perjalanan sejarahnya, hingga tahun 2000 pelayanan PDAM sangat jelek sekali, bahkan kerugian mencapai Rp15 miliar, sementara distribusi hanya 50% dari kebutuhan penduduk.
Namun sejak tahun 2001 dengan manajemen baru melalui perjuangan melelahkan, PDAM Bandarmasih mulai bangkit.
Puncaknya pabrik air bersih milik Pemko Banjarmasin ini menerima penghargaan Piala Citra dari Presiden RI (era Megawati dan Soesilo Bambang Yudhoyono, red) dan Departemen Pekerjaan Umum (PU) hingga dinominasikan ke ajang kelas dunia, Dubai Award oleh pemerintah pusat tahun ini

Transparansi, demokratis dan akuntabilitas merupakan salah satu kunci keberhasilan PDAM Bandarmasih . Hasil audit selalu diumumkan di media cetak, baik posisi neraca dan rugi laba. Dari publikasi itu, manajemen mendapatkan masukan luar biasa dari LSM, akademisi dan para pemerhati air minum dan air bersih.
Permasalahan yang dihadapi PDAM Bandarmasih pada waktu lalu, antara lain kurangnya pasokan air baku, sistem pengolahan yang belum optimal, tingkat kebocoran air masih tinggi, keterbatasan dana yang dimiliki dan beban pengembalian hutang yang membengkak.
Khusus untuk air baku, ketergantungan PDAM Bandarmasih terhadap suplai air baku dari Irigasi Riam Kanan sangat tinggi “Inilah yang mengawali PDAM Bandarmasih memanfaatkan kembali Intake Sungai Tabuk yang sejak tahun 1980-an tidak dioperasikan akibat kondisi teknis perpipaan yang telah tua dan keropos” ujar Dirut PDAM Bandarmasih, Drs H Zainal Arifin, MSi, 2001 lalu, disela-sela presmian Intake Tabuk.
Pemanfaatan Intake Sungai Tabuk diikuti pembenahan dan penambahan berbagai infrastruktur lain yang terus dilakukan sejak tahun 2001 hingga sekarang. Diantaranya melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 500 lt/dt, yang berlokasi di Jalan Pramuka, KM 6 (Komplek Tirta Dharma), pelaksanaan rehab IPA A Yani termasuk peremajaan pipa-pipa tua.
Sementara dibidang pelayanan, pelanggan di seluruh kota selain bisa membayar rekening di Kantor Utama PDAM Bandarmasih juga bisa membayar di kantor unit pelayanan yang disebar di berbagai kota. Bagi mereka yang memiliki rekening di bank, PDAM juga memberikan kemudahan pembayaran via rekening. Pelanggan yang membayar di PDAM, juga meraih keuntungan dari sisi efisiensi, sebab mereka bisa sekaligus membayar rekening listrik dan telpon sekaligus.
Baru-baru tadi bahkan PDAM bekerja sama dengan PT Pos Indonesia, dimana pelanggan bisa membayar rekening air bersihnya baik di kantor pos ataupun pos keliling di seluruh Kalsel.
Bagaimana dengan pendanaan? Berbekal keterpurukan yang dialami tahun silam karena lilitan utang, dengan berani, PDAM Bandarmasih sejak tahun 2001 menolak pinjaman yang ditawarkan dari Bank Dunia.
Disokong dukungan dana APBN, APBD Provinsi, dan Pemko Banjarmasin, PDAM Bandarmasih berhasil eksis bahkan kini meraup laba bersih hingga mencapai 6 miliar, dengan cakupan pelayanan hingga 95% atau 98.628 sambungan dibanding tahun 2001 yang hanya 68 % atau 58.914 sambungan. Cakupan ini jelas melampaui target Millenium Develpomnets Goals (MDGs) hingga tahun 2015 yang mengamanatkan cakupan layanan air bersih (coverage area) secara nasional harus 80% .
Padahal hingga akhir 2007 saja, coverage area PDAM Bandarmasih diatas cakupan nasional bahkan dunia atau 93%. Prestasi inilah yang membuat Pemerintah Pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum (PU) tahun ini menominasikan PDAM Bandarmasih sebagai nominator Dubai Award. Award yang diberikan bagi perusahaan daerah penyedia air minum yang mendukung target MDGs

Drs H Zainal Arifin, MSi

"Target 100 Persen dan Mandiri"

 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banjarmasin dalam dua tahun mendatang mentargaetkan untuk mampu melayani 100 persen penduduk perkotaan, karena sekarang leyanan tersebut sudah tercatat 93 persen penduduk poerkotaan.

"Kita yakin, dua tahun mendatang semua penduduk kota Banjarmasin terlayani air bersih, bahkan mungkin akan mampu melayani ke penduduk kabupaten tetangga Kabupaten Banjar dan Barito Kuala. Bila itu benar-benar terwujud kemungkinan Banjarmasin kota pertama di tanah air yang mampu melayani 100 persen," kata Direktur PDAM Banjarmasin, Drs H.Zainal Arifin, MSi Minggu (17/2) disela-sela lomba gerak jalan santai dalam kaitan peringatan PDAM Banjarmasin ke-35 tahun di Banjarmasin, Minggu.

Lomba gerak jalan santai itu diikuti 200 peserta khususnya keluarga karyawan PDAM sendiri.

Dikatakan ayah tiga putra yang pernah mengikuti Diklat Water Supply Mangement di Boston (AS) itu, PDAM Bandarmasih kini tengah melakukan pembangunan fasilitas air bersih tersebut, termasuk pembangunan fasilitas sistem perpiaan ke daerah terisoler, pembangunan reserpuar (penampungan air skala besar) di Kelurahan Basirih, serta pembangunan boster (mesin pepompa air) dan genset (pembkit listrik) di beberapa tempat. Ia menambahkan PDAM tidak hanya mampu melayani semua penduduk namun jufga dapat meningkatkan kualitas air minum, disamping mampu melayani 24 jam walau dimusim kemarau.

Ia menyebutkan sebelumnya perusahaan yang dipimpinnya itu sempat dinyatakan PDAM yang sakit, tetapi setelah adanya berbagai upaya pihak perusahaan dan bantuan pihak pemerintah dan masyarakat maka kini sudah bisa bangkit menjadi perusahaan yang sehat bahkan berusaha menjadi PDAM yang mandiri tahun 2009. "Kita bertekad 2009 PDAM Banjarmasin mandiri, artinya tidak ada lagi ketergantungan dengan pemerintah," pungkas peraih Magister Sains dari Universitas Brawijaya (Malang) itu .


Yudhi Wahyuni
“Jangan Terlena”

Tanpa dukungan dan komitmen yang tinggi dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terhadap pentingnya masalah air bersih, niscaya sulit bagi PDAM Bandarmasih mencapai keberhasilan itu, khususnya masalah pendanaan.

Dan komitmen itulah yang ditunjukkan Walikota Banjarmasih HA Yudhi Wahyuni Usman, SE yang mengakui saat dia menjabat walikota tahun 2005, sudah bertekad konsentrasi dalam masalah vital ini.

Pengalaman adalah guru! Peribahasa itulah nampaknya dipegang Yudhi Wahyuni yang mengungkapkan pengalamannnya sebelum menjadi orang nomor satu di kota ini terkait soal air bersih,”Saya ingat dulu, pernah menunggu air hingga sampai pukul 2 dinihari, (kediaman pribadinya waktu itu di Sultan Adam, Kecamatan Banjarmasin Utara, red) . Karena itulah tekad saya ketika jadi walikota masalah air bersih harus jadi perhatian” ucapnya.

Dan itu dibuktikan diera dia menjabat walikota, penyertaan modal Pemko Banjarmasin secara bertahap, setiap tahun sejak tahun 2001 berkisar antara Rp5 mliar, kini mencapai Rp10 miliar.

Yudhi Wahyuni sendiri menyatakan komitmen dan dukungannya terhadap PDAM yang pada 2009 akan mandiri dan tak lagi mesti disokong dana dari pemerintah kota.”Namun saya ingatkan atas keberhasilan PDAM Bandarmasih ini agar jangan sampai terlena, inovasi dan pelayanan harus terus ditingkatkan”pungkasnya

DITERBITKAN 17-02-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

 

Sepak Bola dan Lagu Kebangsaan

FERNANDO Torres menempatkan Spanyol menjadi juara Piala Eropa untuk kedua kalinya sejak 1964, setelah datu tendangannya menggetarkan gawang tim Panzer (Jerman) Jens Lehmann dalam final 2008, pada 29 Juni 2008 dinihari lalu

Hanya menyisakan waktu sekitar lebih kurang lima hari lagi atau 29 Juni 2008 dinihari mendatang, perhelatan akbar Piala Eropa (Euro 2008) berakhir . Siapa yang akhirnya menjadi pemegang supremasi tertinggi kesebelasan sepak bola terbaik di tanah Eropa kita tunggu saja hasilnya.
Sejujurnya jika saya ditanyakan hal apa yang menarik dari Euro 2008 ataupun ajang sepak bola dunia lainnya seperti Piala Dunia (World Cup) ?
Terlepas dari hipnotis “kelegendaan” tim-tim klasik negara –negara peserta Piala Eropa ataupun Piala Dunia seperti Jerman, Italia, Belanda, Perancis, Inggris, Argentina, Brasil ataupun Uruguay.
Diluar itu saya paling suka saat lagu kebangsaan dari dua kesebelasan yang siap bertanding dinyanyikan .
Ada rasa haru dan heroisme yang meledak-ledak saat menyaksikan melalui layar kaca baik suporter apalagi para pemain yang dengan mata tengadah ke atas menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Heroisme yang ditampilkan para pemain sepak bola itu membuat saya berkhayal Indonesia Raya bakal berkumandang di stadion-stadion dunia di pesta akbar World Cup yang entah tahun berapa bisa terwujud.
Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan merupakan hasil perjuangan yang panjang. Proses penciptaan lagu itu memang penuh liku, sejalan dengan perjuangan kemerdekaan, karena itu lirik dan iramanya sangat heroik
Lagu ciptaan komponis WR Supratman ini menurut saya sejajar bahkan lebih heroik jika dibandingkan dengan God Save the Quenn milik Inggris atau The Star Spangled Banner nya Amerika Serikat .
Bermain bagi negara tentu kehormatan bagi pesepakbola . Simak pernyataan Gianluigi Buffon , kiper andalan tim Blue Energy Italy.” Jika anda menemukan kesenangan pada pekerjaan anda, saya pikir hanya sedikit perbedaan bermain di Serie A atau Serie B. Saat anda bermain untuk Juve, anda terbiasa untuk bermain untuk menang. Bermain untuk tim nasional adalah hal yang berbeda," ujarnya seperti yang dilansir Antara.
Atau bagaimana bangganya David Beckham saat puluhan ribu penonton di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Kamis 27 Maret 2008 lalu bertepuk tangan saat dia masuk ke lapangan.dan mengukir sejarah tampil 100 kali untuk tim nasional
Spirit yang diusung para pemain –pemain sepak bola dunia saat menyanyikan lagu kebangsaan itulah yang tentunya diharapkan bisa menggugah semangat kebangsaan bangsa ini yang mulai luntur . Dari konflik politik hingga kemacetan ekonomi seolah tak ada habisnya mendera bangsa ini. Sekaranglah saatnya bagi kita bersatu dan menyelamatkan negara ini. Hindari perpecahan dan wujudkan semangat menuju Indonesia Raya yang adil makmur dan sejahtera.
Hiduplah Tanah Ku, Hiduplah Negeri Ku, Bangsa Ku Rakyat Ku Semuanya . Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya Untuk Indonesia Raya…….


DITERBITKAN 25-06-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Sore Ini, Big Boys dan Radja Getarkan SKB Mulawarman

Ribuan rock mania Banjarmasin Sabtu (28/6) sore ini dipastikan bakal memadati Lapangan SKB Mulawarman Banjarmasin.
Selain menyaksikan Ian Kasela dkk yang tergabung dalam group musik Radja, sudah pasti kedatangan mereka untuk menjadi saksi kembalinya Big Boys, group musik rock legendaris Banjarmasin era tahun 1980-an .
Reuninya band urang banjar yang berhasil mengorbitkan sang vokalis ke jajaran vokalis-vokalis rock nasional Arul yang kini bergabung dengan Power Metal sudah tentu merupakan kerinduan bagi rock mania Banjarmasin hingga provinsi tetangga Kalteng.
Menurut salah seorang Koordinator Acara, Mahdian Noor, penampilan Radja yang juga dimotori dua pemuda asli banjar, Ian Kasela dan Mouldy serta Big Boys itu digelar Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel pimpinan Wagub H Rosehan NB SH
Konser bertajuk Gebyar Musik Anti Narkoba itu papar pria yang akrab disapa Beben ini digelar dalam rangka peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (Hani) 2008 “Band ini adalah grup papan atas Tanah Air asal Kalsel, Radja. Lalu band Banjarmasin di tahun 1980-an, Big Boy Band 1989. Melengkapinya hadir juga band Banjarmasin binaan Radja, Cinderella” beber wartawan RCTI Banjarmasin ini .
Tak hanya itu menurut Beben, selain Big Boy’s , konser juga semakin lengkap dengan kehadiran The Stim’s yang juga salah satu group rock legendaris Banjarmasin yang dikenal dengan aksi garang sang gitaris Iwan Stones.
Big Boy sebut Beben akan turun lengkap dengan seluruh personilnya Arul (vocal) Oyan (gitar), Eben (rthym gitar) , Iren (Drum) serta Dani (Bass)
Sementara itu, Wagub Rosehan NB menilai tampilnya Radja dan reuni personel Big Boy Band jadi satu ajang untuk membangkitkan semangat pemusik muda asal Banua. Selain itu sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap perkembangan musik Banua.
Sekadar catatan kelompok rock Big Boys, yang kehadirannya di pertengahan tahun 80-an, serta keikutsertaannya pada Festival Rock se-Indonesia IV tahun 1989, berhasil membawa harum nama Kalimantan Selatan di kancah musik negeri ini, yang telah berhasil mengantarkan vokalisnya Arul Efansyah, merebut predikat The Best Vocalist se-Indonesia, di Surabaya.


28-06-2008

Big Boys dan The Stim’s Masih Perkasa

 MASIH GARANG : Aksi Oyan, Gitaris Big Boy's menggigit senar ala Jimmy Hendrix masih tetap garang seperti 20 tahun silam




                      

                                                                                           




PRIMA : Vokal Arul Efansyah yang melengking bak Robert Plant, vokalis Led Zeppelin seperti tak berubah dan tetap prima 

STABIL : Meski lama tak bertemu, kekompakan permainan gitar Oyan dan dentuman bass Dani masih stabil seperti 20 tahun silam 

HEY HEY MAMA SAID THE WAY YOU MOVE ..GONNA MAKE YOU SWEAT, GONNA MAKE YOU GROOVE


LENGKINGAN vocal Arul Efansyah , disambut raungan gitar Oyan dan dentuman liukan bas Dani serta..gempuran drum Iren ditingkahi sentuhan melodius Eben (keyboard), Sabtu (28/6) malam membuat ribuan rock mania Banjarmasin (Kalsel) hingga Kapuas, Pulang Pisau (Kalteng) yang memenuhi Lapangan SKB Mulawarman langsung berjingkrak

Tembang klasik Black Dog miliknya Led Zeppelin yang dibawakan apik lima rocker ‘lawas’ Banjarmasin yang tergabung dalam Big Boys menjadi saksi bangkitnya para musisi rock legendaris Banjarmasin yang pernah berjaya di era 1980-an .
Stadion SKB Mulawarman pun menjadi saksi kembalinya group-group musik yang merajai panggung-panggung musik rock di Provinsi Kalsel bahkan hingga Pulau Jawa.
Memang tak hanya Big Boys malam itu yang menghentak ribuan rock mania yang rela berbecek ria di lapangan yang pada siang harinya diguyur hujan lebat itu
The Stim’s yang dimotori si gitaris bengal, Iwan “Stones” pun tak mau kalah menunjukkan sisa keperkasaan mereka beraksi di panggung konser bertajuk Gebyar Musik Anti Narkoba yang digelar Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel pimpinan Wagub H Rosehan NB SH itu
Sekadar catatan, 20 tahun silam atau di pertengahan tahun 80-an, kelompok rock Big Boys, yang mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV tahun 1989, berhasil membawa harum nama Kalimantan Selatan di kancah musik negeri ini. Big Boys berhasil mengantarkan vokalisnya Arul Efansyah, merebut predikat The Best Vocalist se-Indonesia, di Surabaya di ajang yang digeber promotor flamboyan Log Zhelebour itu.
Bahkan saat ini Arul Efansyah tercatat merupakan vokalis andalan Power Metal, kelompok musik beraliran speed metal yang telah menelorkan delapan album dengan hits ‘Angkara’.
Sekadar diketahui pula, Banjarmasin di era pertengahan 80-an, merupakan salah satu barometer musik rock Indonesia Bagian Timur
Malam itu, meski para penonton terbagi dalam rentang generasi yang cukup jauh, namun penampilan Big Boys dan The Stims yang garang dan enerjik mampu menyatukan dan “memanaskan” suasana malam yang cuacanya cukup dingin itu .
Lima tembang mulai Polusi Kehidupan yang melambungkan Arul Efansyah ke jajajan vokalis rock papan atas negeri ini, hingga Sekejap termasuk tiga tembang Black Dog , Rock n Roll dan Smoke On The Water nya Led Zeppelin dan Deep Purple dibawakan denga apik oleh Big Boys.
Vokal Arul Efansyah yang mampu mencapai 3,5 oktaf itu masih tetap prima saat menjangkau nada-nada tinggi ala Robert Plant (Led Zeppelin), di usianya yang sudah mencapai 44 tahun itu
Tak kalah pula dengan Oyan, gitaris kidal yang kini plontos itu tetap tampil garang seperti halnya 20 tahun silam. Aksi memainkan senar gitar menggunakan gigi serta mengangkat gitar dibalik punggung ala sang legenda gitar dunia, Jimmy Hendrix membuat terkesima penonton yang sebagian dari generasi tahun 2000 yang malam itu”Ulun kada suah meliat Big Boys, umur ulun hanyar tiga tahun berarti waktu itu, umai sekalinya hebat banar aksi Oyan tu lah “ celetuk Budi, warga Mantuil, Kelurahan Basirih.
Bagaimana dengan The Stims? Tak kalah pula dengan Big Boys, tampil perdana, Iwan “Stones” (Gitar), Dani (Bass), Tono (Drum) dan Sima (vocal) sukses ‘menyemburkan’ tembang-tembang panas milik Deep Purple, Highway Star dan Smoke On The Water , termasuk tembang mellow A Tale That Was’n Right nya Hellowen serta ciptaan sendiri.
‘Kebengalan’ Iwan “Stones” diatas panggung ditingkahi teknik tapping dan sound mistery guitar nya seolah menunjukkan The Stims masih seperti 20 tahun silam.
Suud, salah seorang rocker lawas yang juga hadir pada malam itu mengaku merasa terharu dan bangga saat menyaksikan aksi rekan-rekannya di masa silam.
Mantan vokalis Rock Monster dan Herfaz yang juga pernah rekaman album kompilasi itu mengharapkan, meski hanya sekadar konser reuni, namun kedepannya ajang seperti ini bisa berlanjut.”Perlu dibentuk paguyuban musisi rock atau tempat kita bernostalgia seperti acara rock legend misalnya” ujarnya penuh semangat. Tercatat malam itu para veteran Rock Banjarmasin lainnya hadir di konser reuni itu. Sebut saja Milono (Galaxy Power, Rudy Lete (Exocet) dll
Harus diakui, malam itu memang tetap miliknya Radja yang menjadi pamungkas pada konser anti narkoba itu. Setelah sebelumnya dibuka dengan Cinderella, band baru binaan Ian Kasela dkk itu, usai Ketua BNP Kalsel H Rosehan NB SH memberikan amanatnya untuk memerangi Narkoba, Radja pun langsung menghentak dengan tembang-tembang hitsnya seperti Jujur, Cinderella, Yakin dll . Ian Kasela pun dengan lantang juga menyerukan bagi generasi muda Kalsel untuk menghindari jeratan narkoba yang menghancurkan masa depan bangsa ini Rock Never Die


DITERBITKAN 30-06-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Piss Bersama Euro 2008

Lupakan sejenak konflik Front Pembela Islam (FPI) versus Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang mengancam perpecahan umat dan bangsa ini. Lupakan sejenak kenaikan BBM, lupakan sejenak ribut-ribut demonstrasi karena kenaikan harga BBM serta dampak-dampaknya
Ya, kaena hari ini dari tanggal 7 sampai dengan 29 Juni 2008 perhelatan akbar pertandingan sepak bola antar kesebelasan negara-negara Eropa memperebutkan piala UEFA (Union of European Football Associations atau Asosiasi Sepak Bola Eropah Bersatu), Euro 2008 dimulai.
Mari alihkan pandangan mata ke Austria dan Swiss yang menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar di dunia nomor 3 setelah World Cup dan Olympic Games itu
Bersama –sama miliaran pasang mata di seluuh dunia, baik yang menyaksikan langsung atau melalui layar kaca mari kita saksikan aksi bintang-bintang Eropa yang beradu lincah menggocek bola dan menari di atas lapangan hijau.
Ada Christiano Ronaldo (Portugal), Antoni Cassano (Italia)Karim Benzema (Perancis)
Fernando Torres (Spanyol), Ruud van Nistelrooy.(Belanda) Lukas Podolsky (Jerman). Ataupun menyaksikan geliat sang juara bertahan Yunani yang masih mempertahankan para veteran Euro 2004 .
Kita juga bisa menyaksikan bagaimana perjuangan para the old crack seperti Alessandro Del Piero(Italia) Michael Ballack (Jerman), Nikolas Anelka (Perancis) ataupun aksi menawan Edwin Van Der Sar (Belanda), Jens Lehman (Jerman) Gianluigi Buffon demi kehormatan negara diajang yang hanya berlangsung 4 tahun sekali ini.
Begadang karena menonton pertandingan sepak bola boleh-boleh saja. Tapi bukan berarti besok pagi tidak masuk kerja, dan jangan juga masuk kerja dalam keadaan loyo dan mata mengantuk. Agar tubuh tetap fit dan tidak terlalu mengantuk besok pagi di kantor, maka persiapkan fisik dengan sebaik-baiknya untuk menonton sampai pagi. Lebih baik lagi apabila tidur terlebih dulu sebelum menonton teve sebagai persiapan tenaga.
Sekali-kali boleh-boleh saja mengkhayal adanya ‘reinkarnasi’ sang legenda sepak bola negeri ini Ramang yang bersama timnya berhasil menahan raksasa beruang Rusia yang merupakan favorit juara di Olympiade Melbourne Australia 1965 silam.
So? udah jangan pada ribut, mending siapkan energi untuk nonton Euro 2008, piss men. Salam damai untuk anak negri Indonesia tercinta
.*****


DITERBITKAN 06-06-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Jangan Salahkan Smack Down

TAYANGAN Smack Down (gulat gaya bebas) ala Amerika yang menampilkan superstar bertubuh kekar seperti Batisata, Triple H, Sawn Michael, Hulk Hogans dan Boker T, di salah satu televisi swasta memang menarik minat anak-anak. Tidak hanya penampilan bak super hero saja, namun anak-anak terutama untuk usia sekolah dasar, juga menyenangi gaya berkelahinya. Apalagi sudah mempertemukan super star raw melawan super star Smack Down. Merekapun kemudian meniru aksi ini di antara sesamanya. Inilah dampak luar biasa terhadap perkembangan mental anak-anak. Tak jarang perilaku anak menjadi berubah total setelah menonton acara tersebut. Dan kasus meninggalnya bocah asal Cangkuang, Kabupaten Bandung, Reza Ikhan Fadila (9), yang di-smack down tiga orang temannya, hingga akhirnya tewas serta yang terbaru terjadi di halaman sekolah di Jawa Tengah atau anak seorang anggota DPRD Balikpapan baru-baru tadi menjadi bukti dari pengaruh itu.
Pro dan kontrapun langsung terjadi dikalangan masyarakat, mulai dari anggota DPR hingga mentri langsung meminta stasiun TV swasta yang menayangkan acara itu untuk dihentikan sementara, dan permintaan itupun diamini.
Lantas apakah selesai? Bisakah kita menjamin tak akan ada lagi korban baru setelah tayangan itu dihentikan? Ataukah nanti akan muncul super hero baru yang lebih dahsyat yang akan menggantikan smack down? Tadi malam ketika singgah di kios koran/majalah, di Simpang Hasanuddin, saya sempat berbincang-bincang dengan salah seorang pemilik kios itu mengenai smack down . Ternyata sebelumnya,sepupunya yang masih anak-anak yang terpengaruh, film super hero Panji Millenium, juga mengalami patah tulang”Artinya kata ibu saya, memang orangnya juga, bukan karena tayangannya nya saja yang harus disalahkan” ujar pemilik kios koran itu.. Pertanyaan lain, apakah sepeda motor harus dilarang bagi remaja menggunakannya meski segi usia mereka sudah layak,mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) agar dia tak meniru-niru “kehandalan’ Valentino Rossi, pembalap GP Moto 1 yang sering ditayangkan secara live oleh stasiun TV swasta. ? Ahli komunikasi massa umumnya sepakat kehadiran televisi di tengah-tengah keluarga pada saat ini sudah menyerupai ‘agama’ baru. Anak-anak dan remaja sering dikeluhkan lebih ‘patuh’ kepada nilai-nilai yang dibawa oleh berbagai program televisi daripada ajaran norma yang disampaikan oleh orangtua. Sifat anak-anak dan remaja yang suka mencontoh dan mencoba-coba, ditambah rendahnya kualitas tayangan serta tingginya frekuensi menonton, mengakibatkan kuatnya efek peniruan (imitation) pada adegan-adegan di televisi. Pro-kontra tentang pengaruh televisi dalam menularkan ‘virus’ kekerasan pada anak-anak memang nyaris abadi. Bahkan penelitian-penelitian ilmiah sekali pun, tak ada yang mampu mengukur secara pasti bagaimana proses pengaruh itu terjadi dan seberapa besar porsi televisi menjadi sumber pengaruh.
Sebetulnya masyarakat tak perlu ikut bingung terseret pro-kotra yang berlarut-larut semacam itu. Dalam konsumsi tayangan televisi, orangtua harus mengambil posisi aktif untuk memegang kendali. Misalnya, aktif mendampingi anak-anak di depan televisi, memilah acara apa yang boleh mereka tonton dan tidak, hingga menentukan batas waktu anak boleh menonton televisi. Kalau saja semua orangtua melakukan hal ini, kita tak perlu lagi terjebak pada tuduh-menuduh seputar pengaruh buruk televisi.*


DITERBITKAN 04-12-2007

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Serba Slim

Baru-baru tadi saya menemani sepupu yang datang dari Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) satu provinsi yang nota bene kerabat dekat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)
Selain menikmati liburan akhir pekannya di kota seribu sungai ini, sepupu saya itu ingin membeli sebuah pesawat televisi (TV) ukuran 29 inch.
Katanya sih meski ukuran 29 inch namun yang sedang trend sekarang yakni TV Slim.
Singkat kata setelah blusukan ke toko-toko elektronik di Banjarmasin guna membandingkan harga hingga ke salah satu mal terbesar, akhirnya sepupu saya mendapatkan juga TV idamannya yang meski ukuran 29 inch namun memiliki bodi yang seksi dan tipis.
Istilah Slim yang artinya ramping atau tipis belakangan memang lagi ngetrend di negeri ini.
Entah sejak kapan, yang pasti Slim nampaknya jadi ikon andalan produk-produk consumer goods seperti makanan dan minuman, pasta gigi, shampoo, durrable (perlengkapan rumah tangga), hingga elektronik
. Ada TV Slim, PS2 yang ukurannya Slim, Ponsel yang didesain Slim, bahkan produsen rokok pun tak mau kalah meluncurkan produk yang bungkus dan batangan rokoknya nya didesain Slim (Saya tak tahu apakah ini sekadar strategi mengikuti trend pasar atau pelaksanaan efisiensi sehingga bahan baku bisa dikurangi..he..he..he)
Semuanya pokoknya harus serba Slim , termasuk para wanita pun tak mau kalah rame-rame membikin bodinya lebih ramping alias Slim .
Saat ini negara Indonesia sedang menghadapi berbagai krisis yang melanda mulai dari krisis minyak dan gas (Migas) ,BBM, krisis listrik, hingga krisis moral
Antrian bensin, solar , minyak tanah menjadi pemandangan biasa di negeri yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa ini
Pasca keputusan pemerintah menaikan harga BBM, langsung direspon dengan kenaikan sembako serta barang-barang lainnya, sehingga membuat kantong rakyat yang sudah Slim semakin Slim saja.
Krisis listrik memaksa PLN melaksanakan pemadaman bergilir yang terkadang lepas dari waktu yang dijadwalkan .
Pemerintah pun tak urung langsung mencanangkan Gerakan Hemat Energi disegala sektor. Upaya penghematan diantaranya membatasi jam buka mal, termasuk siaran TV dan radio pun perlu diperpendek. Biar lebih hemat, lebih Slim energi listrik atau BBM yang digunakan
Sisi lain krisis moral juga melanda negeri ini, mulai kalangan pejabat, politikus, hingga aparat dan artis
Para koruptor satu persatu ditangkap, skandal suap hingga kasus dugaan pelecehan seks di Senayan dibongkar, para artis dan pelawak ditangkapi karena tersandung narkoba.
Sementara rakyat hanya bisa pasrah dan tak berdaya melihat “keajaiban” tersebut dipertontonkan di mata mereka. Kepercayaan mereka sepertinya sudah Slim melihat kenyataan yang terjadi. Yang hanya bisa dilakukan rakyat, terutama rakyat miskin saat ini adalah bagaimana caranya perut mereka dan keluarganya yang sudah Slim tidak bertambah Slim .
Sebegitu parahkah kondisi negeri megah ripah loh jinawi?Patutkah kita hanya pasrah dan berputus-asa ? Jawabnya sudah pasti TIDAK!
Di tengah situasi seperti ini, kita perlu menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar bukan bangsa kecil atau Slim
Bapak Bangsa , Presiden RI pertama (alm) Ir Soekarno dalam kutipan Pidato di Semarang, 29 Juli 1956 mengatakan "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai “imagination!” “imagination” , “ imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur.
“Agenda mendesak bangsa adalah Selamatkan Indonesia” ujar Mantan Ketua MPR, Prof Dr HM Amien Rais yang meluncurkan buku terbaru karyanya yang bertajuk "Selamatkan Indonesia".
Mari kita bersama-sama SBY-JK, Amien Rais, Megawaty, Gus Dur, Sutiyoso, Wiranto, Prabowo, Sultan Hamengkubuwono X, Hidayat Nur Wahid, anggota TNI/Polri, PNS, bakul jamu, tukang ojek, buruh bangunan, wartawan dan seluruh rakyat bersatu padu menyelamatkan negara tercinta ini ******


DITERBITKAN 09-07-2008
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Pertarungan Amur-Aris

8 Mei 2008 mendatang merupakan hari bersejarah bagi masyarakat delapan kabupaten pemekaran di Provinsi Kalimantang Tengah (Kalteng) .
Hari itu, untuk pertama kalinya masyarakat Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Sukamara, Lamandau, Katingan, Seruyan, Barito Timur dan Murung Raya melaksanakan proses demokrasi dalam memilih kepala daerah (pilkada) yakni bupati dan wakil bupati
Terlepas dari ‘panas’nya kondisi politik menjelang pemilihan di masing-masing kabupaten, boleh jadi atmosfer Pilkada di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) yang bakal menyedot perhatian publik tak hanya di Kalteng, namun juga provinsi tetangganya di Kalimantan Selatan (Kalsel) .
Sejatinya ada empat kandidat yang akan bertarung pada 8 mei mendatang, namun persaingan “panas “ memang terjadi antara calon Incumbent H Achmad Amur SH MH dan Aries Marcorius Narang SE .
Inilah mengapa keduanya terasa cukup menarik juga bagi publik politik di Provinsi Kalsel -Kalteng tanpa bermaksud mengecilkan peranan dua kandidat lainnya, selain juga memang kondisi geografis Pulpis yang berada di tengah-tengah antara Kalsel-Kalteng .
Jauh sebelum menjabat sebagai Bupati Pulpis, H Achmad Amur merupakan jaksa karir di Kejaksaan Tinggi (Kalsel) setelah kemudian menjabat sebagai kepala kejaksaan negeri (kejari) di salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) .
Demikian pula Aries Marcorius Narang, sebelum menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Palangkaraya, masa kecil hingga remaja mantan crosser dan pengusaha muda ini juga dihabiskan di Banjarmasin dikediaman orang tuanya, R Atu Narang SE, yang kini Ketua PDI-P dan Ketua DPRD Provinsi Kalteng .
Menariknya lagi, kedua keluarga mereka sama-sama berbisnis dalam usaha minyak.
Dalam merebut perhatian masyarakat khususnya konstituen wong Jawa yang rata-rata merupakan masyarakat transmigrasi, keduanya pun juga menerapkan politik yang sama.
Jika Amur memilih H Edy Pratowo yang saat ini menjabat Ketua DPRD Pulpis, Aries pun tak mau kalah dengan memilih H Sri Hardjito yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Pulpis .
“Pertarungan” Amur-Aries juga menjadi ajang adu prestise dan gengsi dua kekuatan politik besar yakni Partai Golkar dan PDI-P .
Atmosfer persaingan Amur yang diusung Partai Golkar dan Aries yang didukung PDI-P mengingatkan kembali pada persaingan antara Drs H Asmawi A Gani dan Agustin Teras Narang SH pada pemilihan Gubernur Kalteng .
Diawal masa jabatannya sebagai Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang memang sempat”marah” karena pada setiap rapat koordinasi kepala daerah, Bupati Pulpis H Achmad Amur sering absen dan hanya diwakili Wakilnya, Darius Dupa.
Meski hal itu hanyalah sebuah riak- riak dalam politik, yang pasti saat ini Aries yang mewakili klan Narang dan Achmad Amur yang mewakili klan Amur siap berebut perhatian masyarakat Pulpis untuk menentukan arah kebijakan pembangunan
Kabupaten yang berjuluk Handep Hapakat itu
Amur putra Bahaur dan Aris putra Buntoi tentunya sama –sama menyatakan tekad untuk memberikan kemajuan pembangunan dengan jargon-jargon politik yang akan dijual kepada masyarakat . Siapakah nantinya yang akan memenangkan “pertarungan” itu Amur atau Aries atau malah dua kandidat lainnya yang disebut-sebut sebagai kuda hitam. Pilihan tentu ada pasa masyarakat Pulpis,


DITERBITKAN 24-03-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/