Selasa, 03 Februari 2009

Tepat Waktu Antarkan M Imansyah Umroh Gratis

Karyawan PDAM Donor Darah

RAJIN membayar rekening air bersih pada tanggal 1 – 5 awal bulan, tidak pernah menunggak atau bermasalah dalam kasus pencurian air, mengantarkan M Imansyah -- warga Cempaka Raya Gang Simpang Pinang RT 22 Nomor 2 Banjarmasin-- meraih ibadah umroh gratis dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih.

Imansyah, salah satu dari 1.451 pelanggan teladan yang terpilih mengikuti undian dari 99.600 pelanggan yang dilaksanakan Senin (11/2) pagi, di ruang Direksi PDAM Bandarmasih.
Selain Imansyah, mereka yang beruntung lainnya yakni Ramidjo, warga Jalan Veteran Kompleks A Yani II No 49 RT 26 meraih TV set 21 inch, H Zainuddin warga Jalan Ahmad Yani km 1 Gang Aneka RT 20 No 75 mendapatkan 1 unit kulkas, Rusli Husin warga Jalan Manggis Gg Delima 5 RT 21-A No 95 A mendapatkan TV 29 inch, serta Amir Hamzah warga Jalan Malkon Temon Kompleks Buana Permai RT 40 No 46 F Banjarmasin yang meraih 1 unit mesin cuci.
Selain itu, 20 pelanggan teladan lainnya dinyatakan berhak mendapat hadiah gratis pembayaran rekening air selama enam bulan berturut-turut, terhitung bulan Maret 2008.
"Kegiatan ini merupakan ungkapan rasa terimakasih kami kepada pelanggan PDAM yang telah dengan setia membayar tagihan rekening air tepat waktu. Terus terang, PDAM sangat terbantu dengan sikap arif para pelanggan ini, PDAM jadi memiliki cashflow untuk pembiayaan kegiatan-kegiatannya," ungkap Dirut PDAM Bandarmasih Drs H Zainal Arifin MSi, didampingi Dirtek, Ir H Muslih, Kabag Langganan Rahmatulah SE, serta Bagian Humas Ida Farida usai undian .
Undian pelanggan teladan sendiri merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan HUT PDAM Bandarmasih selama 35 tahun melayani air bersih di Banjarmasin. Sebelumnya bagian rangkaian HUT, selama sebulan terhitung 1-29 Februari, PDAM memberikan layanan balik nama pelanggan secara gratis dan cuma-sama.
Selain itu, PDAM juga memberikan potongan (diskon) hingga 10 persen bagi calon pelanggan pemasang baru PDAM terhitung mulai 1 Februari sampai 13 Februari 2008.
Donor
Masih dalam kegiatan rangkaian HUT, sama seperti tahun sebelumnya, sebagai bagian dari pelayanan sosial, karyawan PDAM Bandarmasih juga melakukan aksi donor darah.
Menurut Penangggung-jawab acara, Ir Gohklas Sinaga didampingi Ir Endang W, jika tahun sebelumnya ditargetkan 100 pendonor, tahun ini 150 karyawan yang berpartisipasi menyumbangkan darahnya.”Ini sebagai bagian dari partisipasi sosial yang dilakukan PDAM,“ pungkas Gohklas.
mr’s

Diterbitkan 12-02-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Waspada Muntaber, Tingkat Keasinan Air Sungai di Atas Toleransi

*Distribusi Air PDAM Dijamin Lancar
Banjarmasin, BARITO
Intrusi air laut ke alur Sungai Barito dan Sungai Martapura di Banjarmasin kian kuat hingga kadar garam atau tingkat keasinan air berada jauh dari ambang batas toleransi.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, Drs H.Zainal Arifin MSi mengakui tingginya kadar garam di sungai Banjarmasin, padahal kemarau diperkirakan sudah berakhir paling lambat Oktober ini
Berdasarkan hasil laboratorium PDAM Banjarmasin yang memiliki intake di Sungai Barito dan sungai Martapura melaporkan bahwa tingkat kadar garam Sungai Barito di bilangan Trisakti Banjarmasin sudah mencapai 4.300 miligram per liter atau diatas ambang toleransi. Padahal batas toleransi yang bisa diolah untuk menjadi bahan baku air ledeng paling tinggi hanya 250 miligram per liter, begitu juga air Sungai Martapura di bilangan Sungai Bilu sudah tercatat 1640 miligram per liter sehingga pengambilan air baku di Sungai Bilu sudah tidak normal lagi.
"Kita terpaksa menghentikan produksi di Intake Sungai Bilu sejak Senin dinihari selama 3 jam, namun kita tetap selalu melakukan pengambilan sample mengetahui tingkat kadar garam “ terang Zainal Arifin didampingi Direktur Teknik, Ir H Muslih, usai membuka bazaar murah bagi karyawan yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) PDAM Bandarmasih, Selasa (2/10).
Namun demikian Zainal Arifin menjamin produksi PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin tidak akan terganggu, lantaran pengambilan air baku bisa disuplai melalui intake Sungai Tabuk dan Pematang Panjang
Dengan kemampuan intake Sungai Tabuk dan Pematang Panjang produksi PDAM normal-normal saja, tidak akan ada masalah walau Sungai Bilu intake sudah berhenti dioperasikan,” katanya.
Sementara itu Muslih menambahkan, yang paling diwaspadai akan tingginya kadar garam terutama warga yang mengkonsumsi air sungai untuk keperluan minum. Sebab ancaman bahaya penyakit muntah dan berak (muntaber) siap setiap saat menyerang.
mr’s

Diterbitkan 03-10-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Buku Harian Sutriani ungkap Kekecewaan Terhadap Henok

Sepupunya Beberkan Kuitansi Denda Perselingkuhan
Pulang Pisau, BARITO

“PUKUL 02 00 WIB tanggal 27 bulan Pebruari Tahun 2008, aku tak suka dengan yang dilakukan terhadap diriku,. Dia begitu ringan tangan aku sering sekali merasa sakit hati, perkataanya nya pun sering membuat ku sakit hati, banyak barang sudah dihancurkannya apabila aku sering menegur dan memarahinya.”
Itulah sebagian dari isi buku harian (diary) dari (alm) Sutriani (23), warga RT 8 Jln Marsumi Layar Pulang Pisau (Pulpis) yang tewas tertembak pistol suaminya Briptu Henich DJ Gulo (25) atau Henokh tepat di dahi, Senin (31/3) sekitar pukul 11.45 WIB

Kematian Sutriani sendiri hingga almarhum dimakamkan, Rabu (2/3) masih jadi pembicaraan hangat warga Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). Benarkah selama ini tak ada permasalahan atau cekcok antara korban dengan suaminya dan tewasnya korban? Apakah senjata api yang diacungkan tersangka tanpa sengaja tiba-tiba meletus itu hanya sekali dilakukan atau sering dilakukan?
Setidaknya isi diary berbentuk foto copy melalui sepupu korban, Yandi (30) yang dikutip wartawan Barito Post di Pulang Pisau Akhmad Wahyuni dan Edwin yang menghubungi redaksi tadi malam sedikit menguak tragedi itu
Simak saja lanjutan diary yang berbentuk tulisan tangan itu :Bahkan dia sering mengancamku dengan pistol aku tidak tahu pingin curhat dengan siapa. Hati sedih dan kecewa melihat perilaku suamiku sendiri. Padahal aku hanya ingin meminta perhatian untuk itu.
Mulai detik ini saat ini aku harus bisa membatasi diriku dan tidak ingin berharap perhatiannya, apalagi cemburu dengan nya . Yang harus aku lakukan adalah berharap supaya dia cepat mengembalikan uang lima juta dan (tulisan tidak jelas, red) … keuntungan dari itu

Masih tanggal 27 Pebruari Tahun 2008 atau sebulan sebelum kejadian tragis itu, korban melanjutkan goresan isi hatinya itu seperti dikutip sebagai berikut

Jam 14-00 istirahat, Jam 15 -00 elipat
(Perasaan Hati/ Ungkapan Hati
Aku bingung terhadap suamiku kurasa dia tidak lagi mencintai ku aku harus sadar itu. Diaselalu ingin menyakitiku . Untuk itu aku harus sadar bahwa sebaikny aku juga harus mulai membatasi diri dan tidak ingin begitu mudah diperdaya!Oh Tuhan bantulah aku menghadapi semua ini! Amin…

Tak jelas apakah isi diari yang mengungkapkan kekecewaan sarjana biologi berstatus honorer pada SMAN 1 Pulang Pisau itu merupakan kesedihan hatinya atas perilaku sang suami yang telah memberinya putra Christian (1,5) itu diduga berpaling kepada wanita lain (WIL)?.
Yang pasti selain mengungkapkan buku harian sepupunya itu, Yandi yang bekerja di perkebunan karet PTPN XVIII Pangkalan Baten, Kabupaten Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini

juga membeberkan dugaan perselingkuhan Henok dengan istri seorang warga Mandomai Kabupaten Kapuas
Bukti dugaan perselingkuhan dibeberkan Yandi melalui kuitansi pembayaran denda dugaan perselingkuhannya itu dengan isteri orang tertanggal 11 januari 2008 sebesar Rp3 juta rupiah.. Total yang mesti dibayarkan tersangka menurut Yandi sebesar Rp 25 juta dan tak diketahui apakah denda itu telah dilunasi atau belum”Maksud saya membeberkan cerita ini bukan maksud apa-apa, sebagai keluarga saya hanya ingin meluruskan pemberitaan yang selama ini di media massa. Saya tak puas sepertinya berita di media massa seolah-oleh menyalahkan sepupu saya ” ungkap pria yang rela menempuh jalan berjam-jam naik motornya ke Pulang Pisau itu mendengar kematian sepupunya itu
Seperti diberitakan sebelumnya, Sutriani (23), warga RT 8 Jln Marsumi Layar Pulang Pisau (Pulpis) yang tewas tertembak pistol suaminya Briptu Henich DJ Gulo (25) atau Henokh tepat di dahi, Senin (31/3) sekitar pukul 11.45 WIB
Berdasarkan keterangan Henok saat diinterogasi kejadian itu bermula ketika Henok dan istrinya mendiskusikan penggunaan uang hasil penjualan sebidang tanah sebesar Rp6,5 juta di ruang tengah rumah.
Kepada istrinya, Henok menyatakan keinginan agar uang itu ditabung. Namun Sutri bermaksud menggunakan uang itu untuk beli mesin jahit. Alasan untuk menambah penghasilan keluarga.
Mendengar keinginan Sutri itu, Henok yang ketika itu tengah berbaring di depan televisi, bangkit. Sambil memainkan senjata api jenis revolver dia mendatangi istrinya tengah duduk. Setengah bercanda, Henok kemudian mengarahkannya kepada Sutri.
Tiba-tiba senjata itu meletus dalam jarak sekitar satu meter dari korban
Tembakan jarak dekat itu telak mengenai dahi Sutri. Akibatnya, sarjana biologi berstatus honorer pada SMAN 1 Pulang Pisau itu tewas sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.
mr’s

Diterbitkan 01-04-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/