Minggu, 07 September 2008

Kota Mulai Dipenuhi Anjal dan Gepeng

Banjarmasin, BARITO
Hingga hari ketujuh bulan suci Ramadhan, kehadiran anak jalanan (anjal) maupun gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Banjarmasin semakin bertambah.
Para anjal dan gepeng yang sebahagian berasal dari luar kota memilih Kota Banjarmasin sebagai “ladang” untuk memperoleh rezeki dari masyarakat yang royal beramal pada bulan suci mubarak ini.
Para anjal dan gepeng tersebut terutama di Pasar Wadai Ramadhan ataupun di depan perempatan jalan dan lampu merah.
Kasubdin Operasional Dinas Satuan Pol PP Kota Banjarmasin Drs Nazamuddin kepada wartawan tak menepis meningkatnya jumlah anjal dan gepeng yang menurutnya memang rata-rata dari luar Banjarmasin. “Saat ini operasi yang kami lancarkan mengamankan mereka agar tidak mengganggu di traffic light kalau dari rumah ke rumah itu mungkin karena mengambil hak mereka di bulan penuh berkah ini” tukasnya” kepada wartawan usai mengamankan empat gepeng yang beroperasi di traffic light .
Meski demikian Nazamuddin mengakui indikasi keberadaan anjal dan gepeng yang dikoordinir. ”Kami membuktikan sendiri tahun lalu di Pelabuhan Trisakti dalam satu perahu mereka diturunkan,” sebutnya.
Selain itu dia menyebutkan, salah satu kelurahan di wilayah di Kota Banjarmasin yang dikoordinir seseorang. ”Mereka mengeksploitasi anak-anak dan orang cacat,” sebutnya.
Saat ini tindakan yang dilakukan Pol PP Kota Banjarmasin hanya sebatas mengeleminir keberadaan anjal dan gepeng tersebut dengan cara mengamankannya dan menghubungi dinas sosial untuk menindak-lanjutinya. “Karena pemko hingga saat ini tidak memiliki panti social,” tuturnya.
Sementara itu, Iyah --salah seorang ibu beranak 10 yang menjadi gepeng-- ketika ditanya mengatakan, kehidupannya memang sangatlah kekurangan sejak meninggalnya suami. Bahkan empat di antara anaknya saat terpaksa ikut orang lain untuk meringankan beban “Anak saya 10 orang, suami saya meninggal,ketimbang mereka tidak makan, ya saya harus beginilah, mau bekerja misalnya jadi pembantu, saya tak mungkin meninggalkan anak saya yang kecil ini, kalau pun dia ikut saya takut justru mengotori rumah orang,” ucapnya seraya menggendong putra bungsunya yang berusia 14 tahun, saat dibawa ke depan Pos Pol PP Pemko Banjarmasin, Jumat (5/9).
mr’s

07-09-2008

Tidak ada komentar: