Rabu, 29 Oktober 2008

Pedagang Kapuk Cemaskan Penolakan Warga

Belum Ada Pengundian Kios
Banjarmasin, BARITO
Batas waktu yang diberikan Walikota Banjarmasin bagi Pedagang Pasar Kapuk untuk segera membersihkan kios mereka di kawasan Jalan Pangeran Ujung Murung hingga Senin (hari ini, red) nampaknya terancam gagal.
Pantauan Barito Post hingga Ahad (19/10) siang kemarin, pedagang masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa, dan tidak ada tanda-tanda mereka membongkar kios atau pindah ke lokasi yang disiapkan di Jalan RK Ilir (eks Kantor Camat Banjarmasin Selatan).
Salah satu tokoh Pedagang Pasar Kapuk, H Nurdin ditemui di kiosnya mengakui, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari pemko pada Jumat (17/0) agar mereka mengosongkan kios sesegera mungkin.”Yang kami cemaskan, warga di sana seperti pemberitaan di koran menolak kehadiran kami, lantas siapa yang menjamin jika sampai terjadi apa-apa atau terjadi bentrok warga dan pedagang, ” tanya H Nurdin yang diamini rekan-rekan lainnya.
Parahnya lagi, jika diminta mengosongkan kios hingga Senin, mereka tidak mengetahui kios mana yang akan ditempati di lokasi penampungan.”Hingga hari ini tidak ada pengundian kios yang akan ditempati pedagang, kan tidak mungkin kita menentukan sendiri,” tanyanya lagi yang dibenarkan pedagang lainnya.
Secara jujur pria yang sudah berdagang selama 38 tahun di Ujung Murung ini mengakui, dia tetap pesimis dengan lokasi penampungan yang dipilihkan oleh pemko. Sebab menurutnya secara ekonomi lokasi itu tidak strategis, dan hanya tempat lalu-lalang orang pulang bekerja. ”Dulu kami minta di Jalan Pos atau di eks Lapangan Kamboja, namun semuanya ditolak. Kami juga kecewa selama ini ingin langsung bertemu walikota, namun selalu tidak terwujud, yang menemui kami hanyalah pejabat pembantunya,” ucapnya.
H Nurdin sendiri mengklaim, jika pemindahan pedagang terealisasi, sebagian di antaranya memilih tidak berjualan termasuk dirinya sendiri.”Saya sendiri mungkin akan mencari tempat yang lebih strategis ,” pungkasnya.
mr's

20-10-2008

Tidak ada komentar: