Senin, 15 Desember 2008

Demam Berdarah Renggut Nyawa Balita

Banjarmasin, BARITO
Raut wajah sedih masih terlihat diwajah pasangan Madi (22) dan Aswat (21), ayah dan ibu dari Aditya (2,4 ) warga Jl Pekapuran B Laut Gg Amparaya RT 11 No 42 Banjarmasin, yang diduga meninggal karena Demam Berdarah, Ahad (30/11).
Saat Barito Post bertandang ke kediaman mereka, pasangan suami istri yang didampingi nenek korban tersebut menceritakan bahwa sebenarnya mereka tidak menduga kalau anaknya tersebut akan meninggal secepat itu.
Mengingat anak tersebut anak yang lincah dan pandai, hingga meski dalam keadaan sakit mereka pun tidak melihat penurunan kegesitan dan kelucuan bocah itu. Namun menurut ibu korban, dia mengetahui anaknya itu dalam keadaan sakit saat mendapati tubuhnya dalam keadaan panas tinggi pada hari Senin (24/11) lalu.
Olehnya kemudian korban dibawa ke tempat seorang mantri yang tempat praktiknya berdekatan dengan tempat tinggalnya, lalu oleh mantri itu dia diberitahu bahwa anaknya tersebut diduga terkena gejala muntaber.
Selanjutnya oleh mantri dia diberikan beberapa macam obat, dan tidak lama panas badan korban turun, namun tidak lama setelah pulang dari tempat mantri korban muntah-muntah, dan kemudian berselang dua hari tiba-tiba tubuh korban kembali panas.
Kemudian pada Kamis (27/11) korban dilarikan ke Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dan dari hasil pemeriksaan sampel darah korban diketahui ternyata korban positif terserang demam berdarah, dan korban dirawat di disana selama satu malam di ruang ICU, namun karena mereka tidak memiliki cukup biaya untuk melakukan perawatan di sana, mengingat pekerjaan orang tua korban hanya pekerja swasta yang ikut familinya, maka mereka mengambil inisiatif untuk memindahkan perawatan ke RS Ansari Saleh Kayu Tangi Banjarmasin, Jumat (28/11).
Setelah satu malam di RS Ansari Saleh, korban akhirnya meninggal dunia di ruang Kumala ICU Rumah Sakit, Sabtu (29/11) sekitar pukul 06.30 Wita.
Ditambahkan Aswat, sebenarnya di wilayah tempat tinggalnya yang masih banyak genangan air di bawah kolong rumah warga, selama dalam kurun waktu antara 2-3 bulan belakangan, sudah ada empat orang yang diduga terserang Demam Berdarah (DBD) namun masih bisa diselamatkan. Sedangkan anaknya adalah korban yang kelima dan meninggal. Hal itu juga telah dilaporkan ke pihak RT. Dan dari pihak RT mengatakan padanya bahwa telah dilaporkan ke dinas terkait bahkan hingga dua kali, namun belum ada tanggapan seperti dilakukannya fogging.“Dalam 2-3 bulan ini sudah ada empat orang yang diduga terkena DBD dan anak saya ini yang kelima dan meninggal, mudah-mudahan cukup anak saya saja yang jadi korban,” ujar Aswat.
M-01 /mr’s

Diterbitkan 01-12-2008

Tidak ada komentar: