Rabu, 11 Februari 2009

JADUL

Atas : Wiwiek Abidin di-tunggu-tunggu oleh masyarakat Banjarmasin

Tengah : Siti Rochani , penyanyi lagu2 Melayu yang taka sing lagi disana

Bawah : Lies Saodah sempat berkenalan dengan cowoq Kalsel 
 
O.M. PANCARAN MUDA & WIWIEK ABIDIN MENGHIBUR MASYARAKAT BANJARMASIN


PERTUNJUKAN musik yang dimeriahkan O.M. Pancaran Muda pimpinan Zakaria dengan penyanyi Wiwiek Abidin, Lies Saodah, Mansyur S, Dedy RM dan Salim ini di prakarsai oleh KONI Kalsel dalam rangka mencari biaya untuk memperbaiki Stadion 17 Mei, Banjarmasin.
 Bioskop Dewi malam itu cukup dipadati publik, meskipun harga karcis mahal: masing-masing Rp.2.000,- dan Rp. 1.000,-. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang terpaksa membeli karcis melalui calo, berhubung calo-calo ini tidak segan-segan memborong karcis.
 Biduan Deddy RM mendapat kesempatan tampil pertama dengan lagu “Hidup Untuk Cinta” dan “Harapan Hampa”. Stage-action-nya boleh juga; ngajak joget segala! Lies Saodah menyanyikan lagu “Kau Pergi Tanpa Pesan” dan “Kehancuran Cinta”. Gayanya mengundang tepuk sorak penonton. Pantas saja karena dia orang film. Mansyur S. dan Wiwiek Abidin terbilang penyanyi beken untuk lagu-lagu berirama Melayu. Mereka a.l. membawakan “Pengharapan”,”Gadis atau Janda”,”Boneka baru” dan “Seminggu da Malaysia”.
 Tampil Salim memegang mic membuat situasi tambah riuh oleh ledakan tawa hadirin. Dagelannya mengena di hati. Benar-benar kocak. Setelah acara beruntun dari bintang-bintang tamu, acara dilanjutkan dengan mengetengahkan juara-juara lagu-lagu Melayu 1974 Kalsel, a.l. Noutbatsyah, Siti Rochani dan Parman Andrias. Karena semua artis menyuguhkan lagu-lagu yang akrab sekali dengan penonton : ada yang senandung dan ada pula yang berirama joget, maka tidak jarang penonton dibuat latah; ikut-ikut naik kepentas untuk jingkrak-jingkrak berjoget dan goyang pinggul.
 Demikianlah pertunjukkan berlangsung dengan sukses. “Saya ketawa sampai keluar air mata, karena lucu dan dangdut!” kata Tante Rusmini, salah seorang hadirin memberikan komentar. (Hasby/Guntur)***

 
Sumber : Majalah Varia Nada Edisi181 Tahun 1974

Diterbitkan 12-02-2009
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Tidak ada komentar: