Senin, 23 Februari 2009

Melongok Kampung Bersih di Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya (1)


KAMPUNG ANGGREK : Selain didukung lingkungan yang asri, bersih, dan sehat,, di setiap rumah warga ataupun di sudut-sudut jalan, Kampung Kertajaya IV C RT 07selalu dihiasi tanaman anggrek, sehingga terlihat indah dan sedap dipandang mata (Foto: Mer’s/Brt)


* Kawasan Asri Sehat dengan Ikon Anggrek

 PREDIKAT kota terkotor nomor dua untuk kategori kota besar memang cukup mengagetkan, meski Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, HA Yudhi Wahyuni dan H Alwi Sahlan telah bekerja keras untuk mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan bebas dari sampah.Setiap warga manapun, termasuk warga Banjarmasin, tentu menginginkan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih, asri, sehat dan tentu saja nyaman . Untuk mewujudkan itu, mungkin tak ada salahnya kita mencoba meniru kiat dari warga Kertajaya IV C RT 07/RW 13 Surabaya, yang menjadi Juara Kampung Bersih (Green n Clean) 2006 baru-baru ini


Mercurius, Banjarmasin

Saat akan memasuki kampung Kertajaya IV C RT 07/RW 13, Kecamatan Gubeng, Surabaya (Jawa Timur), sejauh mata memandang, terhampar pemandangan rumah warga yang selalu berhiaskan tanaman anggrek berwarna-warni, dari mulai saat anda memasuki pintu gerbang hingga sudut-sudut rumah warga manapun di kampung yang dijuluki kampung anggrek itu.
Ya! Keindahan anggrek itulah yang menjadi salah satu maskot atau ikon kampung yang memiliki 118 Kepala Keluarga (KK) itu, sehingga mampu meraih Juara Kampung Bersih (Surabaya Green and Clean 2006) yang diumumkan pada 20 April lalu, setelah pada tahun sebelumnya, atau tahun 2005, kampung ini hanya berhasil menempati urutan kedua.  
Menurut Ketua RT 07 /RW 13 Kampung Kertajaya IV C, Budiman, kebiasaan menanam anggrek di kampungnya berawal dari hobi dari salah seorang warga, Hj Moertini Sucipto, pada tahun 1990, yang menularkannya kepada warga lainnya, yakni Yatna Gatta. Kemudian, setelah tanaman anggreknya berhasil tumbuh, wanita yang kini menjadi Penasihat Pengurus PKK Kampung Anggrek Kertajaya ini, menanam anggrek di kedua mulut kampung itu.”Nah, keindahan anggrek itu akhirnya memacu warga lainnya untuk turut menanam anggrek di rumah nya masing-masing,” beber Budiman.  
Agar kebiasaan menanam anggrek ini tetap lestari di kampung yang jumlah penduduknya saat ini berjumlah 323 jiwa ini, menurut Budiman, ada kiat-kiat yang dilakukan. Di antaranya, menggali kesadaran masyarakat, misalnya di setiap rumah minimal harus ada dua tanaman anggrek. Dan salah satu kiat utamanya, setiap warga yang mengurus KTP atau KK, diwajibkan membawa satu tanaman anggrek atau toga, melalui pengurus 5 (lima) Dasa Wisma RT 07 Kampung Anggrek Kertajaya, yang nama dasawismanya diambil dari nama-nama buah itu. 
“Tanaman itu kemudian dikembalikan lagi ke kampung, di rumah warga mana atau sudut perumahan yang perlu ditanami lagi anggrek.” beber Budiman, yang dibenarkan, Ketua PKK Kampung Anggrek Kertajaya, Ny Neneng Budiman, didampingi beberapa pengurus lainnya, termasuk Koordinator Seksi Lingkungan Hidup, RT 07, Gatot Sumianto, kepada beberapa wartawan Banjarmasin, termasuk wartawan Barito Post yang berkunjung ke kampung itu, Senin (3/7) baru-baru tadi. 
Dan untuk kiat itu, mereka memiliki slogan, yang namanya Sajisapo, Satu Jiwa Satu Pohon
bersambung…

DITERBITKAN 10-07-2006

http://wartaputradayak.blogspot.com/

Tidak ada komentar: