Kamis, 05 Februari 2009

Kakek dan Cucu di Panggung Koes Plus


Ingat jaman 70-an, waktu kita muda-mudi?," tanya Yon Koeswoyo di atas panggung. Sontak penonton serempak menyahut, "Tapi sayang banyak salah jalan". Hits ini mewarnai kemeriahan panggung nostaligia selama tiga jam lebih di Balai Sarbini, Jakarta, tadi malam.
Konser Tiga Generasi Koes Plus, itulah tajuk pertunjukan kelompok musik legendaris di era 1970-an. 
Meski hanya Yon yang benar-benar Koes Plus asli, penonton tetap antusias menantikan lagu-lagu jaman dulu. Selain Yon, tampak Muri, sang penggebuk drum. Ia cuma menonton di deretan kursi paling depan.
Konser ini juga menampilkan dua generasi brcitarasa Koes Plus. Tampil grup band Junior dan T-Koes yang sebelumnya membuka acara. Junior yang terkenal lewat lagu Koes Plus berjudul Bujangan yang dimainkan ulang membawa Damon, anak almarhun Tony Koeswoyo ikut bermain.
Beberapa lagu lawas dibawakan Yon bersama band pengiringnya. "Kita kasih Manis dan Sayang," ujarnya bersemangat. Tak cuma Manis dan Sayang, masih ingatkah lagu Kolam Susu dan Pelangi yang kembali dinyanyikan. Tak ketinggalan, tembang Bis Sekolah yang ditunggu-tunggu penonton juga dilantunkan. 
Kehadiran Koes Plus memang dinanti pengemarnya yang pernah muda di jamannya. Kursi penonton didominasi mereka yang berusia 30 tahun ke atas. "Koes Plus memang nggak ada matinya," teriak Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Daud, yang malam itu hadir.
Adhyaksa Daud memberi penghargaan kepada Yon Koeswoyo dan Muri, masing-masing sebagai vokalis dan drumer. Sisa personel Koes Plus ini dianggap sukses mempertahankan legenda musiknya hingga ke anak cucu, dengan munculnya Koes Plus Junior dan T-Koes
temp/mr’s
http://wartaputradayak.blogspot.com/

Tidak ada komentar: