Kamis, 24 Juli 2008

Big Boys dan The Stim’s Masih Perkasa

 MASIH GARANG : Aksi Oyan, Gitaris Big Boy's menggigit senar ala Jimmy Hendrix masih tetap garang seperti 20 tahun silam




                      

                                                                                           




PRIMA : Vokal Arul Efansyah yang melengking bak Robert Plant, vokalis Led Zeppelin seperti tak berubah dan tetap prima 

STABIL : Meski lama tak bertemu, kekompakan permainan gitar Oyan dan dentuman bass Dani masih stabil seperti 20 tahun silam 

HEY HEY MAMA SAID THE WAY YOU MOVE ..GONNA MAKE YOU SWEAT, GONNA MAKE YOU GROOVE


LENGKINGAN vocal Arul Efansyah , disambut raungan gitar Oyan dan dentuman liukan bas Dani serta..gempuran drum Iren ditingkahi sentuhan melodius Eben (keyboard), Sabtu (28/6) malam membuat ribuan rock mania Banjarmasin (Kalsel) hingga Kapuas, Pulang Pisau (Kalteng) yang memenuhi Lapangan SKB Mulawarman langsung berjingkrak

Tembang klasik Black Dog miliknya Led Zeppelin yang dibawakan apik lima rocker ‘lawas’ Banjarmasin yang tergabung dalam Big Boys menjadi saksi bangkitnya para musisi rock legendaris Banjarmasin yang pernah berjaya di era 1980-an .
Stadion SKB Mulawarman pun menjadi saksi kembalinya group-group musik yang merajai panggung-panggung musik rock di Provinsi Kalsel bahkan hingga Pulau Jawa.
Memang tak hanya Big Boys malam itu yang menghentak ribuan rock mania yang rela berbecek ria di lapangan yang pada siang harinya diguyur hujan lebat itu
The Stim’s yang dimotori si gitaris bengal, Iwan “Stones” pun tak mau kalah menunjukkan sisa keperkasaan mereka beraksi di panggung konser bertajuk Gebyar Musik Anti Narkoba yang digelar Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel pimpinan Wagub H Rosehan NB SH itu
Sekadar catatan, 20 tahun silam atau di pertengahan tahun 80-an, kelompok rock Big Boys, yang mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV tahun 1989, berhasil membawa harum nama Kalimantan Selatan di kancah musik negeri ini. Big Boys berhasil mengantarkan vokalisnya Arul Efansyah, merebut predikat The Best Vocalist se-Indonesia, di Surabaya di ajang yang digeber promotor flamboyan Log Zhelebour itu.
Bahkan saat ini Arul Efansyah tercatat merupakan vokalis andalan Power Metal, kelompok musik beraliran speed metal yang telah menelorkan delapan album dengan hits ‘Angkara’.
Sekadar diketahui pula, Banjarmasin di era pertengahan 80-an, merupakan salah satu barometer musik rock Indonesia Bagian Timur
Malam itu, meski para penonton terbagi dalam rentang generasi yang cukup jauh, namun penampilan Big Boys dan The Stims yang garang dan enerjik mampu menyatukan dan “memanaskan” suasana malam yang cuacanya cukup dingin itu .
Lima tembang mulai Polusi Kehidupan yang melambungkan Arul Efansyah ke jajajan vokalis rock papan atas negeri ini, hingga Sekejap termasuk tiga tembang Black Dog , Rock n Roll dan Smoke On The Water nya Led Zeppelin dan Deep Purple dibawakan denga apik oleh Big Boys.
Vokal Arul Efansyah yang mampu mencapai 3,5 oktaf itu masih tetap prima saat menjangkau nada-nada tinggi ala Robert Plant (Led Zeppelin), di usianya yang sudah mencapai 44 tahun itu
Tak kalah pula dengan Oyan, gitaris kidal yang kini plontos itu tetap tampil garang seperti halnya 20 tahun silam. Aksi memainkan senar gitar menggunakan gigi serta mengangkat gitar dibalik punggung ala sang legenda gitar dunia, Jimmy Hendrix membuat terkesima penonton yang sebagian dari generasi tahun 2000 yang malam itu”Ulun kada suah meliat Big Boys, umur ulun hanyar tiga tahun berarti waktu itu, umai sekalinya hebat banar aksi Oyan tu lah “ celetuk Budi, warga Mantuil, Kelurahan Basirih.
Bagaimana dengan The Stims? Tak kalah pula dengan Big Boys, tampil perdana, Iwan “Stones” (Gitar), Dani (Bass), Tono (Drum) dan Sima (vocal) sukses ‘menyemburkan’ tembang-tembang panas milik Deep Purple, Highway Star dan Smoke On The Water , termasuk tembang mellow A Tale That Was’n Right nya Hellowen serta ciptaan sendiri.
‘Kebengalan’ Iwan “Stones” diatas panggung ditingkahi teknik tapping dan sound mistery guitar nya seolah menunjukkan The Stims masih seperti 20 tahun silam.
Suud, salah seorang rocker lawas yang juga hadir pada malam itu mengaku merasa terharu dan bangga saat menyaksikan aksi rekan-rekannya di masa silam.
Mantan vokalis Rock Monster dan Herfaz yang juga pernah rekaman album kompilasi itu mengharapkan, meski hanya sekadar konser reuni, namun kedepannya ajang seperti ini bisa berlanjut.”Perlu dibentuk paguyuban musisi rock atau tempat kita bernostalgia seperti acara rock legend misalnya” ujarnya penuh semangat. Tercatat malam itu para veteran Rock Banjarmasin lainnya hadir di konser reuni itu. Sebut saja Milono (Galaxy Power, Rudy Lete (Exocet) dll
Harus diakui, malam itu memang tetap miliknya Radja yang menjadi pamungkas pada konser anti narkoba itu. Setelah sebelumnya dibuka dengan Cinderella, band baru binaan Ian Kasela dkk itu, usai Ketua BNP Kalsel H Rosehan NB SH memberikan amanatnya untuk memerangi Narkoba, Radja pun langsung menghentak dengan tembang-tembang hitsnya seperti Jujur, Cinderella, Yakin dll . Ian Kasela pun dengan lantang juga menyerukan bagi generasi muda Kalsel untuk menghindari jeratan narkoba yang menghancurkan masa depan bangsa ini Rock Never Die


DITERBITKAN 30-06-2008

http://wartaputradayak.blogspot.com/

2 komentar:

na2ng mengatakan...

ada gambar yg lengkapnya personel big boys,sbg urang kalimantan aku bangga lwn bubuhannya,

Warta Putra Dayak mengatakan...

Makasih..sama kita juga bangga akan musisi -musisik rock Kalsel di era 80-90 yang mengahru biru dan mengahrumkan nama daerah