Kamis, 24 Juli 2008

Hari Jadi Banjarmasin ke 481

Semangat Kayuh- Baimbai
Wujudkan Banjarmasin Berdaya Saing Tinggi dan Berjati Diri

24 September 2007, Kota Banjarmasin genap berusia 481, dimana sejalan dengan itu, genap juga, kota yang berjuluk seribu sungai ini selama 2,1 tahun, dipimpin duet Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni, SE dan Wakil Walikota, Drs H Alwi Sahlan Msi. Tak semudah membalik tangan memang jika dihitung dalam waktu yang cukup singkat itu membenahi kota tua yang permasalahannya kompleks ini.
Namun dengan semangat ‘Kayuh Baimbai’ perlahan tapi pasti upaya duet Yudhi –Alwi menjadikan Banjarmasin sebagai kota yang berdaya saing tinggi dan berjati diri telah banyak membawa kemajuan pembangunan yang cukup signifikan.
Ini bisa dilihat dengan meningkatnya pendapatan daerah,pembenahan infrastruktur jalan dan jembatan, perhatian yang tinggi terhadap layanan air bersih, pendidikan dan kesehatan gratis, lingkungan, kebersihan, KB serta masalah sanitasi, yang merupakan salah sau program dunia. Termasuk pembenahan di jajaran intern serta hubungan yang interaktif dengan mass media
Berikut laporan khusus yang disusun wartawan Barito Post Mercurius

Berdaya Saing Melalui Peningkatan Pendapatan Daerah 35,48%
Ketika Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni Usman mengawali pemerintahannya pada tahun 2005, pendapatan daerah masih lebih kurang Rp362,1 miliar. Setahun setelah menjabat atau tahun anggaran 2006, pendapatan daerah meningkat cukup siginifikan lebih kurang Rp490,6 miliar atau meningkat 35,48%. Dan ini diikuti pula dengan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) yang pada tahun 2005 semula lebih kurang Rp41,18 miliar, tahun 2006 bertambah menjadi Rp45,5 miliar atau meningkat 10%.
Indikasi ini jelas menunjukkan dinamika pertumbuhan ekonomi di Banjarmasin terus bergerak, dan tentunya tahun mendatang akan meningkat lagi. Terbukti pada sisi PAD, Yudhi Wahyuni menargetkan untuk tahun 2007 ini menjadi Rp54,9 % yang diprediksi bakal tercapet, mengingat pada tri wulan ketiga ini sudah direalisasikan 80%. Artinya 2 bulan kedepan hanya menyisakan 20 % lagi.

Konsisten Fokus Pelayanan Air Bersih
Dari sekian banyak program peningkatan pelayanan masyarakat yang diusung Yudhi-Alwi, boleh dikatakan sektor air bersih yang paling menonjol kalau tidak disebut Is The Best . Melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih ini peningkatan layanan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Terbukti, hingga tahun 2006 saja, menurut Yudhi Wahyuni pemenuhan kebutuhan air bersih sudah mencapai 86% dari jumlah penduduk 624.089 jiwa. Dan ini melebihi target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 dengan tingkat penurunan air dari 33% menjadi 28,5%. Karena itu tak heran, keberhasilan PDAM Bandarmasih membuahkan hasil berupa pemberian penghargaan ‘Piala Citra Prima’ pada tahun 2003 dari Presiden RI, tahun 2006 dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan tahun 2007 dari Dirjen Cipta Karya PU. Dengan keberhasilan itu, wajar pula, pada tahun lalu, Menteri PU, Ir Djoko Kirmanto, menilai Banjarmasin lulus dalam masalah air bersih

Anggarkan Dana Pendamping BOS
Sebagai sebuah negara berkembang, peningkatan terhadap kualitas pendidikan memang tak bias ditawar lagi. Dan itu didasari betul oleh duet Yudhi-Alwi . Karena itulah pada sektor ini 14% dari total APBD 2007 dianggarkan demi membentuk kualitas pendidikan putra-putri Banjarmasin yang berdaya saing tinggi. Tolak ukurnya bisa dilihat dari pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2006-2007, dengan prosentasi kelulusan SD/MI 100%, SMP/MTs 94,45% serta SMA 98, 82%.
Tentu saja itu keberhasilan itu bukan berarti tak ada permasalahan dalam bidang pendidikan. Ribut-ribut soal pungutan yang diberlakukan komite sekolah pada pendaftaran siswa baru salah satu yang mesti dituntaskan agar tak terulang lagi.
Karena itulah, meski telah menerima dan Bantuan Operasional (BOS) untuk SD/SDLB dan SMP /SMPLB negeri/swasta Rp11,5 miliar serta BOS Buku Rp1,8 miliar, Pemko Banjarmasin juga menganggarkan Rp750juta pada anggaran biaya tambahan (ABT) dengan perincian tiap siswa menerima Rp7500. Ini salah satu upaya meminimalisir pungutan-pungutan yang diberlakukan komite sekolah.


Pelayanan Kesehatan Gratis dan SANIMAS.
Tingginya kualitas pendidikan serta sumber daya manusia (SDM) warga Banjarmasin tentu tak akan tercapai tanpa ditopang kesehatan warga itu sendiri.
Disatu sisi ongkos kesehatan di negri ini ‘dikenal’ mahal.
Sebab itulah, di tahun 2007, Yudhi –Alwi menggebrak melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2007, yakni pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis di seluruh puskesmas. Ini diberlakukan kepada seluruh masyarakat, tanpa peduli dia kaya atau miskin. Cukup perlihatkan foto copy KTP, kesehatan gratis siap melayani warga.
Lainnya, pembangunan prasarana dan sarana air limbah merupakan salah satu fokus peningkatan kesadaran masyarakat melaksanakan pola hidup sehat melalui kegiatan Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS)
Ini merupakan solusi penyediaan prasarana dan sarana air limbah pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan pemukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi di perkotaan.
Dengan leading sector Dinas Pemukiman dan Prasana Kota (Kimprasko) Banjarmasin,
didukung dana masyarakat, pemko, dan Direktorat Pembangunan Kesehatan Lingkungan Pemukiman telah dibangun 5 Sanimas.
Ke 5 Sanimas itu berlokasi di Simpang Jagung Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara, , Kelurahan Kelayan Tengah Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Sanimas itu rata-rata melayani 79 KK s/d 200 KK menggunakan system terpilih, dilengkapi MCK plus yakni 4 buah kran, tempat cuci, 4 buah WC dan 4 buah kamar mandi serta pos jaga. Sedangkan komponen pembuangan dibuang ke sungai /got jalan raya melalui perpipaan.

Coda
Sebenarnya, masih banyak keberhasilan lain yang tak bisa disebutkan satu persatu, termasuk di bidang Keluarga Berencana (KB) yang direaliasikan dengan diterimanya Penghargaan Mangala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat, kepada Walikota, HA Yudhi Wahyuni. Nobodys perfect tak ada yang sempurna di dunia ini, diantara keberhasilan tentu ada hambatan serta sejumlah PR yang masih belum bisa terselesaikan seperti penuntasan masalah Sentra Antasari, Lahan Kamboja dll.
Belum optimalnya keberhasilan pembangunan diakui sendiri oleh Yudhi Wahyuni seperti yang diungkapkannya pada pidato pada Rapat paripurna Istimewa DPRD Kota Banjarmasin dalam rangka Hari jadi Kota Banjarmasin ke 481 pada 24 September 2007 lalu yakni Tak ada gading yang tak retak .
Namun semuanya bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama dan Kayuh Baimbai.****


Pembangunan Butuh Peran Wanita
Banjarmasin, BARITO
Dalam pembangunan sebuah kota yang maju diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk juga para wanita yang tergabung dalam Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Banjarmasin.
Seperti yang dilakukan PKK Kota Banjarmasin yang dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK Hj Emmy Mariani Tajuddin.
Diantaranya pembentukan kader-kader yang dapat membantu berlangsungnya pembangunan baik moral maupun kesejahteraan rakyat oleh segala pihak khususnya para wanita.“Kita akan terus berupaya untuk memajukan kesejahteraan warga melalui program-program yang telah kita laksanakan.Kita juga telah bekerjasama dengan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN OTA) dalam penyantunan anak tidak mampu agar mereka bisa tetap sekolah” ungkap Hj Emmy Mariani Tajudin kepada sejumlah wartawan usai mengikuti acara Khataman dan Wisuda Akbar TK/TP Al Quran BKPRMI se Kota Banjarmasin kemarin.
Ada sekitar 300 pelajar Sekolah Dasar serta 200 pelajar SMP yang telah mendapat bantuan berupa sumbangan biaya pendidikan.Masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp 100 ribu untuk pelajar SD, Rp 125 ribu untuk pelajar setingkat SMP.Pada tahun 2008 nanti penyantunan pelajar tidak mampu masih akan terus dilanjutkan.Emmy juga menambahkan bahwa pihaknya juga telah bekerjasama dengan PKK yang ada di 5 kecamatan se Kota Banjarmasin.Termasuk diantaranya membina usaha kerajinan tangan yang ada di Kota Banjarmasin.Hal ini bertujuan untuk menjadikan warga Kota Banjarmasin bisa lebih mandiri dan berdaya guna dalam pembangunan.






Apa Kata Mereka

Pemimpin Harus Selalu Tegas
Banjarmasin, BARITO
Memimpin sebuah tugas apalagi yang menyangkut kemaslahatan orang banyak tentu sangatlah tidak mudah.Apalagi memimpin sebuah kota besar yang memiliki permasalahan yang sangat komplek seperti yang terjadi di Kota Banjarmasin.Mulai dari masalah sampah, parkir liar, pertamanan kota, jalan umum hingga permasalahan akibat yang ditimbulkan oleh maraknya truk batubara yang melintas di jalan umum.Untuk itu siapapun pemimpinnya, maka ia dituntut untuk bisa tegas dalam bertugas.
“Pemimpin jangan lemah dan takut dalam membuat keputusan.Saya menyampaikan penghargaan terhadap Walikota H Yudhi Wahyuni karena sudah menunjukan sifat tegasnya seperti dalam mengatasi masalah pemasangan baliho yang menyalahi aturan.
“Dibalik segala keberhasilan tersebut ada juga kekurangan yang terjadi.Sentra Antasari masih dalam permasalahan.Namun saya yakin sisa masa kepemimpinan Yudhi dapat mengatasi segala permasalahan.Karena seorang pemimpin haruslah dapat mementingkan kepentingan umum.Saya selalu mendukung kepemimpinan Yudhi
H Taufik Hidayat SH
(Ketua DPRD Kota Banjarmasin)

Toleransi tak Setor PAD, Kebijakan Yang Luar Biasa
Kebijakan umum Walikota Banjarmasin dijabat HA Yudhi Wahyuni Usman, sebagai pedoman pengelolaan air bersih sangat mendukung dalam peningkatan pelayanan, bahkan jika memungkinan secara regional.
Dukungan baik kinerja, atau investasi melalui APBD atau penyertaan modal. Harus diakui di era Pak Yudhi inilah penyertaan modal terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berkisar Rp5 miliar. Tahun 2007 ini saja penyertaan modal Rp13,5 miliar. Akan meningkat lagi tahun depan antara Rp10-20 miliar. Satu hal lagi meski PDAM sudah untung, namun demi pencapaian target cakupan layanan 100% hingga 2009, PDAM diberikan toleransi tak setor PAD, ini suatu kebijakan yang luar biasa.

Drs H Zainal Arifin, MSi
(Direktur Utama PDAM Bandarmasih)


Bisa ‘Diganggu’ Kapan Saja
Ada satu suasana yang sangat menggembirakan khususnya kebijakan pimpinan dengan media massa, baik itu wartawan yang bertugas di Pemko Banjarmasin (Press Room) atau bukan. Sikap keterbukan Yudhi-Alwi ini bisa”diganggu” kapan saja. Ini suatu hal yang menggembirakan di era transparansi sekarang ini. Oleh karena itu tidak ada alas an bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk “takut” dengan insan pers
Drs H Bambang Bhudiyanto, MSi
(Kepala Dinas Infokom Pemko Banjarmasin)

BOS Perlu Sosialisasi Lagi
Sebagai orang kecil saya sering masih belum mengerti soal bantuan operasional sekolah (BOS), khususnya BOS buku. Agar tahu bagaimana caranya bisa meminjam buku pelajaran. Saya harapkan agar sosialisasinya ini bisa lebih sering dilakukan tak hanya melalui koran, tapi juga ke kelurahan-kelurahan atau langsung ke masyarakat melalui spanduk atau pamflet

Nurdin
(Karyawan Swasta)


Kurang Perhatian dari Pemko
Dengan bertambahnya usia Kota Banjarmasin semoga dapat menjadikan kepedulian pemerintah kota semakin meningkat.Selama ini saya secara pribadi kurang mendapat perhatian dari pemko.Bahkan biaya sekolah anak saya yang saat ini duduk dibangku SD Negeri masih terasa sangat mahal.Total biaya untuk membeli buku sudah mencapai Rp 120 ribu dalam tahun ajaran ini.Sudah terlalu mahal bagi kami yang berpenghasilan rendah.Semoga pemerintah dengan Dana BOS nya dapat membantu kesulitan rakyat kecil dalam membiayai anak bersekolah.

Hanafi
(Penarik Becak)

24-09-2007

Tidak ada komentar: