Kamis, 20 November 2008

Anggaran Pertanian Minim

Banjarmasin, BARITO
Dari total anggaran sekitar Rp6,6 miliar yang diajukan Dinas Pertanian dan
Peternakan (Dispertanak) Kota Banjarmasin, hanya Rp225 juta dialokasikan
guna meningkatkan sektor pertanian.
Kenyataan itu sangat disayangkan anggota panitia anggaran (panggar) DPRD
Kota Banjarmasin, Akliani R Kab. Menurutnya, meski lahan pertanian di kota
ini yang menyempit maka malah jadi alasan mengabaikan sektor pertanian
dengan mengurangi anggaran. “Sebab masih ada masyarakat yang menggeluti usaha tani sebagai sumber penghasilan, jika diabaikan sepertinya sama saja secara pelan-pelan
mematikan pertanian di kota ini,”ujar Akliani.
Dikatakan politisi asal Partai Bulan Bintang (PBB) ini, meskipun lahan pertanian yang tinggal seluas 1500 hektar karena sedikit karena tergiurnya masyarakat pertanian yang menjual lahan pertanian (sawahnya) kepada investor. Akibat itu maka pembangunan pertokoan dan perumahan semakin menjadi. “Tetapi dengan kondisi seperti itu bukan berarti pula dinas pertanian mengabaian sektor pertanian ini, untuk ini mesinya pemko tetap memberikan perhatian dengan tetap memberikan anggaran,”sesalnya.
Sementara Plt Kadistanak Kota Banjarmasin, drh Eko Priyo yang kerap
disapa Yoyo mengakui, Distanak memang menganggarkan dana hanya Rp225 juta
untuk sektor pertanian. Itu karena sebagaian besar anggaran dialihkan
untuk sektor-sektor lain yang lebih berpotensi seperti produksi ayam
potong dan budidaya tanaman hias yang saat ini sedang digemari..
Sementara untuk sektor pertanian atau tanaman padi sekarang mengalami
penurunan
produksi karena menyempit lahan.”Terlebih bibit yang digunakan
petani hanya bibit lokal. Akibatnya kualitas padi menurut,” ujarnya.
Itu lah yang menyebabkan sektor pertaniaan, khususnya tanam padi di kota
ini kurang ada gairah.rif

17-11-2008

Tidak ada komentar: