Kamis, 20 November 2008

Insentif RT Diusulkan Naik jadi Rp300.000

Banjarmasin, BARITO
Kabar gembira datang dari panitia anggaran (panggar) DPRD Kota Banjarmasin untuk seluruh ketua RT. Dalam usulan rencana kenaikan insentif ketua RT, para wakil rakyat di DPRD Kota ini menghendaki agar gaji untuk ‘raja kecil’ itu dinaikkan hingga mencapai 200 hingga 300 persen.
Artinya ada kemungkinan bisa menjadi Rp200.000 hingga Rp300.000 per bulannya dari yang sekarang diterima hanya Rp50.000.
Diungkapkan salah satu anggota panggar, Akliani R Kab, menyusul keinginan Walikota Banjarmasin H Yudhi Wahyuni yang menginginkan agar insentif ketua RT dinaikkan, pihaknya sangat mendukung usulan tersebut. Apalagi kalau melihat tugas ketua RT ke depan yang dirasa akan semakin berat.
“Kita sangat setuju insentif ketua RT dinaikkaan, malah kalau bisa menjadi Rp300.000 perbulannya,” ujar Akliani.
Usulan bujangan dari F-PBB ini memang sangat jauh dari usulan walikota yang hanya menghendaki kenaikan 100 persen sampai 150 persen atau menjadi Rp100.000 hingga Rp150.000 perbulannya. “Kalau cuma dinaikan menjadi Rp150.000 saya kira masih sangat kecil. Apalagi di jaman yang serba sulit seperti ini, apalah artinya uang segitu,” katanya.
Sehingga secara pribadi, tandas dia, dirinya lebih condong mengharapkan paling tidak insentif ketua RT perbulannya Rp300.000. Karena nilai itu tuturnya dirasa cukup untuk tugas-tugas ketua RT yang dinilai akan semakin berat. “Dengan kenaikan itu pula saya kira RT akan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannaya, karena paling tidak mereka akan merasa punya tanggung jawab sebagai pimpinan di kampung masing-masing,” ujarnya.
Untuk dana, Akliani menyarankan, Pemko bisa menggunakan dana silpa tahun lalu yang hingga kini masih belum terpakai. “Kita kan punya dana silpa, dan itu bisa dipergunakan,” ucap dia.
Beda dengan Akliani, salah satu anggota pangar lainnya dari F-Golkar H A Salim Fachri hanya berani mengusulkan intensif Rt Rp200.000 perbulannya. Menurutnaya nilai itu sudah cukup besar, dibandingkan dengan insentif yang ada sekarang. “Kalau kita cenderung menginginkan Rp200.000 perbulan saja, saya kira itu sudah cukup,” katanya. rif/

15-11-2008

Tidak ada komentar: