Kamis, 20 November 2008

BNK Terkendala Dana Sosialisasikan Bahaya Narkoba


Banjarmasin, BARITO
Untuk memberantas peredaan narkoba di kalangan generasi muda, khususnya di Kota Banjarmasin tentunya bukan hanya tugas pemerintah, namun harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terutama para orang tua.
Peran orang tua terhadap anak agar tidak terjerumus dalam lingkaran setan zat-zat psikotropika sangat diperlukan. Karenanya Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Banjarmasin yang sebentar lagi akan berganti nama menjadi organisasi dan tata kerja pelaksana harian BNK Banjarmasin ke depan memprogramkan akan lebih banyak melakukan sosialisasi masalah narkoba ke masyarakat khususnya orang tua.
“Kita akui selama ini sosialisasi masalah narkoba sangat terbatas, terutama ke masyarakat masih sangat kurang,” aku Ketua BNK Kota Banjarmasin H Alwi Sahlan kepada anggota Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian BNK Banjarmasin, baru-baru tadi.
Padahal menurutnya, peran orang tua terhadap pemberantasan narkoba sangat besar. Apalagi masyarakat atau generasi muda sangat rentan terhadap narkoba. “Di sinilah peran mereka (keluarga atau orang tua, red) diperlukan,” katanya.
Sosialisasi sendiri amat penting, karena mungkin bahkan banyak keluarga atau orang tua yang kurang mengetahui akan seluk beluk narkoba. Bagaimana ciri-ciri seorang anak yang sudah masuk dalam dunia narkoba? Lalu bagaimana membina mereka yang sudah ketergantungan sehingga bisa kembali diterima masyarakat? Mungkin banyak orang tua yang tidak memahami karena kurangnya pengetahuan akan hal tersebut.
“Untuk itulah dalam penyusunan program organisasi dan tata kerja pelaksana harian BNK Kota Banjarmasin kami akan berusaha lebih banyak melakukan sosialisasi masalah narkoba ke masyarakat. Mudah-mudahan hal itu bisa menekan perdaran narkoba di daerah ini,” harapnya
Untuk sosialisasi sebenarnya terang wakil dari PKS ini, BNK sudah sering melakukanya namun hanya sebatas pada sosialisasi ke sekolah-sekolah saja. Hal itu disebabkan karena kurangnya dana. Namun dengan akan dijadikannya pelaksana harian, diharapakan menyangkut dana tidak akan menjadi kendala lagi,” ucapnya.
Menyangkut dana, beberapa anggota pansus mengharapkan agar untuk pemberantasan narkoba diberikan alokasi dana dari APBD yang cukup. Sehingga apa yang diprogamkan BNK bisa dilakukan sepenuhnya. Namun demikian tentunya menurut mereka dana itu nantinya harus bisa diukur dengan kinerja pelaksana harian BNK. rif/mun


17-11-2008

Tidak ada komentar: