Kamis, 04 Desember 2008

Caleg Fogging Kampung Melayu, Warga Antusias


Dinkes Ingatkan untuk Koordinasi
Banjarmasin, BARITO
Menyadari pada saat pergantian musim seperti sekarang, kasus Demam Berdarah (DB) akan bermunculan, dan sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin memberantas “aedes aigepty” nyamuk penyebab DB, sejumlah calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) melakukan fogging di kawasan Kampung Melayu .
Kegiatan fogging yang dikomandani Caleg Nomor 1 PNBK Dapil 1 Kecamatan Banjarmasin Tengah , M Aflah ini dilakukan kesekian kalinya setelah sebelumnya digelar di kawasan Kelurahan Skip Lama, Teluk Dalam, dan Seberang Mesjid
Fogging massal yang yang digelar mulai pukul 09-00 Wita tersebut ''membombardir'' aedes aigepty di SD Melayu 5 dan 11, Gang Amal RT 9, Mesjid Ar Rahman dan sekitarnya hingga kegiatan berakhir di SMPN 6 .
Kegiatan fogging yang digagas Aflah dkk ini disambut antusias warga Kampung Melayu.”Kegiatan ini sangat positif apalagi kawasan ini jarang dilakukan fogging. Soal politik kita tak masalah jika memang positif,” aku Ismail Husin , warga Kampung Melayu RT 8 samping Mesjid Ar-Rahman.
Senada disampaian Ilok, warga Gang Amal RT 9 yang menyambut baik kegiatan fogging itu karena menurutnya kegiatan dilakukan untuk orang banyak guna mengantisipasi DB.”Kenapa tidak, soal ada misi politik atau tidak yang jelas kegiatan ini berguna bagi warga, daripada hanya janji , ini ka nada bukti,” ucap Ilok.
Aflah kepada wartawan ketika dikonfirmasi mengatakan kegiatan fogging sebaiknya tidak dihubungkan dengan pencalonan dirinya sebagai wakil rakyat dari PNBK untuk Kecamatan Banjarmasin Tengah “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sebagai anggota masyarakat saja “ ucap kontraktor muda yang mengaku membeli sendiri peralatan dan bahan fogging-nya itu dan berkoordinasi dengan puskesmas
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Hj Rosaly Gunawan menyatakan tak masalah jika caleg melakukan fogging massal dengan catatan berkoordinasi dengan dinas kesehatan yang mengetahui kawasan yang menjadi daerah endemis DB. “Jangan sembarangan fogging, bagaimana jika terjadi apa-apa, dinas kesehatan tidak bertanggung-jawab,”tegas Rosaly . Meski demikian jika memang sudah diawasi oleh dinas kesehatan atau puskesmas dia tak mempermasalahkannya.”Namun yang pasti dinkes tidak pernah menjual bahan-bahan untuk fogging.Bubuk abate juga kita gratiskan untuk masyarakat,”ingatnya
mr’s

27-11-2008

Tidak ada komentar: