Kamis, 04 Desember 2008

Keliling Kota

Tanamkan Nasionalisme Pelajar melalui Seni Tradisional
Banjarmasin, BARITO
Para pelajar di Banjarmasin hendaknya memiliki wawasan global, namun jangan sampai menghilangkan jiwa nasionalisme. Demikian pesan singkat yang disampaikan Kepala Dinas Infokom Kota Banjarmasin H Bambang Budiyanto saat memberikan sambutan di hadapan para pelajar sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RBI) SMP Negeri 6 Banjarmasin, di sela-sela kegiatan pertunjukan Seni Tradisional Mamanda kerjasama Dinas Infokom Kota Banjarmasin dengan Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Sabtu (22/11).
Menurutnya, untuk menjawab tantangan zaman saat ini, penguasaan informasi dan teknologi merupakan suatu keharusan, tak terkecuali bagi para pelajar di Kota Banjarmasin juga hendaknya dapat mengikuti dan memahami serta menerapkan IT sesuai dengan kebutuhan, agar tidak tertinggal dengan pelajar dari negara lain, terutama yang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Segala informasi dan berita dari belahan bumi manapun akan mudah diakses, seperti melalui internet. Namun demikian menurut Bambang, mudahnya mendapatkan informasi di era globalisasi saat ini juga membawa dampak pada perubahan pola sikap dan prilaku yang kurang baik jika tidak diantisipasi sedini mungkin, salah satunya adalah rasa nasionalisme yang semakin menipis serta semakin ditinggalkannya seni budaya daerah.
Dilatar belakangi pemikiran tersebut, dengan mengambil momentum Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2008, Dinas Infokom Kota Banjarmasin menggelar Pertunjukan Seni Tradisional, sebagai salah satu upaya untuk menanamkan jiwa nasionalisme, kepahlawanan serta semangat persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar dan generasi muda, terutama untuk mengenalkan kembali, melestarikan serta menumbuhkan rasa cinta pada seni tradisional, maka melalui Media Tradisional Sabtu kemarin dilaksanakan Seni Mamanda oleh kelompok Kesenian Tradisional Teater Banjarmasin dengan judul lakon “Menuntut Janji”.
Menurut H Zaini selaku Pimpinan Teater Banjarmasin, seni Mamanda merupakan sarana penyampai Informasi Publik yang cukup digemari masyarakat Kalimantan Selatan. Seni Mamanda sendiri ditampilakan dengan ringan dan lucu, serta sarat dengan nilai-niali budaya serta moral yang tumbuh di masyarakat.
Ditambahkan Bambang, seni Mamanda merupakan wahana penyebaran informasi, baik berupa kebijakan atau peraturan pemerintah, sehingga segala informasi akan lebih cepat, tepat, akurat, dan merata diterima seluruh lapisan masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan terjalin komunikasi dua arah, sekaligus kerjasama kemitraan antara Pemerintah dan masyarakat.
mr’s



Sungai Jingah Wakil Banjarmasin ke P2WKSS
Banjarmasin, BARITO
Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara akan bersaing dengan 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dalam lomba Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) tahun 2008.
Tim penilai lomba provinsi yang berasal dari lintas instansi, seperti Disnakertrans dan Koperasi, Dinkes, PKK, Disperindag, BKKBN, Depag, serta BPMP, mengunjungi sekaligus melakukan penilaian P2WKSS dan GSI di Kelurahan Sungai Jingah.
Menurut Ketua Tim penilai lomba Hj Siti Mariam, sejak dicanangkannya Revitalisasi P2WKSS dan GSI pada tagun 2007, keberadaan kedua program tersebut dirasakan sangat besar manfaatnya dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas perempuan di tingkat kelurahan/desa.
Program P2WKSS dan GSI diharapkan dapat diintegrasikan dengan program-program lainnya, seperti bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan politik, termasuk program Buta Aksara dan upaya mengurangi angka kematian Ibu Hamil dan Bayi saat melahirkan.
Wakil Walikota Banjarmasin H Alwi Sahlan mengatakan P2WKSS merupakan metode pendekatan dalam rangka pemberdayaan perempuan dan masyarakat untuk menuju keluarga sehat sejahtera. Ia berharap Kelurahan Sungai Jingah menjadi juara pertama lomba P2WKSS dan GSI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2008, seperti yang diraih Kota Banjarmasin pada tahun 2007 yang lalu.
Sementara itu Ketua TP PKK Kelurahan Sungai Jingah, Herni mengatakan GSI adalah gerakan yang dilaksanakan masyarakat bersama pemerintah yang merupakan gerakan kemanusiaan bersifat nasional dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak. GSI merupakan upaya untuk mempercepat penurunan kematian ibu hamil, sekaligus meningkatkan serta mengembangkan kualitas SDM ibu-ibu dan kaum wanita.
Di Kelurahan Sungai Jingah telah dibentuk Satgas GSI sejak 17 Juli 2006, dan hingga September 2008 jumlah pasangan subur sebanyak 3.905 & ibu hamil 128 orang.
mr’s

Tidak ada komentar: